Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 4.10

TRIBUNNEWS.COM – Temukan Jawaban IPS Kelas 10 di Halaman 247 248 Cetak Ulang Silabus Merdeka di bawah ini.

IPS Kelas 10 Halaman 247 248 Kurikulum Merdeka Versi Revisi terdapat pada Bab 4 Keanekaragaman Sosial Budaya dan Ekonomi Masyarakat Indonesia.

Pada halaman ini, siswa akan menjumpai setiap tugas pada Kegiatan 4.10.

Siswa harus mengerjakan keempat pertanyaan dalam Kegiatan 4.10.

Berikut jawaban IPS Kelas 10 halaman 247-248 Program Studi Mandiri Revisi: Kegiatan 4.10

Jenis kegiatan: urusan individu

Uraian Tugas:

1. Silakan baca artikel berikut ini dengan seksama.

2. Lakukan pekerjaan Anda dengan baik.

3. Secara bergiliran menunjukkan hasilnya di depan kelas.

Liberika Sendoyan, kopi khas Kalimantan Barat

Indonesia terkenal dengan beragam jenis kopinya, mulai dari Aceh di barat hingga Papua di timur. Menurut data Kementerian Pertanian, Indonesia memiliki 16 jenis kopi yang laris di pasar dunia. Salah satunya adalah kopi liberika yang berasal dari Liberaia, Afrika. Tahukah anda kalau kopi liberika kini banyak dibudidayakan oleh para petani kopi di wilayah Sambas. Kopi Sambas ini dikenal dengan nama Liberica Sandovian.

Kopi Sendoyan Liberica sempat hits di tahun 2000an. Namun ketersediaannya menyusut ketika petani lokal beralih ke lada karena harganya yang mahal. Ketika harga lada turun, para petani beralih ke kopi Liberika. Kini petani bernama Budi yang mengepalai Kelompok Tani Batu Layar Sejahtera (Puktan) di Desa Sendoyan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, bersama petani binaan yang dibinanya, akan memperluas program penanaman kopi Sendoyan Liberikan pada pertengahan Juni 2023. .

Untuk mengembalikan kesejahteraan kopi di desa, para petani kembali memulai gerakan budidaya kopi. Upaya membudidayakan kopi patut diulangi karena masyarakat Kabupaten Sambas, bahkan Kalimantan Barat, mempunyai budaya minum kopi.

Di sisi lain, permintaan terhadap kopi lokal masih rendah dan sebagian besar masyarakat membeli kopi dari luar negeri. Artinya, gerakan menanam kopi dapat menjadi solusi swasembada kopi dalam memenuhi kebutuhan kopi lokal. Dari perkebunan kopi yang luasnya sekitar 1,5 hektar, terkadang belum bisa memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat setempat. Bahkan, untuk membeli kopi, pengguna harus melakukan pre-order untuk mendapatkan bagiannya. Harga biji kopi yang dijual mulai dari 45.000 Rial hingga 50.000 Rial per kilonya.

Kopi liberika tidak sulit untuk ditanam dan dirawat, namun tetap perlu berhati-hati. Budidaya kopi liberika juga tidak sulit. Sebaiknya Anda hanya menggunakan pupuk organik dari kotoran kambing yang disimpan di sekitar kebun kopi. Kendala dalam menanam kopi adalah pengelolaan pasca panennya yang masih dilakukan dengan tangan, dari luar ke dalam. Pengolahan secara manual mempengaruhi penampilan biji kopi, biji kopi mudah terurai dan tidak dapat diolah dalam jumlah banyak dan cepat.

Selain gerakan pertanian, para petani juga diajarkan cara memasarkan kopi liberika. Misalnya saja kemasan kopi berdasarkan nama merek desa. Kopi Liberica Sandovian kini menjadi identitas kopi Kalimantan Barat. Kopi jenis ini juga sangat digemari karena memiliki sedikit kafein sehingga aman bagi lambung.

Disunting dari Hidranto, F. 2023. Liberika Sendoyan, kopi biasa asal Kalimantan Barat. Tersedia di https://indonesia.go.id/detik/komoditas/7430/liberika-sendoyan-kopi-khas-kalbar?lang=1

Berdasarkan artikel di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.

1. Temukan permasalahan supply dan demand kopi pada artikel di atas!

Jawaban: Sebuah artikel tentang kopi Liberika Sendoyan dari Kalimantan Barat menyoroti sejumlah permasalahan pasokan dan permintaan kopi.

