Laporan reporter Tribunnews.com, Ashri Fadilla
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penyidikan dugaan korupsi industri emas masih mencakup pemeriksaan saksi-saksi perusahaan pelat merah, PT Antam.
Jumat (7/6/2024) ini, tim penyidik Kejaksaan Agung Jampidsus memeriksa delapan orang saksi yang seluruhnya berasal dari PT Antam.
Kejaksaan Agung melalui Tim Penyidik Jaksa Agung Muda Reserse Kriminal Khusus memeriksa delapan orang saksi, terkait kasus dugaan korupsi pengelolaan operasional industri emas sejak tahun 2010 hingga tahun 2022. . Jaksa Penerangan Hukum, Ketut Sumedana dalam keterangannya.
Lima dari delapan saksi yang diperiksa merupakan pejabat yang menduduki jabatan manajemen di PT Antam: RND selaku Manajer Unit Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Unit Usaha Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM); ASM selaku Manajer Produk UBPP LM; AH sebagai Manajer Manajemen Produk UBPP LM; MF selaku Manajer Keuangan UUPP LM; dan BEP sebagai Manajer Komersial Regional 2.
Sedangkan tiga orang lainnya merupakan pegawai PT Antam berinisial ABS, FF dan RS.
Saat ini, Kejaksaan Agung masih enggan merinci pemeriksaan para saksi yang semuanya terkait dengan PT Antam.
Namun upaya mereka dipastikan dilakukan untuk mendapatkan bukti terkait kasus penipuan emas tersebut.
Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat alat bukti dan melengkapi berkas perkara tindak pidana korupsi pengelolaan kegiatan perdagangan emas sejak tahun 2010 hingga tahun 2022, kata Ketut.
Dalam kasus emas sendiri, Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka: TK, General Manager UBPP LM Antam periode 2010-2011; HM periode 2011–2013; Manajer Umum periode 2013–2017; dan ID untuk musim 2021–2022.
Mantan General Manager UBPP LM Antam disebut menggunakan kewenangannya dengan melakukan aktivitas ilegal.
Mereka diduga menimbun logam mulia milik swasta dan merek LM Antam.
Faktanya, para tersangka mengetahui bahwa pengajuan merek Antam bukan hanya sekedar kebetulan, melainkan harus dibuat kontrak kerja terlebih dahulu dan harus diperhitungkan biaya yang harus dikeluarkan karena merek tersebut merupakan hak eksklusif PT Antam. , “katanya. belum. Direktur Riset Jampidsus, Kuntadi, pada Rabu (29/5/2024).
Akibat ulah GM UBPP LM Antam sebelumnya, selama periode 2010-2022 terdistribusi 109 ton emas dan kepemilikan Antam.
Akibat aksi tersebut, saat itu logam mulia dengan berbagai ukuran berhasil dicetak dan diedarkan di pasar bersamaan dengan produk logam mulia PT Antam sebanyak 109 ton, kata Kuntadi.