Mengukur Kekuatan Roket Katyusha, Senjata Mematikan Hizbullah yang Bombardir Israel

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Hizbullah di Lebanon kembali bertindak bodoh hari ini (18/7/2024) dengan menyerang pemukiman Israel dengan 80 roket Katyusha.

Serangan ini terhadap kawasan pemukiman Israel dengan sasaran beberapa pangkalan militer Israel di Israel utara.

Karena panasnya perjuangan Hizbullah yang memanas, mereka memberikan peringatan siang dan malam di kota Nahariye dan di seluruh Galilea Barat.

Sekitar 60.000 warga Israel telah mengungsi ke tempat perlindungan di kota utara Nahariya untuk menghindari senjata Hizbullah, menurut The Times of Israel.

Serangan ini dilakukan Hizbullah sebagai respons atas serangan Israel pada Selasa yang mengakibatkan tewasnya 5 warga sipil yang semuanya warga Suriah, termasuk tiga anak-anak. Roket khusus Katyusha

Roket Katyusha merupakan roket tua yang digunakan Uni Soviet sejak Perang Dunia II.

Nama “Katyusha” bukanlah nama resmi senjata ini.

Nama resmi Katyusha adalah BM-13, yang diproduksi di pabrik bernama Voronezy Comintern dan memiliki tanda K besar di atasnya.

Namun, tentara tersebut bercanda bahwa huruf “K” adalah untuk Katyusha atau “Katie”, judul lagu rakyat tahun 1938 tentang seorang wanita yang terpisah dari kekasihnya karena perang.

Sejak itulah nama roket ini adalah roket Katyusha. Tidak seperti roket konvensional, Katyusha dikembangkan dengan sangat rahasia.

Berbicara dari laman Missilethreat, setiap Katyusha dilengkapi dengan peluncur rudal sehingga rudal tersebut dapat dihancurkan sebelum musuh dapat merebutnya pada Perang Dunia II, Jerman.

Seiring berjalannya waktu, roket Katyusha dimodifikasi untuk militer dengan desain M-13. Mulai saat ini, Katyusha kemudian berkembang dan menjadi legenda.

Roket ini sangat canggih sehingga mampu menembakkan 40 roket M-21 128 mm dalam waktu kurang dari 20 detik.

Model baru Katyusha mampu menembakkan 40 rudal dalam waktu 20 detik dengan jangkauan maksimum 25 mil atau 40 kilometer.

Menariknya, Katyusha dilengkapi dengan remote control dan sistem panduan inovatif yang memudahkan kru dalam menentukan target.

Selain itu, Katyusha versi baru memiliki sistem navigasi satelit yang meningkatkan kemampuan menembak dan akurasi kecepatan dibandingkan pendahulunya.

Kecepatan dan kekuatan Katyusha memungkinkan roket ini mengirimkan beberapa ton bahan peledak dalam hitungan detik untuk mencakup area yang luas.

Daya tembak salvo tersebut dikatakan sekitar 70 meriam gabungan. Roket Katyusha Memicu Api

Militan sayap kanan Lebanon semakin aktif di tanah Israel sejak perang antara Hizbullah dan pasukan Israel memanas.

Serangan drone kelompok Hizbullah Lebanon dikhawatirkan akan dilancarkan tanpa henti di wilayah Israel dan dikhawatirkan akan merusak kemampuan sistem pertahanan udara Iron Dome.

Baru-baru ini, media Israel mengungkapkan bahwa beberapa roket Hizbullah menghantam beberapa rumah di distrik tersebut dan menyebabkan kerusakan besar.

Bahkan wilayah utara dilaporkan mengalami kebakaran besar, dan banyak jalan ditutup sementara karena takut akan serangan Perlawanan Islam.

Dalam penyerangan tersebut, tidak hanya di wilayah Galilea dan Dataran Tinggi Golan saja terjadi kebakaran besar, dalam penyerangan tersebut juga dibakar 12 pangkalan militer Israel.

Hizbullah mengatakan di media sosial X: “Seluruh Dataran Tinggi Golan yang diduduki diserang oleh ratusan senjata Hizbullah. Puluhan daerah pemukiman di daerah perbatasan, termasuk kota Nahariye, menjadi sasaran serangan pribadi.”

(Tribunnews.com/ Namira Yunia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *