TRIBUNNEWS.COM – Kebakaran besar terjadi di Israel utara setelah kelompok Hizbullah di Lebanon menembakkan beberapa roket pada Minggu (2/6/2024).
Menurut Otoritas Taman dan Alam Israel (INPA), luas area yang terbakar mencapai 1.000 hektar.
Times of Israel melaporkan, beberapa petugas pemadam kebakaran dikerahkan selama beberapa jam untuk menjinakkan ayam merah.
Kebakaran tersebut disebabkan oleh rentetan roket yang ditembakkan Hizbullah di kota Katzrin di Dataran Tinggi Golan dan daerah lainnya.
Beberapa daerah dilaporkan dilalap api pada Senin.
“Kebakaran seluas 10.000 dunam (1.000 hektar) merupakan kebakaran besar,” kata Sharon Levi, direktur INPA untuk distrik Golan.
Levi mengatakan kebakaran tersebut juga merusak cagar alam Yehudiya dan membakar banyak area, termasuk jalur pendakian.
Times of Israel mengatakan setidaknya 40 roket ditembakkan oleh Hizbullah pada hari Minggu. Serangan Hizbullah dilancarkan setelah Israel menyerang kelompok tersebut semalaman.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Dinas Pemadam Kebakaran Israel mengatakan setidaknya 15 roket ditembakkan ke Katzrin.
Roket tersebut memicu kebakaran di bagian selatan kota. Belum ada laporan korban luka akibat serangan tersebut.
Sementara itu, Hizbullah mengaku telah menembakkan beberapa roket ke pangkalan militer IDF di kawasan tersebut.
Dibutuhkan 15 mobil pemadam kebakaran dan enam pesawat pemadam kebakaran untuk mengendalikan ayam merah tersebut.
Hizbullah juga menembakkan beberapa roket ke Kiryat Shmona. Delapan roket juga ditembakkan ke Margaliot.
Roket yang ditujukan ke Kiryat Shmona dilaporkan melukai dua orang.
Luas lahan yang terbakar di Kiryat Shmona, Yiftach dan Aniam mencapai 120 hektare.
Terjadi juga kebakaran di perbatasan Israel-Lebanon di sisi Lebanon akibat pembalasan Israel terhadap Hizbullah.
Permukiman di Israel utara sebagian besar kosong dari warga sipil karena mereka meninggalkan wilayah tersebut setelah Hizbullah dan Israel saling menyerang sehari setelah perang di Gaza pecah.
Sejak itu, Hizbullah dan Israel menyerang hampir setiap hari. Serangan-serangan ini juga memaksa penduduk Lebanon selatan mengungsi. Serangan sebelumnya oleh Hizbullah
Beberapa roket Hizbullah Katyusha menghujani pemukiman Ga’ton, Ain Yaaqoub dan Yehiam di Israel utara pada Jumat (31/5/2024).
Media Israel menyebutkan ketiga pemukiman tersebut telah masuk dalam zona peringatan.
Sirene terdengar meraung di ketiga pemukiman. Ini adalah pertama kalinya sirene dibunyikan di sana sejak 7 Oktober 2023, saat perang pecah di Jalur Gaza.
Melaporkan dari Al Amayadeen, Hizbullah mengatakan serangan itu sebagai respons atas serangan Israel di kota Al-Naqoura yang menewaskan satu orang dan melukai lainnya.
Masyarakat Kesehatan Islam Iran menyebutkan yang meninggal adalah seorang petugas kesehatan bernama Haidar Mahmoud Jouhair.
Pada hari yang sama, Hizbullah juga melancarkan operasi militer lainnya yang menargetkan pos dan pasukan militer Israel.
Hizbullah menegaskan, operasi tersebut bertujuan untuk melindungi rakyat Palestina di Jalur Gaza yang diserbu Israel.
Operasi tersebut juga merupakan respons Hizbullah terhadap serangan Israel terhadap kota-kota dan desa-desa di Lebanon selatan.
Menurut Hizbullah, roket berat jenis Burkan berhasil menghantam barak Biranit, yang merupakan markas Divisi 91 Israel.
Roket tersebut dikatakan akurat mengenai sasarannya dan menyebabkan kebakaran. Sebagian dari Barak Biranit dihancurkan.
Serangan tersebut merupakan respon Hizbullah terhadap serangan Israel di kota Maroun Al-Ras.
Hizbullah juga menargetkan pos militer Al-Baghdadi dengan roket Burka, yang berhasil mencapai sasarannya.
Serangan tersebut merupakan respon Hizbullah terhadap agresi Israel di Kota Aitaroun.
Selain itu Hizbullah juga membombardir pemukiman Ramot Naftali dengan roket
(Berita Tribune/Februari)