Kunci Jawaban IPS Kelas 10 Halaman 178 Kurikulum Merdeka Edisi Revisi Aktivitas 3.12

TRIBUNNEWS.COM – Kunci Jawaban Cek di Halaman 178 Buku Teks Mandiri Revisi Tahun 10 Buku IPS.

Pada mata kuliah IPS Kelas 10 halaman 178, siswa akan dihadapkan pada Kegiatan 3.12.

Selanjutnya siswa menganalisis bacaan pada artikel berjudul Pengelolaan Sedimen Danau Tondano.

Revisi Belajar Mandiri Kelas 10 Mata Pelajaran IPS Halaman 178 Bab 3 Dinamika Masyarakat dan Lingkungan Indonesia.

Berikut kunci jawaban IPS Kelas 10 halaman 178 Buku Ajar Mandiri Revisi: Kegiatan 3.12 Membuang Sedimen Danau Puting Beliung

Danau Tondano terletak di Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa sungai mengalir ke danau. Penelitian telah mengidentifikasi sedimen kritis dalam bentuk beting yang mengancam ekosistem danau, pasokan air, dan pembangkit listrik tenaga air. Permasalahan sedimentasi ini terkait dengan kondisi pengelolaan lembah sungai Panasen dan Ranoveleng yang mengalir ke Danau Tonando, serta perubahan penggunaan lahan di lembah sungai. Kajian tersebut merekomendasikan perlunya reboisasi dengan melakukan penghijauan di sepanjang lembah sungai.

Sumber: Sorey, T.D., Bisri, M. dan Sisinggih, D. (2016). Kajian Pengelolaan Sedimen Danau Tonando. Jurnal Teknik Pengairan: Jurnal Teknik Pengairan, 7(2), 259-267.

Berdasarkan apa yang Anda baca, jawablah pertanyaan berikut.

1. Mengapa sedimen berbahaya bagi kehidupan?

Jawaban: Sedimentasi berbahaya bagi kehidupan karena beberapa alasan: Menyusutnya danau: Sedimentasi menyebabkan danau menjadi lebih dangkal, sehingga mengurangi kapasitas penyimpanan air dan dapat mengubah ekosistem danau. Banjir mengganggu habitat perairan dan mengurangi kapasitas penyimpanan air danau. Dampak terhadap Ekosistem: Akumulasi sedimen di dasar danau dapat mengubah kualitas air, mengurangi kebutuhan oksigen bagi kehidupan akuatik, dan mengganggu keseimbangan ekologi. Hal ini menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati. Masalah pasokan air: Ketika kedalaman dan kapasitas danau berkurang, pasokan air untuk irigasi, konsumsi manusia dan keperluan lainnya mungkin terancam. Dampak terhadap pembangkit listrik tenaga air: Jika danau digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik tenaga air (PLTA), maka akan menurunkan efisiensi dan kapasitas pembangkit listrik sedimen serta meningkatkan biaya operasional karena perlunya sedimentasi. Bencana Alam: Sedimen meningkatkan risiko banjir, karena sungai yang tersumbat sedimen dapat meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

2. Apa hubungan sedimentasi dan sedimentasi di DAS Danau Todano?

Jawaban: Erosi dan sedimentasi di lembah sungai berhubungan langsung dengan sedimentasi di Danau Tondano melalui mekanisme sebagai berikut: Erosi Tanah: Erosi tanah yang terjadi di lembah sungai menghasilkan material sedimen yang terbawa oleh arus air. Perkebunan dapat menyebabkan penghijauan, perubahan penggunaan lahan atau tindakan lain yang merusak lanskap. Transportasi Sedimen: Sedimen terlarut dari badan air mengalir ke sungai dan ke danau. Proses ini meningkatkan beban sedimen yang masuk ke danau. Akumulasi di danau: Ketika sungai mengalir ke danau, aliran air melambat dan sedimen yang dibawanya mengendap di dasar danau. Akumulasi sedimen tersebut menyebabkan pendangkalan dan perubahan kondisi ekologi danau. Perubahan penggunaan lahan: Perubahan penggunaan lahan di daerah aliran sungai, seperti konversi hutan menjadi lahan pertanian atau perkotaan, dapat mempercepat laju erosi tanah dan meningkatkan jumlah sedimen yang terangkut ke danau.

3. Tuliskan pendapat Anda tentang pencegahan erosi dan penurunan permukaan tanah.

Jawaban: Untuk mencegah erosi dan sedimentasi, beberapa langkah dapat dilakukan: Penghijauan dan penghijauan: penghijauan di hutan terbuka dan penghijauan di lembah sungai untuk memperkuat struktur tanah dan mengurangi erosi. Penanaman membantu menstabilkan tanah dan mengurangi limpasan sedimen ke sungai dan danau. Pengelolaan lahan berkelanjutan: Menerapkan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan seperti pengolahan tanah, penggunaan lahan, dan pencegahan deforestasi. Hal ini membantu mengurangi erosi tanah dan mengendalikan limpasan sedimen. Peraturan penggunaan lahan: Mengatur dan memantau penggunaan lahan untuk mencegah perubahan lahan yang tidak berkelanjutan. Kebijakan yang mendorong penggunaan lahan ramah lingkungan dapat mengurangi dampak negatif terhadap ekosistem. Pembangunan Infrastruktur Pencegahan Erosi: Membangun infrastruktur seperti perangkap lumpur (sediment trap), bendungan dan tanggul di waduk untuk menampung dan mengendalikan limpasan sedimen sebelum mencapai danau. Edukasi dan Kesadaran Masyarakat: Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi tanah dan dampak erosi. Pendidikan dan pelatihan petani dan pengelola lahan mengenai teknik pengelolaan mitigasi gempa dapat membantu menjaga kualitas tanah dan air. Pemantauan dan penegakan hukum: Pemantauan berkala terhadap daerah aliran sungai dan danau serta penegakan peraturan terkait pengelolaan lahan dan penggunaan sumber daya alam.

*) Peringatan: Kunci jawaban di atas hanya sebagai panduan bagi siswa dalam mengerjakan soal.

Tribunnews.com tidak bertanggung jawab atas kesalahan jawaban di atas.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *