Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan unit usahanya atau BRI Group berhasil mengamankan aktivitas pinjaman senilai Rp 1.336,78 triliun hingga Juni 2024.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan jumlah tersebut meningkat 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year).
“Pada akhir triwulan II tahun 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1,336 triliun atau meningkat sebesar 11 persen,” kata Sunarso dalam laporan kinerja keuangan triwulan II tahun 2024 di Jakarta (25/). 7/2024).
“Dari pinjaman tersebut, UMKM mengambil lebih dari separuh pencairan pinjaman BRI. Porsinya mencapai 81,9 persen pencairan BRI atau Rp 1.095,6 triliun jika dilihat dari sektor UKM,” lanjutnya.
Jika dilihat lebih detail, penyaluran kredit sektor mikro sebesar Rp623,01 miliar, sektor mikro dan kecil sebesar Rp273,81 miliar, sektor Konsumer senilai Rp198,82 miliar, dan sektor Korporasi sebesar Rp241,15 miliar.
Sunarso melanjutkan, pinjaman tumbuh dua digit yang berarti nilai BRI meningkat.
Pada akhir Juni 2024, aset BRI tumbuh 9,54 persen (yoy) menjadi Rp1.977,37 triliun.
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan penyaluran kredit yang selektif dan prudent sehingga BRI dapat menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) masih berada pada kisaran 3,05 persen, sedangkan rasio cakupan kredit bermasalah (non-performing loan coverage) berada pada kisaran wajar yakni 211,60 persen.
Sunarso mengatakan BRI akan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan terus mendorong penyerapan tenaga kerja, khususnya di sektor UKM, melalui pemberian kredit yang berkualitas.
“Sebagai bank dengan portofolio UKM yang besar, NPL sebesar 3 persen menunjukkan BRI dapat menjaga kualitas kredit yang baik melalui prinsip manajemen risiko yang baik,” kata Sunarso.
“Karena tidak mudah memainkan UMKM dalam situasi seperti ini”, tutupnya.