Laporan jurnalis Tribunnevs.com, Aisiah Nursiamsi
TRIBUNNEVS.COM, JAKARTA- Selebriti Medan baru-baru ini dihebohkan dengan seorang selebriti asal Medan meninggal dunia usai operasi sedot lemak.
Selebriti yang akrab disapa Ela Nanda ini menjalani sedot lemak di Klinik Kecantikan VSJ Kota Depok, Jawa Barat.
Pada awalnya, sedot lemak bekerja dengan baik, tetapi pada saat pengisapan lengan kedua, Ella Nanda menyadari ada yang tidak beres.
Pada akhirnya, pekerjaan selesai. Beberapa saat kemudian, korban pingsan dan dilarikan ke RS Bunda di Jalan Margonda Raia, Depok.
Namun sesampainya di rumah sakit, korban sudah meninggal dunia.
Tentunya seluruh bagian tubuh yang menjalani sedot lemak harus ditangani dengan hati-hati.
Sebab, menurut dokter kulit sekaligus penganjur kesehatan kulit, dr. Arina Astasari Widodo, SpKK, bermasalah dengan sedot lemak.
Sedot lemak atau sedot lemak adalah operasi kosmetik yang bertujuan menghilangkan lemak berlebih di area tubuh seperti perut, paha, bokong, lengan, dan leher.
Cara ini dilakukan untuk memperbaiki bentuk tubuh, bukan sebagai metode penurunan berat badan.
Sedot lemak dapat dilakukan dengan dua jenis anestesi: anestesi sistemik dan anestesi lokal.
Ada banyak jenis anestesi seperti anestesi umum, sedasi intravena, anestesi intravena total (TIVA), sedasi sadar, atau anestesi lokal dengan anestesi intravena (LIVAS).
Flu ini dapat mengganggu pernapasan pasien, perlindungan saluran napas, dan kesadaran pasien.
Oleh karena itu, pasien tidak dapat mengomunikasikan kondisinya dan harus menjalani operasi besar.
“Saat ini, sebagian besar penyakit dan efek samping setelah sedot lemak terjadi dengan penggunaan anestesi sistemik untuk prosedur reduksi,” ujarnya kepada Tribune News, Rabu (31/07/2024).
Selain itu, sedot lemak dapat menyebabkan banyak masalah serius.
Seperti dehidrasi, malnutrisi, sepsis, dan pendarahan hebat.
Ada juga banyak rasa sakit, komplikasi tromboemboli, emboli paru, pemulihan yang lama dan bahkan kematian.
Emboli lemak adalah suatu kondisi di mana partikel lemak memasuki aliran darah dan menyumbat pembuluh darah.
Aliran darah ke organ-organ utama seperti paru-paru, otak dan jantung mungkin terpengaruh.
Proses emboli lemak pada prosedur sedot lemak dimulai saat sel-sel lemak dilepaskan.
Selama proses tersebut, pembuluh darah rusak.
Sel-sel lemak ini dapat berjalan melalui aliran darah dan menyumbat pembuluh kapiler kecil di berbagai organ.
Gejala emboli lemak berkisar dari kesulitan bernapas, kebingungan, kulit merah, dan bahkan kegagalan organ.
“Menggunakan metode yang tidak tepat dan tidak siap menghadapi tanda-tanda awal suatu masalah meningkatkan risiko emboli lemak,” tutupnya.