Israel Klaim Bunuh Senior Hamas Salama Muhammad Abu Ajaj di Rafah

TRIBUNNEWS.COM – Militer Israel mengatakan tentaranya telah membunuh seorang komandan senior pasukan keamanan Hamas dalam serangan bom di Rafah, selatan Jalur Gaza.

“Serangan Israel kemarin menewaskan Salama Muhammad Abu Ayaj, komandan senior Dinas Keamanan Umum Hamas di kawasan Rafah,” kata juru bicara militer Israel Avichai Adraee, Jumat (6/7/2024).

Dia menjelaskan, tugas Dinas Keamanan Umum Hamas adalah memastikan kesinambungan dan administrasi militer yang normal.

Juru bicara militer Israel mengklaim bahwa Dinas Keamanan Umum Hamas juga bertugas mencegah agresi Israel di Jalur Gaza.

Ia mengatakan Salama Muhammad Abu Ajaj berupaya melanjutkan posisi militer dan pertumbuhan Hamas di kawasan Rafah.

Sementara itu, Hamas belum menanggapi klaim tersebut.

Pada hari yang sama, pasukan Israel mengebom sebuah pusat pengungsi yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Gaza.

Pengeboman itu terjadi sehari setelah pusat lain yang dikelola UNRWA dibom dalam serangan mematikan.

Israel sebelumnya mengumumkan akan menargetkan para pemimpin Hamas ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan badan intelijen Israel (Mossad) untuk menyiapkan daftar pembunuhan, dikutip Independent Arabia.

Daftar ini mencakup nama-nama terkemuka seperti komandan sayap militer Brigade Al-Qassam Hamas, Muhammad al-Deif, dan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya al-Sinwar, yang diyakini bertanggung jawab atas komandan tersebut. sayap militer Brigade Al-Qassam. Sinwar. Operasi banjir Aksza pada 7 Oktober 2023. Jumlah korban

Israel terus bertindak agresif di Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 36.731 orang dan 83.530 orang terluka antara Sabtu (7/10/2023) hingga Jumat (7/6/2024) dan 1.147 orang tewas di wilayah tersebut. Israel, seperti dilansir Anadolu.

Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) melawan pendudukan Israel dan kekerasan terhadap Al-Aqsa.

Israel memperkirakan Hamas masih menyandera sekitar 120 sandera, hidup atau mati, di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Sementara itu, The Guardian melaporkan pada Desember 2023, lebih dari 8.000 warga Palestina masih berada di penjara Israel.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *