TRIBUUNNEWS.COM, JAKARTA – Kecelakaan bus yang melibatkan pelajar bukanlah kali pertama.
Seperti diketahui, bus wisata Putera Fajar yang membawa 61 siswa SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat, pada Sabtu sore (5/11/2024).
Akibat kecelakaan tersebut, 11 orang meninggal dunia, terdiri dari 9 siswa, 1 guru, dan 1 warga desa.
Berdasarkan catatan Tribunnews.com, setidaknya ada tiga kecelakaan bus pelajar terparah yang pernah terjadi di Indonesia.
1. Kecelakaan Bus di Sumedang Korban meninggal dunia sebanyak 30 orang.
Sebuah bus wisata mengalami kecelakaan di Jalan Raya Wado-Malangbong, Dusun Cilangkap RT 01/06, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang pada Rabu 3/10/2021 Rabu malam (10/3/2021).
Bus wisata Sri Padma Kencana nomor registrasi T 7591 TB mampu mengangkut 65 penumpang.
Kecelakaan ini mengakibatkan 30 penumpang bus meninggal dunia dan luka-luka lainnya.
Perjalanan bus ini dari Garut ke Subang menggunakan jalan lain yaitu Wado, Sumedang.
Bus tersebut membawa rombongan jamaah dari SMP IT Al Muawwanah, Cisalak, Subang.
Bus tersebut oleng hingga akhirnya terjatuh ke jurang di kawasan Bukit Cae yang terkenal ekstrem.
2. Tragedi Paiton : 54 pelajar meninggal dunia
Kecelakaan bus terparah terjadi pada 8 Oktober 2003.
Bus tersebut ditumpangi rombongan Yayasan Pengembangan Pemuda (Yapemda) Sleman Yogyakarta. yang sedang bepergian ke Bali
Dalam kecelakaan itu, 54 siswa tewas.
Kecelakaan serius ini terjadi di kawasan PLTU Paiton, Banyuglugur, Situbondo, Jawa Timur, sehingga disebut dengan tragedi Paiton.
Acara tahunan ini berjalan lancar hingga kembali ke Sleman.
Saat itu, bus kedua melewati tanjakan di sudut Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi. Di kawasan Banyuglukur Situbondo, Rabu malam (10/8/2003).
Tiba-tiba sebuah truk kontainer menyeberang jalan dan menabrak bagian depan bus. Situasi bertambah parah ketika truk derek menabrak bus wisata tersebut dari belakang.
Sebuah bus yang membawa siswa dan guru SMK Yapemda ditabrak dua truk hingga akhirnya terbakar.
Kebakaran terjadi akibat kebocoran air pada tangki bahan bakar truk bernomor polisi L 8493 F yang mengenai sekring bus.
Percikan api muncul di depan bus yang ditabrak sehingga membuat penumpang panik dan lari ke belakang bus.
Malam itu, setiap penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan berusaha keluar dari pintu belakang bus.
Sayangnya pintu belakang tidak bisa dibuka karena ditabrak truk besi.
Ketiadaan alat pemecah kaca menyebabkan seluruh penumpang terlempar dari dalam bus.
Mereka dibakar dan meninggal dengan kematian yang mengerikan di dalam bus.