Kericuhan di Kaledonia Baru, Polisi dan Demonstran Kucing-kucingan Jelang Kedatangan Presiden Macron

TRIBUNNEWS.COM – Polisi dan pengunjuk rasa “bermain kucing-kucingan” di Kaledonia Baru menjelang kedatangan Presiden Prancis Emmanuel Macron di wilayah tersebut, The Straits Times melaporkan.

Kaledonia Baru, bekas jajahan Prancis yang kini menjadi bagian Prancis, mengalami gejolak dalam beberapa hari terakhir.

Perubahan undang-undang yang mengizinkan penduduk daratan Perancis untuk memilih dalam pemilu di Kaledonia Baru memicu kerusuhan.

Komisi Tinggi Prancis menyatakan Macron akan bertemu dengan menteri pertahanan dan dalam negeri untuk melakukan pembicaraan pada Kamis (23/5/2024).

Pembicaraan tersebut terfokus pada politik dan pembangunan kembali pulau tersebut, kata para pembantunya.

Saat ini, sekitar 100 anggota GIGN atau Elite Tactical Response Group ditempatkan di Kaledonia Baru.

Lebih dari 1.000 pasukan keamanan Prancis dikerahkan.

Sekitar 90 barikade disingkirkan dari jalan raya. Mobil dibakar akibat kerusuhan di Kaledonia Baru (X/SputnikInt)

Malam itu sepi meski terjadi dua kebakaran di Noumea, kata Komisi Tinggi Prancis, Rabu (22/05/2024).

Sebanyak 20 pengunjuk rasa ditahan kemarin.

280 perusuh juga ditangkap minggu lalu.

Jimmy Nouna dari Front de Liberation Nationale Kanak et Socialiste (FLNKS) Kaledonia Baru mengatakan partai politik pro-kemerdekaan telah meminta pengunjuk rasa untuk menghilangkan penghalang jalan.

Blokade membatasi pergerakan dan pasokan makanan di ibu kota, Noumea, namun pengunjuk rasa terus melakukan aksi.

“Pasukan polisi berkeliling membersihkan barikade ini tetapi kemudian para pengunjuk rasa memasangnya lagi, jadi ini hampir seperti permainan kucing-kucingan,” kata Nouna kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Kita akan lihat apa yang terjadi ketika Macron tiba di sini.

FLNKS, partai yang dipimpin oleh Perdana Menteri Kaledonia Baru Louis Mapau, menginginkan Paris setelah kerusuhan meletus seminggu lalu yang menewaskan enam orang.

Beberapa pemimpin khawatir perubahan ini akan melemahkan suara masyarakat Kanak, yang merupakan 40 persen penduduk Kaledonia Baru.

Pulau ini berjarak lebih dari 16.000 km dari daratan Perancis dan sekitar 1.500 km sebelah timur Australia. Wisatawan dievakuasi

Lebih dari seratus turis asing dievakuasi dengan penerbangan yang disewa oleh pemerintah Australia dan Selandia Baru pada hari Selasa.

Bandara Kaledonia Baru tetap ditutup untuk penerbangan komersial.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan seorang warga negara AS termasuk di antara mereka yang dievakuasi dari Brisbane.

Menteri Urusan Pasifik Australia Pat Conroy mengatakan 84 warga Australia telah dievakuasi.

Sebanyak 200 warga Australia lainnya yang ingin meninggalkan negaranya masih berada di Kaledonia Baru.

Pemerintah Prancis mengatur penerbangan evakuasi ke Australia pada hari Rabu. Tentang Kaledonia Baru Lokasi Kaledonia Baru dan Prancis (via Daily Mail)

Prancis mencaplok Kaledonia Baru pada tahun 1853 dan memberikan status wilayah luar negeri koloni tersebut pada tahun 1946.

Kaledonia Baru adalah penambang nikel terbesar ketiga di dunia.

Namun sektor ini berada dalam krisis dan satu dari lima penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.

(Tribunenews.com, Mugat Shelawi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *