PLN Dapat Pendanaan Rp9,4 Triliun dari World Bank untuk Transisi Energi

Laporan Reporter Tribunnews.com, IsmoyoTRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT PLN (Persero) telah menerima pendanaan bersama sebesar US$ 581,5 juta atau sekitar Rp 9,45 triliun dari Bank Dunia, Clean Energy & Climate Plan Kanada, dan Fund Clean Technology untuk mendukung pembangunan . akses listrik di Indonesia.

Uang ini juga untuk membiayai program konversi energi dan peralatan perusahaan.

Dukungan tersebut berupa hibah dan perjanjian pinjaman langsung dengan Sovereign Guarantee yang disebut Program Sustainable Least-1 (ISLE-1) merupakan pinjaman berbasis program dalam rangka dukungan Bank Dunia dan Mitra Pembangunan untuk meningkatkan akses. ke listrik. , jaringan siap untuk integrasi energi terbarukan (EBT) dan meningkatkan kapasitas teknologi informasi PLN.

Penyusunan program ini juga mendapat bantuan teknis dan finansial dari Sustainable Risk Reduction Program (SRMI) yang dikelola oleh Energy Management Assistance Program (ESMAP).

Direktur PLN Darmawan Prasodjo menekankan pentingnya dukungan bersama Bank Dunia melalui program ISLE-1 untuk membiayai rencana distribusi, transmisi, dan pembangkit listrik hingga 100 persen listrik Indonesia.

Program ini juga akan memberikan dukungan finansial kepada perusahaan untuk mengembangkan kemitraan energi terbarukan, mengurangi biaya perencanaan, dan memperkuat kapasitas finansial dan operasional PLN.

“ISLAND-1 fokus di dua wilayah, yaitu Maluku dan Nusa Tenggara, karena kedua wilayah tersebut memiliki listrik yang rendah dan rata-rata biaya listriknya tinggi,” kata Darmawan dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Jumat (14/6/2015). . 2024).

Menurutnya, transisi energi tidak bisa dilakukan sendirian. Sebagai pintu gerbang transisi energi, PLN terus mengembangkan kemitraan dengan berbagai sektor untuk mencari solusi atas tantangan yang ada.

“Transisi energi tidak bisa dilakukan sendiri, karena ada tantangan teknis, logistik, operasional, dan finansial,” kata Darmawan.

“PLN telah merencanakan seluruh tantangan tersebut sedemikian rupa sehingga setiap tantangan dapat diatasi, dimitigasi, dan dikelola sehingga dapat terus mencapai keberhasilan program alih daya listrik,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *