Selebram Meninggal Saat Sedot Lemak, Ini Syarat Medis yang Harus Dipenuhi Agar Nyawa Tak Melayang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Operasi sedot lemak kembali memakan korban. Kabar terkini, bintang asal Medan itu meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak.

Selebriti bernama Ella Nanda Sari Hasibuan (30), warga Jalan Abadi, Kompleks Permata Abadi, Kampung Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal, dikabarkan meninggal dunia saat menjalani operasi sedot lemak di Klinik Kecantikan WSJ, Depok, Senin, 22 Juli lalu.

Sebelumnya, artis kawakan Nanie Darham meninggal dunia setelah diduga dianiaya saat menjalani operasi sedot lemak di sebuah klinik di Cipete, Jakarta Selatan pada Sabtu (21/10/2023).

Okta Vivilia, adik bintang Instagram Ella Nanda Sari Hasibuan, mengatakan kematian adiknya sangat mengejutkan karena saat itu adiknya dalam keadaan sehat dan masih bertukar pesan dengan dirinya dan rekan-rekannya di Kota Medan.

Kejadian ini membuat Okta curiga adiknya menjadi korban dugaan penipuan di sebuah klinik kecantikan.

Sebab, mereka menilai penjelasan pengacara klinik kecantikan tersebut tidak masuk akal.

“Kami tidak tahu apa itu keracunan obat bius, tindakannya salah, prosedurnya tidak pasti. Kami tidak tahu,” kata Okta Vivilia, saudara perempuan korban, di Medan, Jumat (26 Juli 2024).

Ia mengatakan Ella menjalani operasi sedot lemak pada lengan kanan dan kirinya.

Kemudian pihak klinik dan rumah sakit disebut telah menginformasikan kepada keluarga tentang meninggalnya Ella di Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat.

Berdasarkan penjelasan yang diterima keluarga Ella dari pihak rumah sakit, korban sudah meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit.

“Saat mereka membawanya ke rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan dia meninggal. Jadi kami tidak tahu pasti apakah itu saat operasi sedot lemak atau dalam perjalanan.”

Lalu apa yang terjadi pada tubuh saat sedot lemak dilakukan? Yuk ikuti ulasan Tribunnews.com. Sedot lemak untuk mencari tubuh ideal, gunakan prosedur bedah Gambar operasi sedot lemak di area bawah dagu. Gambar kiri: sebelum sedot lemak dan gambar kanan: setelah sedot lemak. (Majoklinik)

Apa sebenarnya fungsi dan manfaat sedot lemak?

Sedot lemak biasanya dilakukan oleh mereka yang mendambakan tubuh ideal.

Mereka yang tak ingin terlihat gemuk rela menggunakan berbagai cara untuk menjaga berat badan, termasuk sedot lemak.

Menurut situs Kementerian Kesehatan, Dr. dr. IGN Darmaputra, Sp.KK(K) FINSDV, FAADV – RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah menjelaskan tentang sedot lemak.

Sedot lemak adalah prosedur pembedahan yang menggunakan teknik penyedotan untuk menghilangkan lemak di bagian tubuh tertentu, seperti perut, pinggul, paha, bokong, lengan, atau leher.

Dikenal juga dengan sebutan sedot lemak, prosedur sedot lemak berfungsi untuk membentuk postur tubuh Anda menjadi lebih ideal dan baik.

Menurut dr Dharmaputra, ada beberapa kondisi yang menentukan boleh tidaknya seseorang menjalani prosedur sedot lemak ini. Menghilangkan Lemak Dalam Waktu Singkat Namun Beresiko Ilustrasi Sedot Lemak Wajah ((merciabeautycentre.blogspot))

Sedot lemak akhir-akhir ini menjadi sangat populer, terutama di kalangan artis.

Dokter Ekles Senduk selaku dokter bedah plastik menjelaskan, lemak bisa dihilangkan dalam waktu singkat dengan sedot lemak, tentu bukan berarti tanpa risiko.

Apakah Anda tertarik dengan kemungkinan risikonya? Yuk, temukan fakta medisnya di sini! Namun ada beberapa keluhan pasca operasi dan kemungkinan komplikasi yang mungkin terjadi, seperti nyeri, bengkak, mati rasa, atau memar.

