Mobil Tempur Lapis Baja Israel Dirudal Hamas, IDF Tak Ada yang Selamat, Kini Total Tewas 307 Tentara

TRIBUNNEWS.COM – Hamas melancarkan pertempuran paling mematikan di Jalur Gaza sejak perang dimulai.

Hamas dilaporkan menyerang kendaraan tempur lapis baja (CEV) Namer Israel dengan rudal anti-tank pada Sabtu (15/6/2024).

Akibatnya, seluruh tentara Israel (IDF) di CEV tewas dan tidak ada satupun yang selamat.

Militer Israel mengatakan tentara Israel berada dalam konvoi sekitar jam 5 pagi pada hari Sabtu setelah serangan malam terhadap Hamas di lingkungan barat laut Tel Sultan di Rafah.

Konvoi tersebut menuju gedung-gedung Gaza tempat pasukan Israel beristirahat setelah kerja malam.

Namer CEV adalah kendaraan militer kelima atau keenam dalam konvoi yang terkena ledakan besar tersebut, Times Of Israel melaporkan.

Tidak jelas apakah itu adalah bom yang sudah dipasang sebelumnya atau apakah anggota Hamas memasuki kendaraan dengan alat peledak dan meledakkannya langsung di CEV.

Sabtu malam, juru bicara IDF Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan militer juga sedang menyelidiki apakah CEV bisa terkena rudal anti-tank.

Israel juga sedang menyelidiki apakah bahan peledak yang disimpan di luar CEV berkontribusi terhadap ledakan massal tersebut.

Ranjau dan bahan peledak lainnya yang biasanya disimpan di luar CEV tidak akan membahayakan tentara di dalam jika kendaraan diledakkan.

Tidak ada tembakan yang dilepaskan selama insiden tersebut, dan mobil tidak berhenti saat ledakan terjadi, menurut penyelidikan.

CEV yang rusak kemudian ditarik ke lokasi aman di Jalur Gaza.

“Setelah insiden besar ini, tim ahli dari Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Israel akan memeriksa kendaraan lapis baja tersebut dan semua detail insiden tersebut hingga kami mencapai kesimpulan,” kata Hagari pada konferensi pers bersama 8 tentara Fox mati

Akibat serangan Hamas, 8 tentara Israel tewas dalam ledakan di Rafah, selatan Jalur Gaza.

Hal ini juga dipandang oleh militer Israel sebagai yang paling mematikan bagi Pasukan Pertahanan Israel dalam pengepungan sejak Januari 2024.

Pada Minggu pagi (16/6/2024) nama 6 dari 8 IDF dirilis: Kapten Wassem Mahmoud, 23, Beit Yannan. Sersan Eliyahu Moshe Zimbalis, 21, Sersan Itai Amar, 19, dari Beit Shemesh, Sersan Stanislav Kostarev, 21, dari Kochav Yair, Sersan Or Blumowitz, 20, Ashdod, Sersan Oz Yeshaya Gruber, 20, Pardes Hannaa-Karshear,

Semua prajurit bertugas di Batalyon 601 Korps Insinyur Tempur, dan Mahmoud adalah wakil komandan kompi tersebut.

Keluarga dari dua tentara lainnya yang tewas telah dihubungi dan nama mereka akan diumumkan kemudian, kata pihak militer. 307 IDF terbunuh

Menurut Al Jazeera, jumlah tentara Israel yang terbunuh sejak tahun 2023, ketika serangan darat di Gaza dimulai, telah meningkat.

Jumlah tentara Israel yang tewas dalam pertempuran di Gaza bertambah pada Sabtu (15/6/2024) pasca serangan mematikan yang dilakukan Hamas.

Serangan Hamas kembali menjadi hari pertempuran paling mematikan bagi militer Israel sejak Januari 2023.

Hal ini menjadikan jumlah total tentara Israel yang terbunuh sejak pendudukan Jalur Gaza pada 27 Oktober menjadi sedikitnya 307 orang.

Hal ini sesuai dengan jumlah korban yang dipublikasikan di situs militer Israel.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *