Pengurangan Bahaya Tembakau Jadi Kajian Perguruan Tinggi Indonesia dan Italia

Laporan reporter Tribunnews.com, Fahdi Pahlavi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konsep pengurangan dampak buruk rokok menjadi fokus penelitian ilmiah bersama antara dua universitas terkemuka, yakni Universitas Padjadjarne (Unpad) dan University of Catania, Italia.

Hasil kolaborasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dalam upaya menurunkan jumlah perokok di Indonesia.

Hal tersebut dijelaskan dalam pidato publik di Fakultas Kedokteran Gigi Unpad.

Prof. Ricardo Polosa, profesor penyakit dalam di University of Catania dan pendiri Center of Excellence for Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR), menjelaskan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan, lebih inferior karena melakukan hal tersebut. . Tidak ada proses penutupan.

Penggunaan kedua produk ini tidak menghasilkan TAR yang menyebabkan gangguan kesehatan terkait rokok.

“Penting untuk diketahui bahwa penyebab dampak kesehatan dari merokok sebenarnya adalah panas yang dihasilkan oleh TAR, bukan nikotin itu sendiri. “Langkah ini merupakan cara untuk menghindari dampak berbahaya dari panas dan berkontribusi dalam mengurangi risiko akibat merokok. merokok,” kata Prof Polusa, melalui keterangan tertulis, Senin (5/8/2024).

Guru Besar FKG Unpad, Prof. Amalia berpendapat, gagasan mengurangi kerusakan sangat penting bagi kesehatan gigi dan mulut, terutama dampak merokok.

Alasannya adalah perokok mulai merokok melalui mulut, dan air liur menyebar ke gigi dan rongga mulut.

Penyematan konsep pengurangan dampak buruk terbukti dapat mengurangi dampak buruk yang ditunjukkan dengan hasil penelitian klinik FKG Unpad bertajuk ‘Respon Nikotin dan Gingiva pada Pengguna Vape vs Perokok Saat Menderita Gingivitis Buatan’ yang dipublikasikan. pada tahun 2021.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa tahan gusi terhadap bakteri.

Hasilnya, pengguna produk tembakau lain yang telah beralih dari merokok menunjukkan respons positif terhadap penumpukan plak atau bakteri serupa dengan yang dialami oleh bukan perokok.

“Komunikasi publik dan kolaborasi penelitian menjadi bukti kerja sama Unpad dan University of Catania dalam penelitian pengurangan risiko di Indonesia,” ujarnya.

Latar belakang inilah yang mendorong FKG Unpad dan CoEHAR, University of Catania untuk berkolaborasi dalam penelitian SMILE di Indonesia dan Italia.

“Studi SMILE telah menyelesaikan penelitiannya. Hasil penelitian dapat menjadi acuan pemerintah dalam upaya mengatasi masalah rokok. Ke depan, tidak hanya penelitian mengenai masalah rokok saja, tetapi juga penelitian masalah lain dan pengurangan dampak buruk rokok,” kata Prof Amalia.

Selain kajian SMILE, Unpad juga melakukan kajian oral yang merupakan kajian antar laboratorium yang membandingkan produk tembakau alternatif dengan rokok.

Penelitian ini mereplikasi temuan in vitro bersama dengan penelitian ilmiah dari Italia, Yunani, Amerika Serikat, Serbia dan Oman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *