TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penasehat politik Sabang Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan angkat bicara soal situasi ketimpangan ekonomi di Indonesia.
Syahganda menyebut salah satu korporasi Indonesia yang masuk daftar terkaya FORBES yang menguasai 60 persen bisnisnya.
Oleh karena itu, Syahganda meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendukung pemerintahan masa depan Prabowo Subianto demi pengembangan umat Islam.
“Jika ketimpangan struktur ekonomi dan sosial terus berlanjut, keresahan sosial dapat mengancam pemerintahan Prabowo di masa depan,” kata Syahganda di sela-sela acara HUT MUI ke-49, Jumat. (26.07.2024).
Oleh karena itu, masalah Prabovo menyebabkan pertumbuhan yang tinggi, 8 persen dan perlu ditambah.
Artinya, pembangunan ekonomi harus fokus pada kesejahteraan masyarakat, khususnya umat Islam, ujarnya.
Menurut Syahganda Nainggolan, atas “pengakuan” oposisi yang dilakukan Prof Soemitro Jojohadikusumo pada masa Orde Lama di Syahganda, Mahathir menyebut Muhammad bukan etnis.
“Padahal topik terbesar di dunia adalah ‘Shared Success’ atau kesuksesan bersama,” ujarnya.
Selain itu, Syahganda juga mengucapkan terima kasih kepada Prabowo yang membawa rombongan pengusaha dalam pertemuan bisnis di Prancis kemarin. Kebanyakan dari mereka adalah pengusaha lokal dan Muslim.