TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk meningkatkan peluang kehamilan bagi pasien yang menjalani fertilisasi in vitro (IVF) guna mengidentifikasi jumlah kromosom janin, telah diluncurkan alat Pre-Implantation Genetic Test for Aneuploidi (PGTA). PGTA juga mengurangi risiko keguguran.
Ujian PGTA tersedia di lebih dari 45 negara dan 600 fasilitas medis. Tes PGTA merupakan bagian dari transfer pengetahuan genomik reproduksi dengan menggunakan teknologi terkini.
Sebuah studi Lancet memperkirakan bahwa tingkat kesuburan global akan terus menurun. Pada tahun 2050, 155 dari 204 negara (76 persen) diperkirakan memiliki tingkat kesuburan di bawah penggantian populasi. Pada tahun 2016, tercatat lebih dari 7.000 siklus bayi tabung di Indonesia, dengan tingkat keberhasilan sebesar 28%.
CEO Bumam James Wihardja mengatakan tes PGTA merupakan produk kolaborasi dengan Nalia Genomics Indonesia (NGI).
Sebelumnya, Bumame telah melakukan Tes Prenatal Non-Invasif Indonesia (NIPT). Setelah Bumame dirilis, pihaknya terus menjalin kerja sama dengan NGI.
“Kolaborasi ini merupakan langkah revolusioner dalam memperluas layanan tes genetik reproduksi di Indonesia. Kami akan terus berupaya meningkatkan akses dan memberikan layanan kesehatan modern dengan kualitas lebih baik kepada seluruh masyarakat Indonesia,” kata James Wihardja pada Rabu (07/08/2024).
Ada dua jenis layanan analisis kromosom, PGTA Core dan PGTA Plus.
Dengan menggabungkan teknologi amplifikasi seluruh genom dan persiapan perpustakaan, proses pengujian dianalisis menggunakan bioinformatika otomatis, akurasi atau sensitivitas hasilnya mencapai >98% dan spesifisitas 100%.
“Untuk mengembangkan kualitas staf analis lab genom Indonesia, seluruh pengerjaan sampel akan dilakukan secara lokal,” tambah James.
Kabar baik lainnya, tes PGTA Plus yang sebelumnya tidak tersedia di Indonesia, kini telah tersedia untuk umum dengan harga terjangkau. Bumame mengajak seluruh klinik bayi tabung di Indonesia untuk berpartisipasi dalam inisiatif besar peningkatan pelayanan kesehatan nasional ini.
“Dengan teknologi canggih yang dimilikinya, Bumame yakin akan memberikan perbedaan besar dalam meningkatkan kehamilan yang sehat serta memajukan kesuburan dan genomik reproduksi di Indonesia,” tutup James.