TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 2.000 akun yang diduga digunakan untuk menyimpan uang dari pelaku usaha perjudian online (judol) telah teridentifikasi di Indonesia.
Temuan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) pun dibagikan kepada pihak berwenang.
Termasuk salah satu tokoh T yang disebut-sebut merupakan buku judi online jaringan Indonesia dan Kamboja.
Namun PPATC enggan membeberkan sosok terduga operator judi online T.
“PPATK saat ini sedang melakukan penelitian terhadap orang-orang open data, 2.000 orang di antaranya kami duga merupakan pengumpul di pihak lain. Ada banyak inisialnya.”
Terlepas dari inisial 2 juta nama, sebut saja satu huruf di antara 28 huruf, itu ada (bentuk T), kata Kepala PPATK Ivan Justiawandana di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Jakarta Pusat, Jumat. (26/07/2024).
Ivan menjelaskan, tugas PPATK adalah melaporkan setiap transaksi mencurigakan yang diduga terkait perjudian online.
Informasi ini dibagikan kepada aparat penegak hukum di Satgas Penghapusan Perjudian Online untuk ditindaklanjuti.
“Posisi PPATK gagal dalam upaya yaitu pelaksanaannya, kita serahkan kepada rekan-rekan peneliti dengan analisa yang kita berikan.”
“PPATK yang merupakan bagian dari Kelompok Pengelola Taruhan Internet telah melampaui batas,” kata Ivan. Misteri sosok T.
Kepala Badan Perlindungan Ketenagakerjaan Indonesia (BP2MI) Benny Ramdani sebelumnya membeberkan angka-angka yang berujung pada pengendalian perjudian online dan penipuan (penipuan online).
Benny mengatakan, orang tersebut adalah warga negara Indonesia (WNI) berinisial T.
Konon dia kebal hukum sejak berdirinya Indonesia.
Pasalnya, T number mampu mengendalikan bisnis judol dan penipuan bahkan dari Kamboja.
Benny pun menyerahkan foto tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Saya hanya perlu mengucapkan T yang pertama, tidak perlu mengucapkan yang kedua (awal), dan saya akan membicarakannya di depan Presiden.”
“Orang tersebut adalah orang yang selama NKRI berdiri tidak boleh tunduk pada hukum, saya mohon maaf dengan segala hormat,” kata Benny, Kamis (25 Juli 2025), seperti dikutip Kompas. .com . .
Benny mengatakan BP2MI mengetahui hal itu setelah menyelidiki kasus penempatan ilegal pekerja migran Indonesia di Kamboja.
Saat kabar tersebut disampaikan kepada Jokowi dalam rapat kecil, Benny menyebut banyak pejabat pemerintah yang terkejut.
“Bisa ditanyakan ke Menteri Komunikasi Politik, Legislasi, dan Keamanan Pak Mahfud, MD saat itu. Presiden kaget, Kapolri kaget, rapat kecil-kecilan saat itu ricuh, kata Benny. .
Benny pun berharap pemerintah dan aparat penegak hukum segera menindaklanjuti informasi tersebut.
Setidaknya ada langkah konkrit untuk memerangi perdagangan manusia, termasuk perjudian online.
“Sudah saatnya pemerintah mengambil tindakan nyata. “Hal ini tidak hanya menarik perhatian pelaku perdagangan manusia dan rekan-rekannya, namun juga dapat berdampak pada pelaku perdagangan manusia sah yang kami anggap sebagai penjahat.”
“Mereka adalah para pelaku perdagangan manusia yang mengambil keuntungan dan menikmati bisnis ilegal perdagangan manusia,” kata Benny.
Bahkan, lanjut Benny, BP2MI juga membajak tiga pesawat sewaan untuk mengirim para pemuda bekerja di bisnis perjudian online di Kamboja.
Saat itu mereka sudah mengetahui siapa penyelenggara acara ini.
“Ini adalah bisnis besar. Pada suatu kesempatan, BP2MI mendaratkan tiga pesawat di Medan yang digunakan untuk penerbangan charter ke Kamboja.”
“Sebenarnya kita sudah mengetahui siapa saja pelaku bisnis perjudian online di Kamboja dan siapa saja dalang dan pelaku penipuan online di Kamboja. Inisialnya kami sampaikan langsung ke Presiden saat saya rapat terbatas,” tegas Benny.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul DITERBITKAN. Foto Bos Judol Indonesia Inisial T Bikin Gelisah Jokowi, Benny: “Hukumnya Susah Di sentuh.”
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(Tribun-Medan.com/Tommy Simatupang)(Kompas.com/Tria Sutrisna)