Berikut ringkasan permasalahannya: Saran Masalah:

Permintaan Pasar Lokal Tinggi: Pasokan Terbatas: Masyarakat wilayah Sambas, bahkan Kalimantan Barat mempunyai budaya kopi yang kuat, namun permintaan kopi lokal tidak sepenuhnya dapat dipenuhi oleh pasokan yang tersedia. Kopi yang dikonsumsi sebagian besar berasal dari luar daerah. Permintaan tinggi: Permintaan kopi dalam negeri lebih besar dari jumlah yang bisa diproduksi. Pelanggan harus memesan terlebih dahulu untuk menerima kopi karena stok terbatas.

Harga Biji Kopi : Harga Wajar : Harga biji kopi Liberica Sandovian dijual 45.000 hingga 50.000 Toman per kilonya. Hal ini menunjukkan bahwa harga kopi mungkin lebih mahal dibandingkan kopi dari daerah lain atau kopi impor, sehingga dapat mempengaruhi daya beli konsumen lokal. Masalah yang disarankan:

Keterbatasan lahan kebun: Keterbatasan kebun: Saat ini perkebunan kopi dengan luas sekitar 1,5 hektar belum mencukupi permintaan pasar lokal. Luas lahan pertanian terbatas dan membatasi kemampuan memproduksi dan memasok kopi.

Penanganan pascapanen: Pengoperasian secara manual: Penanganan pascapanen, termasuk pembuangan kulit luar dan dalam biji kopi, masih dilakukan secara manual. Pengolahan manual ini menimbulkan banyak masalah: Biji kopi mudah pecah: Karena pengolahan manual, biji kopi mudah pecah, sehingga dapat mempengaruhi kualitas produk akhir. Kapasitas terbatas: Pemrosesan manual juga membatasi jumlah kopi yang dapat diproses dalam waktu terbatas, sehingga produksi dalam skala besar dan cepat tidak mungkin dilakukan.

Pemasaran dan branding: Kurangnya strategi pemasaran: Meskipun ada upaya untuk mengemas kopi bermerek lokal, pemasaran masih merupakan tantangan. Pemasaran yang efektif dan merek yang kuat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik produk dan menjangkau pasar yang lebih luas.

Peralihan dari lada ke kopi: pergeseran fokus pertanian: para petani awal beralih ke lada karena harganya yang mahal. Kini kembalinya kopi memerlukan lebih banyak penyesuaian dan upaya untuk membangun kembali perkebunan kopi dan mengatasi hambatan yang mungkin timbul dari perubahan tersebut.

2. Mengapa permasalahan yang disarankan ini terjadi?

Jawaban: Berikut beberapa alasan penting mengapa masalah seperti itu bisa terjadi:

Pasokan Terbatas: Luas Budidaya Terbatas: Perkebunan kopi yang hanya seluas 1,5 hektar tidak mampu memenuhi tingginya permintaan pasar. Petak kecil menentukan jumlah produksi yang bisa dilakukan. Kualitas dan kuantitas produksi: Proses pengelolaan pasca panen yang masih manual dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas biji kopi yang dihasilkan serta membatasi pasokan.

Budaya Kopi yang Kuat: Kebiasaan Konsumsi Kopi: Masyarakat Kalimantan Barat memiliki budaya kopi yang kuat sehingga menciptakan permintaan yang stabil terhadap kopi lokal. Budaya ini meningkatkan konsumsi kopi sehingga meningkatkan permintaan kopi Liberica Sandovian.

Ketergantungan pada pasokan luar negeri: Kurangnya produksi dalam negeri: Akibat kurangnya produksi dalam negeri, masyarakat sering membeli kopi dari luar daerah. Hal ini menunjukkan ketergantungan terhadap kopi luar negeri, padahal permintaan kopi dalam negeri bisa dipenuhi jika pasokan mencukupi.

Harga dan Kenyamanan: Harga murah: Dengan harga biji kopi antara 45.000 hingga 50.000 Toman per kilogram, kopi Liberica Sandoyan bisa dibilang mahal dibandingkan kopi daerah lain atau kopi impor. Harga tinggi mungkin membatasi ketersediaan untuk beberapa pengguna. Kurangnya ketersediaan: Jika persediaan terbatas, konsumen harus melakukan pemesanan terlebih dahulu, yang dapat mempengaruhi kemudahan penggunaan kopi dan mempengaruhi permintaan secara keseluruhan.