Terjadinya berbagai permasalahan pada organ tubuh dapat terjadi akibat pergerakan ketinggian cairan pada saat penyuntikan atau penghisapan cairan.

Masalah atau kelainan ini bisa terjadi pada berbagai organ seperti jantung, paru-paru, dan ginjal. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini bisa mengancam nyawa, seperti yang dialami artis Nanie Darham dan bintang Medan itu. Perlunya sedot lemak yang aman, penderita obesitas sebaiknya tidak melakukan operasi sedot lemak. Ilustrasi (thejournal.ie)

Untuk mengurangi risiko kemungkinan efek samping, sedot lemak harus dilakukan

Berat badan ideal atau kelebihan berat badan namun belum tergolong obesitas.

Penting untuk diingat bahwa sedot lemak tidak menghilangkan lemak tubuh sepenuhnya dan tidak menyembuhkan obesitas.

Prosedur sedot lemak memang bisa membuat tubuh menjadi lebih sempurna, namun cara ini bukan satu-satunya cara utama menurunkan berat badan.

Utamakan pola hidup sehat seperti rutin berolahraga, istirahat cukup, dan mengonsumsi makanan rendah lemak dan kalori.

Syarat sedot lemak yang aman adalah tidak adanya kulit berlebih. Memiliki elastisitas kulit yang baik. Memiliki tonus otot yang baik. Anda memiliki timbunan lemak yang tidak dapat hilang dengan diet atau olahraga. Kesehatan fisik dan umum. Dia tidak kelebihan berat badan atau obesitas. Jangan merokok.

Selain itu, ada beberapa orang yang sebaiknya menghindari prosedur sedot lemak atau tidak sama sekali, yaitu: Perokok. Anda memiliki kondisi atau masalah medis kronis. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Kelebihan berat badan atau obesitas. Memiliki riwayat diabetes. Memiliki kulit kendur. Keluarga merasa aneh Operasi sedot lemak Klinik Kosmetik WSJ di Jalan Ridwan Rais, Beji Timur, Kecamatan Beji, Kota Depok, terlihat tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali pada Sabtu (27/07/2024). Sebelumnya, klinik kecantikan WJS viral di media sosial menyusul dugaan penganiayaan yang menewaskan seorang remaja putri asal Medan berinisial ENS (30) saat melakukan operasi sedot lemak di klinik kecantikan tersebut. (Wartakotalive.com/M Rifqi Ibnumasy)

Sementara itu, keluarga bintang Medan, Elle Nanda Sari Hasibuan, Okta, mengungkap keanehan prosedur operasi adiknya.

Menurutnya, dia menghubungi nomor pengacaranya saat menelepon klinik Kecantikan WSJ di Depok.

Ia mengaku mendapat penjelasan dari pengacaranya bahwa Ella pertama kali pingsan saat menjalani operasi sedot lemak dan kemudian meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit.

“Karena menurut Ricardo, penyebab kematiannya adalah saat Ela pingsan saat melakukan aksi. Jadi dia pingsan dan mereka membawanya ke RS Margonda dan diperkirakan dia meninggal di jalan.”

Selasa 23 Juli pagi sekitar pukul 07.30 WIB, jenazah korban dibawa ke Pangkalan Brandan di wilayah Langkat dengan didampingi Klinik Kecantikan WSJ.

Namun sesampainya di sana, pihak keluarga tidak diperbolehkan membuka jenazah hingga menutupi wajah.

“Saat kami sampai di sana, jenazahnya tidak dibuka, hanya terlihat bagian wajahnya. Jadi kami belum tahu penyebab kematiannya atau apa sebabnya dan kami ingin mengetahuinya,” ujarnya.

“Klinik harus menunjukkan rekam medisnya, harus ada rekaman CCTV saat masuk,” lanjutnya.

Karena terkesan aneh jika ada dugaan penganiayaan, Okta berencana melaporkan kasus ini ke polisi besok.

Okta merasa adiknya meninggal saat operasi, bukan dalam perjalanan.

Selain itu, pihak klinik tidak menunjukkan bukti rekam medis dan lain sebagainya.

“Besok kami rencananya akan membuat laporan polisi di Depok,” ujarnya.

(Tribunnews.com/Anita K Wardhani/berbagai sumber) (Fredy Santoso/Tribun-medan.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *