Kolaborasi Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Kembangkan Compressed Bio Methane

Laporan jurnalis Tribunnews.com Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Energasindo Heksa Karya (EHK), perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering (Tripatra), anak perusahaan PT Indika Energy, Tbk, dan PT Pasir Tengah (“PASTE”), anak perusahaan PT Widodo Makmur Perkasa Tbk, telah menandatangani nota kesepahaman/Memorandum of Understanding (“MOU”) tentang kerja sama pengembangan biometana terkompresi (CBM).

Kerjasama strategis ini bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi CBM yang berasal dari sampah organik peternakan sapi PASTE.

Lokasi studi kelayakan ini berada di Cianjur, Jawa Barat dan diperkirakan menghasilkan CBM sebesar 300 mmbtud ± 600 mmbtud.

Gas metana harus diambil dari sampah organik dan dimurnikan menjadi biometana. Langkah ini tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca, namun juga memberikan alternatif energi yang lebih bersih dibandingkan bahan bakar fosil, khususnya bagi pelanggan di Jawa Barat.

Inisiatif ini bertujuan untuk memanfaatkan gas metana yang dihasilkan dari sampah organik dari peternakan PASTE di Jawa Barat. Dengan menggunakan teknologi canggih, MoU tersebut mencakup studi kelayakan produksi biogas dan penciptaan kredit karbon.

Langkah ini mencerminkan komitmen para pihak dalam mendorong inovasi energi berkelanjutan dan partisipasi aktif dalam mendukung inisiatif pemerintah Indonesia menuju net zero emisi pada tahun 2060.

Sebagai perusahaan distribusi gas swasta terbesar, EHK bertujuan untuk membangun rantai nilai mulai dari produksi biometana hingga pasokan ke pelanggan, memanfaatkan pengalamannya dalam menjual gas alam melalui pipa dan gas alam terkompresi (CNG) di Indonesia.

CEO PT Energasindo Heksa Karya Agustinus Hendrayana mengatakan studi kelayakan yang kami lakukan tahun lalu di kawasan yang sama menunjukkan potensi besar untuk pengembangan biogas.

“Kami berharap proyek CBM ini dapat dimulai dalam enam bulan ke depan dan pembangunan infrastrukturnya akan dimulai pada kuartal pertama tahun 2025. Ini merupakan langkah penting bagi EHK dan mitra kami dalam kontribusi kami terhadap energi bersih dan berkelanjutan,” ujarnya. dalam sebuah Catatan. keterangan tertulis, Senin (29.04.2024).

Tripatra, penyedia solusi teknik terkemuka di Indonesia untuk sektor energi dan hilir, memanfaatkan keahliannya di bidang teknik, pengadaan dan konstruksi (EPC) serta manajemen proyek untuk membangun pabrik pengolahan energi yang ramah lingkungan.

Inisiatif ini mencerminkan komitmen Tripatra terhadap keberlanjutan dan merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk memfasilitasi transisi energi Indonesia ke energi yang lebih ramah lingkungan.

Presiden, Direktur dan CEO TRIPATRA Raymond Naldi Rasfuldi mengatakan kerjasama pengembangan produksi biogas CBM ini sejalan dengan visi dan keahlian teknis serta teknologi terkini TRIPATRA.

“Kami yakin kami dapat mengoptimalkan efisiensi pengembangan dan produktivitas proyek ini,” kata Raymond.

Direktur Utama PT Pasir Tengah Heri Prasojo mengatakan pihaknya telah memanfaatkan sampah organik secara internal untuk memproduksi pupuk organik.

Lebih lanjut, PASTE juga membuka peluang untuk memasok dan mengolah sampah organik tersebut sebagai sumber energi rendah karbon untuk industri energi.

“Hal ini sejalan dengan komitmen kami dalam menerapkan zero waste untuk mengurangi efek rumah kaca dan mendukung transformasi industri ramah lingkungan di Indonesia dan kami mengapresiasi kesempatan untuk terlibat dalam kerjasama pengembangan CBM ini,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *