Laporan reporter Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
TRIBUNNEWS. 24/5/2024).
Dalam sambutannya, Megawati meminta Puan berganti posisi. Artinya, Megawati menjadi Ketua DPR RI dan Puan Maharani menjadi Ketua Umum DPP PDIP.
Jamil mengatakan, hal itu menunjukkan Megawati Soekarnoputri mengumumkan langsung kepemimpinan baru PDIP.
Meski diucapkan dengan nada bercanda, Megawati sempat memberi kesempatan Puan Maharani menjadi Ketua Umum PDIP.
Jamil dalam wawancara dengan Tribunnews com, Sabtu, mengatakan, “Ucapan Megawatt bisa dikatakan sebagai ujian (25/5/2024).
Jamil menilai Megawati terkesan ahli dalam melakukan uji gelombang. Mau tidak mau, pendekatan Megawatt bisa dikatakan berhasil.
Dari uji gelombang tersebut, dia melihat regenerasi tubuh PDIP akan berhasil. Pembaruan tersebut sepertinya sudah direncanakan sejak lama.
Jamil juga mengatakan, hal itu terlihat dari banyaknya kegiatan eksternal partai yang diberikan kepada Puan.
Bahkan pertemuan dengan ketua umum parpol diberikan kepada Puan, bukan Megawati, katanya.
Namun, menurut Jamil, selain Puan, jelas masih banyak petinggi PDIP yang cocok menjadi suksesor Megawati. Beberapa di antaranya, Prananda Prabowo, Hasto Kristiyanto, dan Pramono Anung.
Menurut Jamil, Prananda Prabowo yang merupakan putra Megawati juga mumpuni dan memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
“Selama ini di partai sudah banyak kemajuan sehingga semakin kuat. Namun di luar partai, Prananda tidak sepopuler Puan karena tidak mapan di partai luar,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, ada foto Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang juga berupaya mendampingi Megawati.
“Kemampuan dan kesetiaannya kepada Megawati dan partai tidak perlu diragukan lagi,” ujarnya.
Senada, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jamil mengatakan, selain menjabat sebagai Sekjen PDIP, dirinya sangat memahami ideologi PDIP. Oleh karena itu, kedekatan dan kesetiaannya kepada Megawati dan partainya diuji secara berat.
Namun, kata dia, Megawati seolah memberikan gambaran kepada pimpinan PDIP tentang warisan Sukarno.
Oleh karena itu, hanya Puan dan Prananda yang berpeluang menerima pimpinan estafet tersebut, kata pakar komunikasi politik itu. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) memperkenalkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri), Ketua DPP PDIP Bidang Usaha Kecil Menengah, Pembangunan Ekonomi dan Ekonomi Digital Prananda Prabowo (kedua kiri), Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani (kanan) bersama beberapa pimpinan DPP PDIP lainnya di penghujung Kongres PDI Perjuangan V di Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (10/8/2019). Acara Kongres PDI Perjuangan ke-5 yang mengangkat tema Gerakan Solid Indonesia Raya ditutup pada hari ini. Megawati selaku presiden terpilih secara khusus menugaskan Prananda Prabowo menjadi Ketua Pusat Analisis dan Pengendalian Partai untuk memastikan hasil Kongres ke-5 PDIP sukses. TRIBUNNEWS/HO (TRIBUN/HO)
Meski demikian, ia tetap merasa Puan berpeluang besar menerima pimpinan estafet dari Prananda.
“Karena Puan sudah terorganisir sejak lama dengan memberikan pekerjaan dari pihak luar,” ujarnya.
Jamil menambahkan, “Dalam peran tersebut, Puan selalu didampingi Sekjen PDIP Hasto. Bukti ini memperkuat dugaan Puan dikurung untuk menjalankan tugas Ketua Umum Eksternal.”
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengadili Ketua DPR RI Puan Maharani untuk berganti posisi pada pembukaan Konferensi Nasional Perburuhan (Rakernas) Kelima, Jumat (24/5/2024).
Megawati awalnya menyapa sejumlah menteri dan pejabat pemerintah serta tamu yang hadir pada pembukaan rapat kerja ke-5 PDIP di Bandara Internasional Beach City Ancol, Jakarta, Jumat (24/5/2024).
Kemudian, Megawati menyapa Ketua DPR RI dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Presiden kelima RI ini pun mengomentari aktivitas Presiden DPR RI yang berkeliling Bali dan Meksiko.
“Ada Bu Puan. Mbak Puan, saya bilang ke Mbak Puan, sebagai Pimpinan DPR, wah, ke luar negeri terus. Tapi pekerjaan itu lho, bukan menjadi turis, kata Megawati.
Jadi, kalau pensiun, kemarin ke Bali, lalu ke Meksiko, lanjutnya.
Megawati pun sempat bercerita kepada Puan bahwa dirinya ingin berpindah jabatan.
Sebab, Megawati ingin bekerja sambil bisa mengunjungi banyak tempat.
Lalu saya bilang, ‘ambil tempat saya. Saya jadi Presiden DPR, kamu jadi Presiden,’ kata Megawati.
Terdengar, 4.858 peserta pelatihan tersebut terdiri dari Pengurus DPP Partai, Pimpinan, Sekretaris, Pengurus DPD dan DPC Partai, Anggota DPR RI, Badan dan Sayap Partai, Pimpinan, Sekretaris, Pembina DPLN dari 16 negara. , Anggota Provinsi, Provinsi, DPRD Kota, Pimpinan Daerah, dan Wakil Pimpinan PDIP, serta calon anggota DPR RI non petahana terpilih pada Pemilu 2024 pun turut diapresiasi.