Dalam Setahun 160 Ribu Warga Indonesia Berobat ke KPJ Healthcare Malaysia, 5 Penyakit Ini Terbanyak

Reporter Tribunnews.com Danang Tritmojo melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA – Wakil Direktur Jenderal KPJ Health Tourism Malaysia Farah Dilla Sahimi mengungkapkan, sekitar 500.000 Warga Negara Indonesia (WNI) berobat ke Malaysia setiap tahunnya.

Khusus di KPJ Healthcare, 160.000 pasien asal Indonesia berobat. Sisanya berasal dari Bangladesh dan Singapura.

Farah mengatakan di Farah di Taman Bukit Bambu, Kuala Lumpur: “Tahun lalu, pasien Indonesia di seluruh Malaysia, hampir 500.000 orang Indonesia, pergi ke Malaysia untuk berobat dalam satu tahun. Lampor, Wilayah Federal Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (8/5/08) 2024).

“Namun di KPJ saja, tahun lalu hampir 160.000 pasien datang dari Indonesia. Kami juga kedatangan orang dari Bangladesh dan Singapura,” ujarnya.

Terdapat lima penyakit utama yang menyebabkan WNI berobat ke KPJ Healthcare dan Malaysia.

Ini termasuk penyakit jantung, kanker, masalah lutut, pinggul dan ortopedi, serta tes kesehatan dan fertilisasi in vitro.

“Indonesia adalah yang terpenting. Ya, lima besar orang Indonesia yang datang ke Malaysia untuk berobat, pertama untuk jantung, kedua untuk kanker, ketiga untuk lutut, usus besar, ortopedi dan tentunya tes kesehatan dan bayi tabung,” ujarnya.

Saat ini, KPJ Healthcare memiliki 29 rumah sakit di Malaysia. Sedangkan rumah sakit ke-30 di Selangor rencananya akan dibangun tahun depan.

KPJ Healthcare baru-baru ini memperkenalkan logo baru sebagai awal dari restrukturisasi dan transformasi yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik dan dinamis.

Presiden dan direktur pelaksana KPJ Healthcare, Chen Keith Chuan mengatakan logo baru ini menandai tonggak penting dalam sejarah empat dekade KPJ Healthcare dalam melayani kebutuhan layanan kesehatan Malaysia dan komunitas global.

Chin menjelaskan, rebranding ini juga menjadi bagian penting dalam transformasi KPJ Healthcare yang akan dimulai pada tahun 2023.

Komitmen ini dibuktikan dengan inisiatif berkelanjutan seperti pendirian pusat keunggulan dalam jaringan rumah sakit dan fokus pada inovasi melalui sistem layanan kesehatan akademik.

Hal itu diungkapkan Tiongkok pada Selasa (06/08/2024) di KPJ Healthcare Tower Kuala Lumpur, Malaysia saat peluncuran logo barunya bertajuk “Celebrating Our Care for the Lifelong Journey”.

“Semua ini dimaksudkan untuk meningkatkan upaya KPJ Healthcare dalam memberikan layanan berbasis nilai dan memastikan bahwa setiap layanan yang diberikan memenuhi standar tertinggi dalam hal hasil dan pengalaman pasien.” Dia menjelaskan.

Identitas baru KPJ Healthcare tampil lebih kekinian. Gaya penulisannya memiliki tepi membulat dan lekukan yang mencerminkan kehangatan serta menciptakan rasa harmoni dan perlindungan.

“Ini merupakan simbol transformasi dan kemajuan KPJ yang mempercepat upaya kami dalam memberikan layanan kesehatan berkualitas terbaik melalui inovasi teknologi.

“Rebranding ini dilakukan sebagai bagian dari peningkatan pemberian layanan kepada seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya. KPJ Healthcare Hospital Network pada Selasa (06/08/2024) meluncurkan logo baru bertajuk “Celebrating Our Care for Life’s Journey” di KPJ Healthcare Tower Kuala Lumpur, Malaysia.  (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

Tiongkok menambahkan, peluncuran renovasi ini hanyalah awal dari transformasi bertahap KPJ Healthcare yang akan selesai pada tahun 2026. Selama beberapa tahun ke depan, rumah sakit dan anak perusahaan KPJ Healthcare Group akan menunjukkan identitas dan komitmen baru.

Sejak tahun 1981, KPJ Healthcare telah banyak mencatat korespondensi. KPJ Healthcare adalah fasilitas kesehatan pertama yang melampaui angka RM1 miliar pada tahun 2007, fasilitas kesehatan pertama yang terdaftar di Bursa Malaysia dan fasilitas kesehatan pertama yang meluncurkan REIT kesehatan Islami secara global.

Ia menyimpulkan: “Selain itu, KPJ Healthcare adalah yang pertama di industri layanan kesehatan yang menerapkan program pemisahan limbah klinis, yang merupakan bukti nyata komitmen KPJ Healthcare dalam menyediakan layanan kesehatan berkelanjutan.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *