TRIBUNNEWS.COM – Babak baru telah muncul dalam kisah taruhan yang melibatkan pemain West Ham bernama Lucas Paqueta.
Seorang pemain West Ham yang berposisi sebagai gelandang serang di Brasil dituduh melakukan perilaku tidak pantas di lapangan.
Sayangnya, kurang sportifnya Paqueta rupanya berdampak pada pasar taruhan dan berujung pada perjudian.
Tepatnya, Lucas Paqueta mendapat kartu kuning dari wasit karena melakukan pelanggaran yang disengaja di beberapa pertandingan.
Jika kartu kuning yang diterima Lucas Paqueta pada suatu pertandingan mempengaruhi pemenang pasar taruhan.
Akibatnya, Lucas Paqueta menghadapi tuntutan serius dari FA, dengan tuduhan melakukan perilaku negatif.
Baru-baru ini FA mengancam akan melarang Lucas Paqueta bermain.
FA telah mengeluarkan ancaman jika Lucas Paqueta terbukti melakukan dugaan pelanggaran tersebut. Gelandang West Ham United asal Brazil Lucas Paqueta melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama timnya pada laga sepak bola Liga Inggris antara West Ham United kontra Liverpool di Stadion London pada 26 April 2023.
Bintang West Ham itu menghadapi larangan seumur hidup jika terbukti bersalah melakukan pelanggaran taruhan yang diajukan oleh FA, lapor The Sun.
Pemeriksaan FA terhadap Lucas Paqueta diketahui karena ada pemicu dirinya terlibat perjudian alias perjudian.
Klaim FA terhadap Lucas Paqueta sebenarnya sudah mencuat pada musim lalu.
Memang benar situasinya semakin pelik, apalagi jika mengacu pada penelitian intensif yang dilakukan di penghujung musim ini.
Di pulau tempat tinggal Paqueta di lepas pantai Rio de Janeiro, kurang dari 60 orang dilaporkan memiliki kelelawar.
Taruhan mulai £7 hingga £400 untuk kemenangan bersama mulai £100.000.
Kali ini tuntutan terhadap Lucas Paqueta berbeda dengan tuntutan Sandro Tonali atau Ivan Toni.
Tonali absen dari sepak bola kompetitif selama 10 bulan karena pukulannya.
Hal yang sama berlaku untuk Ivan Toney, yang diskors selama delapan bulan karena alasan yang sama.
Sementara itu, muncul kecurigaan bahwa Paqueta sengaja melanggar aturan untuk mempengaruhi pasar taruhan.
Ada empat pertandingan di mana Paqueta ditanyai mengenai tindakannya. Gelandang West Ham United asal Brazil Lucas Paqueta mengontrol bola saat pertandingan sepak bola Liga Inggris antara West Ham United dan Tottenham Hotspur di Stadion London pada 31 Agustus 2022. (Glynn Kirk/AFP)
Dimulai dengan pertandingan melawan Leicester City (12 November 2022), Aston Villa (12 Maret 2023), Leeds United (21 Mei 2023) dan Bournemouth (12 Agustus 2023).
Mengingat beratnya tuduhan FA terhadap Paqueta, ancaman larangan bermain sepak bola seumur hidup tidak bisa dikesampingkan.
Sebab, keluh kesah FA soal taruhan, khususnya dunia sepak bola, bukanlah bahan tertawaan.
Ivan Toni dan Sandro Tonali adalah dua nama beken yang pernah menghadapi hukuman berat sebagai batsmen.
Kasus Lucas Paqueta akan disidangkan oleh komite independen dan dia bisa dilarang bermain jika terbukti bersalah, kata FA.
Jika terbukti Lucas Paqueta melakukan perilaku negatif seperti yang diklaim F
Jadi bisa dipastikan ancaman tidak bisa bermain sepak bola seumur hidup akan menghancurkan karier seorang pemain.
Apalagi nama Lucas Paqueta terus melambung, apalagi sejak kepindahannya dari Lyon ke West Ham, mengantarkan tim barunya meraih gelar juara UEFA Conference League musim lalu.
Penampilan impresif Lucas Paqueta bersama timnas Brasil membuatnya menjadi incaran tim-tim Eropa, termasuk Manchester City.
Faktanya, Manchester City hampir merampungkan kesepakatan transfer untuk mendatangkan Lucas Paqueta pada musim panas lalu.
Namun pada akhirnya banyak terjadi kasus penundaan dan pembatalan kontrak transfer.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)