TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mahkamah Konstitusi (MK) akan membacakan putusannya atas perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024, pada Senin (22/4/2024).
Ketua tim pembela Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Yusril Ihza Mahendra yakin Mahkamah Konstitusi akan menolak perkara PHPU yang diajukan pasangan calon (paslon) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sebab menurut Yusril, tidak ada satu orang pun yang bisa membuktikan adanya kecurangan pemilu.
Hal itu diungkapkan Yusril saat sesi wawancara eksklusif melalui zoom dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra pada Jumat (19/4/2024).
Ia juga mencatat fenomena banyaknya pihak yang mengajukan amicus curiae briefing, termasuk Megawati Soekarnoputri.
Yusril juga mengatakan, Pilpres 2024 berbeda dengan Pilpres 2019.
Pada Pilpres 2019, dia menyebut ketegangan antara kubu Prabowo dan Joko Widodo (Jokowi) sangat kentara.
Sementara itu, Pilpres 2024, menurutnya, tidak memiliki ketegangan seperti Pilpres 2019.
Ia pun menjelaskan apa yang dialaminya dan istrinya saat Pilpres 2024 sebagai Ketua Tim Kuasa Hukum Prabowo-Gibran.
“Saya yang bukan calon presiden, saya hanya pengacara dan ketua tim pembela Prabowo-Gibran, setiap hari saya dihina dalam komentar di media sosial.”
“Bukan hanya saya, istri saya juga diserang, dia dianiaya dan berkata macam-macam.
“Mereka tidak pernah memikirkan apa yang terjadi pada anak remaja saya, mereka tidak tahu apa-apa tentang ayah mereka yang dianiaya, ibu mereka ditelepon dengan berbagai cara,” katanya.
Selengkapnya, saksikan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dalam wawancara eksklusif dengan Ketua Pertahanan Prabowo-Gibran Yusril Ihza Mahendra.(*)
Sebagai Ketua Tim Pembela Prabowo-Gibran, Yusril dan Istri Setiap Hari Dicaci-maki | Wawancara pribadi