TRIBUNNEWS.COM – Bulutangkis di Olimpiade Paris 2024 justru didominasi delegasi Asia ketimbang Eropa.
Jajaran wakil Eropa yang berlaga di Olimpiade Paris 2024 bisa dihitung dengan jari satu tangan.
Berbeda dengan Asia yang peta persaingannya lebih ketat karena pemimpin di berbagai sektor berasal dari Asia.
Tantangan berat bagi kontingen Eropa untuk memantik asa juara mengingat Olimpiade 2024 akan digelar di benua biru.
Rangkuman South Korea News, Indonesia bersama China dan Korea Selatan menjadi favorit. Viktor Axelsen melakukan pukulan ke gawang Kalle Koljonen pada pertandingan tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Alexander NEMENOV/AFP)
Sementara itu, pemain-pemain Eropa memang underdog namun tak bisa dianggap remeh di Olimpiade Paris 2024.
Dominasi China sangat mencolok di Olimpiade Paris 2024 karena ada empat wakilnya yang menempati peringkat pertama dunia.
Ada Shi Yuqi di tunggal putra, Chen Qingchen/Jia Yifan di ganda putri. Kemudian Liang Weikeng/Wang Chang di ganda putra.
Terakhir ada pemimpin campuran asal China yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong yang berambisi meraih emas di Olimpiade Paris 2024.
Meski China hanya berada di tunggal putri dan tidak menduduki peringkat 1 dunia, Chen Yufei merupakan pemain yang berbahaya karena ia merupakan juara bertahan.
Hal ini menandakan bahwa dari persaingan di seluruh sektor yang diperebutkan, Tiongkok sangat kuat.
Meninjau satu per satu sektor tunggal putra, Eropa hanya akan bergantung pada dua pemain Denmark, yakni Viktor Axelsen dan Anders Antonsen.
Keduanya berstatus papan atas dan akan bersaing dengan Shi Yuqi, Li Shifeng, Lee Zii Jia, Jonathan Christie, dan Anthony Ginting.
Ujian berat ada pada Viktor Axelsen yang berstatus juara bertahan. Ia masih difavoritkan meraih gelar juara.
Namun konsistensi Yuqi, peluang Jojo dan Ginting serta wakil tunggal putra lainnya menjadi ancaman bagi Axelsen.
Ketatnya persaingan di tunggal putra membuat peluang Axelsen kembali menjadi juara Olimpiade akan sulit.
Beralih ke tunggal putri, An Se-young dari Korea menjadi pilar utama peraih emas Olimpiade.
Media Korea juga sesumbar bahwa bocah ajaib itu diharapkan bisa membawa emas ke Negeri Ginseng.
Pasalnya dari jajaran wakil Korea lainnya, An Se-young menjadi salah satu pemain yang menjadi jagoan utama untuk meraih emas.
Tantangan Se-young untuk mencapai misinya adalah menghadapi perwakilan elit di Asia juga.
Ada juara bertahan Chen Yufei dan rekan senegaranya Li Bingjiao. Tak ketinggalan pilar utama Eropa asal Spanyol yakni Carolina Marin.
Dimana penampilan Marin pun tak kalah memuaskan selama BWF World Tour 2024.
Juara Olimpiade Rio 2016 itu mengamankan edisi Kejuaraan Seluruh Inggris dan Eropa.
Jangan lupa, juara Asia Timur lainnya seperti Akane Yamaguchi berambisi meraih medali di Paris 2024.
Pemain terakhir di babak keempat yang luar biasa ini adalah Tai Tzu Ying, yang mengincar medali emas Olimpiade sebelum dia pensiun.
Dari nama-nama yang disebutkan, sebenarnya tak ada yang memfavoritkan Gregoria Mariska.
Atlet yang akrab disapa Jorji ini bakal menjadi kuda hitam di Olimpiade Paris 2024, namun juga berstatus unggulan.
Kekasih Micah Angelo ini diharapkan bisa memberikan kejutan di tengah dominasi pemain Asia Timur.
Di ganda putri, juara Olimpiade Tokyo 2020 Chen Qingchen/Jia Yifan berusaha membalas dendam. Ganda putri peringkat 1 dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan beraksi di Prancis Terbuka 2024. (BWF)
Strategi Chen/Jia nampaknya bisa dikalahkan oleh juara Korea, Baek Ha-na/Lee So-hee yang menjadi pesaing berat mereka di BWF World Tour 2024.
Jangan lupa, pemain muda Chen/Jia yakni Liu Shengshu/Tan Ning tidak bisa dipandang sebelah mata karena performanya yang bagus dan konsistensinya yang tinggi.
Pesaing unggulan teratas Chen/Jia juga akan menghadapi unggulan utama Jepang Nami Matsuyama/Chiharu Shida.
Apriyani Rahayu selaku juara bertahan berpasangan dengan Siti Fadia tidak masuk dalam daftar peraih medali emas.
Hal itu tak lepas dari inkonsistensi penampilan Apriyani/Fadia, terutama saat menjalani kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Namun, sebagai juara bertahan, ia berharap “DNA” Apriyani tetap hidup meski kini berpasangan dengan Fadia.
Persaingan sangat ketat dan sulit diprediksi karena di nomor tunggal juga terjadi di nomor ganda.
Nama pemain elite mempunyai kekuatan yang cukup seimbang baik di rangking maupun tidak.
Liang/Wang yang tergabung di Grup A langsung berhadapan dengan peraih medali perunggu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik (Malaysia). Ganda putra bulu tangkis Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juara All England 2024. (PBSI)
Di Grup C akan saling berhadapan 2 wakil mantan peringkat 1 dunia, yakni Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) dan Fajar Alfian/Rian Ardianto.
Juara dunia unggulan ketiga yakni Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae akan tergabung di Grup B.
Grup D yang dijuluki grup dari neraka karena Kim Astrup/Anders Rasmussen (Denmark) akan menghadapi lawan berat.
Yakni juara bertahan Lee Yang/Wang Chi-lin (Taiwan), Liu Yuchen/Ou Xianyi (China), dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dari Jepang yang memperebutkan dua spot untuk melaju ke babak perempat final.
Terakhir di ganda campuran, Zheng/Huang jelas difavoritkan juara setelah edisi Tokyo 2020 gagal meraih emas.
Pasangan asal Tiongkok ini akan menghadapi ujian berat untuk mencapai impian mereka.
Rekan senegaranya Feng Yanzhe/Huang Dongping, juara dunia Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea), dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) menjadi kesulitan Zheng/Huang.
Dari nama-nama tersebut, Rinov Rivaldy/Pitah Mentari tak termasuk calon juara.
Wakil Indonesia yang akan debut di Olimpiade Paris 2024 ini akan menjadi tim underdog di Grup A.
Bisa disimpulkan, kontingen Eropa dari segala sektor hanya bergantung pada nama-nama penting seperti Axelsen, Antonsen, Marin, dan Kim/Anders.
Selebihnya adalah persaingan antar delegasi Asia yang membuat peta persaingan masing-masing sektor menjadi menarik.
Olimpiade Bulutangkis Paris 2024 dijadwalkan berlangsung pada 27 Juli hingga 5 Agustus di Porte de La Chapelle Arena.
(Tribunnews.com/Niken)