Perubahan harga komoditas lainnya: Perubahan dari lada: Awalnya karena kenaikan harga lada, para petani beralih ke budidaya lada. Ketika harga lada turun, mereka kembali menanam kopi, namun periode ketidakpastian ini dapat mempengaruhi stabilitas pasokan dan permintaan kopi.

Kurangnya infrastruktur dan pasar: Konfigurasi: Kurangnya infrastruktur untuk pengolahan dan distribusi kopi skala besar dapat membatasi kemampuan untuk memenuhi permintaan yang tinggi. Pasar yang terbatas: Strategi pemasaran yang baik atau kurangnya branding dapat mempengaruhi kemampuan kopi Liberica Sandovian dalam menarik pasar yang lebih luas, meskipun permintaan dalam negeri tinggi.

Kesadaran dan pendidikan konsumen: Informasi dan kesadaran: Jika konsumen tidak sepenuhnya memahami kualitas dan keunikan kopi Liberica Sandovian, mereka mungkin tidak akan mencari atau membeli produk di sana meskipun ada permintaan.

3. Mengapa masalah penawaran ini terjadi?

Jawaban: Berikut adalah beberapa alasan penting mengapa permasalahan tender tersebut dapat terjadi:

Keterbatasan lahan kebun: Keterbatasan lahan: Dengan lahan budidaya yang hanya 1,5 hektar, kapasitas produksi kopi sangat terbatas. Petak kecil menentukan jumlah kopi yang bisa diproduksi dan dipasarkan. Pergeseran fokus pertanian: Di masa lalu, petani mungkin telah mengalihkan lahan dari kopi ke tanaman lain seperti lada karena tingginya harga lada. Kembali ke pertanian kopi memerlukan waktu dan investasi agar lahan kembali ke kondisi yang baik untuk kopi.

Pengelolaan pasca panen:

Pengoperasian manual: pengendalian pasca panen dilakukan secara manual, mulai dari mengupas kulit luar hingga bagian dalam biji kopi yang memerlukan waktu dan tenaga. Pengolahan secara manual ini dapat menimbulkan banyak masalah: Biji kopi mudah pecah: Pengolahan secara manual dapat menyebabkan biji kopi retak atau pecah sehingga mempengaruhi kualitas dan harga biji kopi. Kapasitas terbatas: Karena pengolahan secara manual, jumlah pengolahan biji kopi menjadi terbatas, sehingga tidak dapat memenuhi permintaan yang tinggi dengan cepat.

Teknologi dan Infrastruktur: Kurangnya teknologi modern: Keterbatasan teknologi dalam pengolahan kopi dapat memperlambat proses produksi. Tanpa mesin pengolah yang efisien, pengoperasian manual akan terus menjadi kendala utama. Infrastruktur yang terbatas: Infrastruktur yang tidak memadai untuk penyimpanan, pengolahan dan distribusi kopi dapat menghambat kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar. Misalnya, pengeringan dan penyimpanan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas kopi.

Pengetahuan dan keterampilan: Kurangnya keterampilan: Petani mungkin tidak sepenuhnya terampil atau terlatih dalam budidaya dan teknik pengolahan kopi terbaik. Hal ini dapat mempengaruhi performa dan kualitas kopi yang dihasilkan. Pelatihan yang terbatas: Jika petani tidak mendapat pelatihan yang memadai mengenai pertanian modern atau teknik pengolahan pasca panen, hal ini dapat membatasi efisiensi dan efektivitas produksi mereka.

Masalah Pemasaran dan Branding: Kurangnya Strategi Pemasaran: Strategi pemasaran yang tidak tepat dapat mempengaruhi kemampuan menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan penawaran produk. Merek yang kuat diperlukan untuk menarik konsumen dan menciptakan lebih banyak permintaan. Pengemasan dan pelabelan: Meskipun kopi diberi merek lokal, kemasan yang tidak memadai dapat mempengaruhi daya tarik produk dan kesadaran konsumen.

Faktor ekonomi dan keuangan: Biaya produksi: Tingginya biaya pemeliharaan, pemupukan dan pengolahan kebun dapat membatasi kemampuan petani untuk meningkatkan produksi. Jika biaya produksi terlalu tinggi, petani mungkin tidak dapat berinvestasi dalam peningkatan kapasitas. Bantuan Keuangan: Terbatasnya dukungan keuangan untuk investasi pada infrastruktur teknologi dan pelatihan dapat menghambat upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pasokan.

