Biaya Kesehatan Semakin Tinggi, Berikut Tips dari Pakar

Laporan dari reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Survei Willis Tower Watson menyebutkan inflasi biaya pengobatan akan meningkat dari 7,4 persen menjadi 10,7 persen pada tahun 2023.

Di Indonesia mencapai 11,5 persen dan akan meningkat lagi menjadi 12,74 persen pada tahun 2024.

Kenaikan biaya pengobatan di Indonesia memang meningkat sejak pandemi Covid-19. Manfaat Mercer Marsh (MMB) naik menjadi 13,6 persen pada Laporan Tren Kesehatan 2023.

Meningkatnya inflasi medis ditengarai disebabkan oleh beberapa hal, antara lain kenaikan biaya dokter, biaya pengobatan, pembedahan, dan perkembangan teknologi kesehatan terkini yang memerlukan investasi besar oleh rumah sakit.

Meningkatnya biaya pengobatan juga menjadi kekhawatiran warga. Sebab, biaya kesehatan menjadi beban keuangan mereka sebelum inflasi terjadi. Risiko suatu penyakit tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi. Melihat besarnya biaya pengobatan, penasihat keuangan dan duta Sequis Donna Agnesia mengatakan hal tersebut memprihatinkan karena sulitnya menambah biaya pengobatan dan akan ada biaya tambahan untuk keluarga.

“Tetapi dengan meningkatnya inflasi medis, kondisi kehidupan berpotensi menjadi akut. Pada akhirnya, kita harus memprioritaskan pengeluaran. Makanya pengelolaan keuangan menjadi penting,” kata Donna, Rabu (8/7/2024). ).

Sebagai seorang penasihat keuangan, Donna kerap memberikan nasehat kepada calon klien dan orang-orang terdekatnya agar ketika menerima gaji, bonus, atau penghasilan lainnya, jangan langsung digunakan untuk berbelanja, namun sisihkan minimal 50 hingga 70 persen untuk kebutuhan pokok. . biaya, hutang dan Asuransi Kesehatan.

Kemudian sekitar 10 persen untuk dana darurat. Jika pendapatan meningkat atau risiko terlihat meningkat, maka proporsi dana darurat dapat ditingkatkan.

Donna juga mengingatkan kita untuk memasukkan asuransi kesehatan dalam perencanaan keuangan kita karena jika kita hanya mengandalkan dana darurat untuk berobat maka saldo dana darurat kita akan berkurang.

Pelayanan kesehatan akan membutuhkan lebih banyak uang dan seringkali tidak dapat diprediksi, inflasi medis pasti akan terus meningkat, dan semakin banyak perubahan kondisi alam akan mempengaruhi kondisi kesehatan kita atau membuat kita lebih mudah sakit.

Menurut Donna, ketiga hal di atas merupakan beberapa pilihan yang bisa membuat masyarakat kesulitan finansial karena harus menanggung biaya pengobatannya. Mahalnya biaya pengobatan, terutama untuk penyakit serius, menjadi keluhan banyak orang.

Sequis Mitchell Nathaniel, Kepala Unit Bisnis Kesehatan Strategis, memperkuat alasan memiliki asuransi kesehatan agar pasien tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri di muka jika pengobatan dilakukan di rumah sakit mitra.

“Sequis Q Infinite MedCare Shield Rider (IMC Shield) dapat melindungi tertanggung dari 30 hari hingga 70 tahun. Risiko penyakit datang secara tidak terduga dan biaya pengobatan menjadi semakin mahal seiring tingginya inflasi medis,” ujarnya.

“Ada manfaat kanker rawat jalan dan penggantian biaya ruang gawat darurat tanpa memerlukan rawat inap,” kata Mitchell.

Mitchell menambahkan, siapa pun bisa mendapatkan perlindungan IMC Shield, tidak hanya individu, pasangan, dan anak-anak. Namun juga cocok untuk melindungi karyawan, meskipun mereka sudah memiliki asuransi kantor.

“Karyawan dan anggota keluarganya dapat melakukan substitusi fitur Sequis Keeper IMC Shield ke asuransi kantor atau asuransi kesehatannya,” lanjutnya.

Sementara itu, kata Mitchell, mereka yang memilih berobat di Indonesia bisa memilih Plan Wood yang mencakup seluruh Indonesia. Plan Metal kemudian dapat digunakan di beberapa negara Asia, namun tidak termasuk Singapura, Hong Kong, dan Jepang. Kemudian Plan Force untuk seluruh Asia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *