TRIBUNNEWS.COM – Inilah jawabannya: “Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana Anda dengan sengaja melakukan sesuatu yang merugikan Anda, meskipun hal itu bertentangan dengan kebijaksanaan orang lain?
Mengapa Anda tetap memilih melakukan hal tersebut padahal Anda tahu akibatnya akan menyakitkan, Anda akan dikritik secara sosial, dan bahkan Anda akan mengalami kerugian finansial?
Prinsip apa yang Anda perjuangkan dan pertahankan? Kapan dan menjadi orang seperti apa Anda?
Kegiatan pembelajaran soal di atas termasuk dalam 1.4.f.2. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Penugasan Kompensasi Materi Penelitian Konsep 2.2 (7) – Modul 1.4 di lms.guru.kemdikbud.go.id.
Jawaban-jawaban di bawah ini dapat dijadikan rujukan atau panduan bagi calon guru (CGP) ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan selama mengikuti Pelatihan Guru (PGP). Konsep Penelitian – Modul 1.4 1.4.f.2. Teori motivasi, hukuman dan penghargaan, kompensasi Pernahkah Anda menghadapi situasi di mana Anda dengan sengaja melakukan sesuatu yang merugikan Anda, meskipun hal itu bertentangan dengan kebijaksanaan orang lain? Mengapa Anda tetap memilih melakukan hal tersebut padahal Anda tahu akibatnya akan menyakitkan, Anda akan dikritik secara sosial, dan bahkan Anda akan mengalami kerugian finansial? Prinsip apa yang Anda perjuangkan dan pertahankan? Orang seperti apa kamu saat itu?
Jawaban: Saya pernah berada dalam situasi di mana saya dengan sengaja melakukan sesuatu yang saya tahu akan menyakitkan bagi diri saya sendiri, bahkan bertentangan dengan kebijaksanaan orang lain.
Alasan sebenarnya saya melakukan ini adalah karena saya yakin tindakan tersebut konsisten dengan prinsip yang saya perjuangkan.
Pada dasarnya ada tiga motivasi perilaku manusia yang mempengaruhi pilihan saya dalam situasi ini.
Pertama, ada keinginan untuk menghindari ketidaknyamanan.
Kedua, adanya keinginan untuk menerima imbalan, padahal saya tahu bahwa yang saya terima bukanlah imbalan berupa barang, melainkan imbalan berupa kepuasan pribadi.
Terakhir, ada dorongan untuk menjadi diri sendiri dengan nilai-nilai yang saya yakini. Saat itu, saya merasa seperti orang yang teguh dengan nilai-nilai yang saya yakini dan keyakinan saya sendiri.
Jawaban alternatif: Saya pernah berada dalam situasi di mana saya dengan sengaja melakukan sesuatu yang saya tahu akan merugikan diri saya sendiri, atau bahkan bertentangan dengan kebijaksanaan orang lain.
Saat itu saya sedang mengikuti ujian nasional. Saya tahu beberapa teman saya bocorkan soal ujiannya dari sumber yang tidak sah.
Mereka menawari saya pra-penyaringan dan mengatakan ini adalah kesempatan untuk memastikan kami semua mendapat nilai bagus dan lulus.
Setelah mempertimbangkan dengan cermat, saya memutuskan untuk tidak berpartisipasi dalam penggunaan pertanyaan yang bocor. Saya memilih pekerjaan yang serius.
Mengapa saya tetap memilih melakukan ini?
Sebab, seperti yang ditanamkan keluarga pada saya, filosofi “proses tidak mengkhianati hasil” memang benar adanya. Jika kita ingin masuk ke sekolah favorit, kita harus terus belajar dan mengatur waktu dengan sehat dan seimbang.
Jika saya melakukan sesuatu seperti menyontek pada diri sendiri dan teman-teman saya, saya akan bekerja keras untuk benar-benar belajar dan bahkan mengambil pelajaran dari jarak jauh. Menurut saya, ini merupakan ketidakadilan yang besar bagi kita yang ingin meraih kesuksesan akademis melalui usaha dan kerja keras, bukan melalui cara-cara curang.
Prinsip yang saya perjuangkan dan pertahankan saat itu adalah:
Kejujuran dalam proses pembelajaran dan ujian.
Kejujuran dalam menghadapi godaan untuk berbuat curang.
Tanggung jawab untuk bertindak sesuai dengan prinsip yang benar meskipun ada tekanan sosial yang kuat dari teman-teman saya.
Jadi orang seperti apa saya ini?
Dalam keadaan seperti ini tentu saja kejujuran saya tinggi, dan meskipun mendapat tekanan dari teman-teman saya, saya tetap setia pada prinsip kejujuran.
Seorang pemberani yang berani mengambil risiko sosial untuk mempertahankan nilai-nilai yang saya yakini benar.
Orang yang bertanggung jawab dan sadar menerima akibat dari tindakan saya
Orang yang berempati terhadap teman-temannya yang berusaha keras untuk mencapai kesuksesan
Dan beliau termasuk orang yang berintegritas tinggi karena tetap menjaga prinsip kejujuran meskipun mendapat tekanan dari teman-temannya.
*) Disclaimer: Contoh jawaban pada artikel ini hanya untuk referensi bagi calon pengemudi yang sedang mengerjakan tugas Modul 1.4 Budaya Positif.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)