Ketergantungan pada sumber daya alam: Keterbatasan sumber daya: Keterbatasan sumber daya alam seperti kotoran hewan untuk pupuk organik atau air irigasi dapat mempengaruhi kemampuan menjaga kualitas dan kuantitas produksi kopi.

4. Strategi apa yang harus diterapkan untuk meningkatkan permintaan kopi? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban: Berikut beberapa solusi yang mungkin dilakukan untuk meningkatkan permintaan kopi:

– Meningkatkan kesadaran dan edukasi konsumen: Kampanye pemasaran: Kampanye pasar yang efektif untuk memperkenalkan kopi Vilica Sandovian kepada pengguna. Memanfaatkan media sosial, promosi, iklan dan promosi di pasar dalam negeri untuk meningkatkan kesadaran akan keunikan dan kualitas kopi. Edukasi Kopi: Mengedukasi pengguna tentang manfaat Lilibrica Sandovian, seperti kandungan kafein yang rendah dan karakteristiknya yang berbeda dengan kopi lainnya. Siapkan materi edukasi seperti video brosur atau artikel yang menjelaskan manfaat dan khasiat kopi.

– Meningkatkan kualitas dan kuantitas konsumen: Investasi pada teknologi: investasi pada teknologi modern untuk pengolahan kopi seperti mesin kopi dan pengering. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi kopi. Perbaikan infrastruktur: Pembangunan atau perbaikan, pengolahan, pengolahan dan inventarisasi peti mati untuk menjaga kualitas biji kopi dan memperlancar distribusi. Penyimpanan yang baik dapat mencegah faktor penyebab biji kopi dan menjaga kesegaran produk.

– Pengembangan Produk dan Branding : Strong Branding : Mengembangkan Merek : Mengembangkan Cafe Liberica Sandovian dengan kemasan menarik dan identitas yang kuat. Merek yang baik dapat meningkatkan daya tarik produk dan membedakannya dengan kopi lain yang ada di pasaran. Merek lokal: Mengutamakan kopi dalam kopi sebagai produk lokal dengan mencantumkan informasi asal usul dan proses produksi pada kemasannya. Hal ini dapat menimbulkan rasa bangga dalam diri dan menarik minat konsumen.

– Meningkatkan akses dan distribusi: Perluasan pasar: Pertimbangkan untuk memperluas distribusi ke pasar yang lebih luas termasuk kedai kopi, pusat perbelanjaan, dan forum elektronik. Jangkauan pasar yang lebih baik dapat meningkatkan penjualan dan permintaan. Kemitraan dan kerjasama: kerjasama dengan distributor, cafe dan restoran untuk menawarkan Liberika Sendoyan. Kemitraan ini dapat membantu lebih banyak pengguna dan meningkatkan visibilitas produk.

– Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengalaman konsumen: Pelatihan tenaga penjualan: Memberikan pelatihan kepada tenaga penjualan tentang cara menyajikan dan menjelaskan kopi. Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong pembelian berulang. Satu-Satunya Pengalaman Kopi: Rasakan satu-satunya pengalaman minum kopi di kafe atau kedai kopi lokal Liberika Sendoyan. Hal ini dapat membangun minat dan loyalitas pelanggan.

– Pengembangan dan diversifikasi produk: Inovasi produk: Menciptakan produk turunan dari kopi Liberika Sendoyan, seperti kopi bubuk, atau dicampur dengan bahan lain. Jenis produk yang berbeda dapat menarik pengguna yang berbeda. Inovasi dalam daur ulang: memahami berbagai teknik pengolahan kopi seperti cara khusus atau kreatif untuk meningkatkan rasa dan aroma kopi.

– Bantuan dan organisasi pemerintah: Perangkat lunak pendukung: Memanfaatkan program atau organisasi pemerintah yang mendukung pengembangan produk pertanian dalam negeri. Hal ini mencakup subsidi dan bantuan untuk investasi di bidang teknologi dan infrastruktur. Pengembangan Kafe: Menciptakan kelompok petani, pengolah dan pemasar kopi lokal untuk saling mendukung dan berbagi pengetahuan. Cluster ini dapat meningkatkan efisiensi dan kekuatan negosiasi produk.

Pasar: Pemasaran dan Pengguna: Survei dan Umpan Balik: Tetapkan survei pasar untuk memahami konsumen dan tren kopi. Gunakan data ini untuk menyesuaikan produk dan strategi pasar Anda dengan kebutuhan pasar Anda.

*) DISCLAIMER : Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi siswa dalam mengerjakan soal.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban di atas.

(Tribunnews.com/whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *