Kepeleset Lidah, Joe Biden Keliru Sebut Volodymyr Zelensky sebagai Presiden Putin

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (11/7/2024) salah menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebagai ‘Presiden Putin’.

Menurut Sky News, insiden terpeleset lidah terjadi saat Biden mengunjungi Washington, DC. Membahas kesimpulan dari KTT NATO tiga hari yang diadakan pada tahun 2017

“Dan sekarang saya ingin memberikannya kepada Presiden Ukraina dengan keberanian dan tekad yang besar.”

“Hadirin sekalian, Presiden Putin, Presiden Putin,” kata Biden sebelum menyadari kesalahannya, seperti dikutip CNBC.

“Presiden Putin? Dia akan mengalahkan Presiden Putin, Presiden Zelensky. Saya sangat fokus untuk mengalahkan Putin,” kata Biden sambil mengoreksi dirinya sendiri.

Zelensky merespons dengan hati-hati terhadap identitas yang salah, sambil bercanda, “Saya lebih baik.”

“Kamu lebih baik,” jawab Biden.

Seperti diketahui, Biden menderita penyakit gagap selama beberapa dekade.

Ini masih menarik perhatian internasional hingga saat ini.

Kesalahan Biden dalam menyebut nama Putin dan bukan Zelensky terjadi pada konferensi pers pertamanya sejak debatnya yang lambat dan tidak koheren melawan mantan Presiden Donald Trump pada akhir Juni.

Namun, pertengkarannya baru-baru ini dengan Trump, dan kesalahan verbal lainnya serta momen-momen kebingungan, telah menimbulkan kekhawatiran bagi pria berusia 81 tahun tersebut.

Biden sendiri merupakan presiden AS tertua yang menjabat, menunjukkan penurunan ketajaman verbal dan mental.

Hal ini juga terjadi ketika semakin banyak anggota Partai Demokrat yang menyerukan agar Biden mundur sebagai calon presiden dari partai tersebut.

Biden menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dunia minggu ini untuk pertemuan puncak NATO yang menandai peringatan 75 tahun aliansi negara-negara Eropa dan Amerika Utara, USA Today melaporkan.

Topik utama dalam KTT NATO adalah dukungan berkelanjutan terhadap Ukraina dua setengah tahun setelah invasi Presiden Rusia Vladimir Putin.

Para pemimpin dari 32 negara NATO menandatangani Perjanjian Ukraina yang menjanjikan dukungan jangka panjang untuk Ukraina. Perkembangan terkini dalam perang Rusia-Ukraina

– Serangan rudal Rusia di wilayah Odesa pada Rabu (10/7/2024) menewaskan dua orang dan merusak infrastruktur pelabuhan, kata gubernur wilayah tersebut.

– Badan keamanan Rusia, FSB, mengklaim bahwa upaya badan intelijen Ukraina untuk membujuk awak kapal induk Laksamana Kuznetsov di Murmansk untuk menyabotase pesawat tersebut telah digagalkan.

– Kremlin mengkritik Perdana Menteri baru Inggris Keir Starmer atas komentarnya yang menyatakan bahwa Ukraina dapat menggunakan rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris terhadap sasaran sah di Rusia. Pratinjau debat calon presiden AS Biden vs. Trump

Pada debat capres AS antara Donald Trump vs Joe Biden, Jumat (28/6/2024) lalu, saat debat masuk ruangan, Biden masuk ruangan lebih dulu.

Mantan Presiden Donald Trump berada di urutan kedua.

Joe Biden dan Donald Trump tampak tak berjabat tangan saat memasuki tahap debat.

Keduanya langsung menduduki podium masing-masing.

Debat ini dimoderatori oleh Jack Tapper dan Dana Bash.

Kedua calon presiden AS terakhir kali bertemu dalam debat pada tahun 2020, di mana mereka tidak berjabat tangan karena protokol Covid-19.

Biden dan Trump bertukar pandangan dan mendiskusikan berbagai topik mulai dari ekonomi hingga imigrasi.

Trump dan Biden memperdebatkan isu imigrasi, keselamatan publik, dan hak reproduksi dalam debat perdana.

Tak hanya itu, politik atau politik luar negeri juga menjadi topik menarik dalam pemilu.

Mengikuti keadaan Timur Tengah dan Eropa, para kandidat kemungkinan akan ditanyai tentang posisi AS terhadap serangan Israel di Gaza dan bantuan ke Ukraina, yang masih diserang oleh Rusia.

Juga tentang kebijakan AS terhadap Taiwan dan persaingan negara tersebut dengan Tiongkok.

Dalam debat tersebut, Biden menyerang Trump atas berbagai tuduhan kriminal.

Termasuk juga gugatan di New York yang berakhir dengan Trump dihukum karena memalsukan catatan bisnis.

Catatan tersebut berkaitan dengan dugaan pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels, yang diduga berselingkuh dengan Trump.

Namun, Trump mengkritik Biden dengan mengatakan “Saya tidak berhubungan seks dengan bintang porno.”

Trump menargetkan Biden selama perdebatan mengenai penarikan pasukan AS dari Afghanistan.

Trump mengatakan penanganan Biden terhadap Afghanistan sangat buruk.

“Ini memalukan,” kata Trump.

“Dia (Biden) harus memecat para jenderal itu seperti yang saya lakukan yang Anda sebutkan, agar dia tidak kehilangan cinta, tapi dia harus memecat para jenderal itu,” jelasnya.

“Tidak ada jenderal yang dipecat karena momen paling memalukan dalam sejarah negara kita, Afghanistan, di mana kita menelantarkan peralatan bernilai miliaran dolar.”

“Kami kehilangan 13 tentara hebat dan 38 tentara tewas,” kata Trump

Dalam debat tersebut, Biden menegaskan bahwa Israel menginginkan perdamaian.

Dikatakannya, posisi Amerika sebagai pendukung negara Zionis berharap Hamas segera dihancurkan.

“Hamas sudah sangat lemah, dan mereka harus segera dihancurkan,” kata Biden.

Trump memberikan jawaban mengejutkan terkait konflik Israel dan Hamas.

“Israellah yang ingin melanjutkan (perang).”

“Dia (Biden) bilang Hamas ingin perang, tapi sebenarnya itu Israel,” ujarnya.

Dalam debat tersebut, Trump menyebut Biden sebagai penjahat.

“Siapa yang bisa menjadi penjahat yang dihukum atas semua tindakannya,” kata Trump.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *