Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutryanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Olahraga berulang-ulang bisa menyebabkan cedera atau sakit punggung sehingga bisa menyerang siapa saja.
Bukan hanya orang yang aktif secara fisik, pekerja kantoran yang pekerjaannya ‘kebanyakan sendirian’ pun bisa mengalami cedera.
Cedera ini diperparah dengan posisi duduk yang salah saat duduk, yang menyebabkan nyeri punggung.
Dr S Dohar AL Tobing Spat (K), ahli bedah tulang belakang RS Silom Mampang mengatakan dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/7/) “Pekerja kantoran rentan dan 2024.
Cedera tulang disebabkan oleh peradangan (artritis) pada sendi dan punggung sehingga menimbulkan rasa nyeri dan kaku, suatu kondisi yang dalam dunia medis dikenal dengan istilah ankylosing spondylitis.
Faktor lain yang dapat memicu terjadinya cedera adalah penyakit saraf, degeneratif (proses penuaan), akibat virus, sumsum tulang belakang (bawaan), silikosis atau penyakit paru kronis.
“Hal ini menyebabkan tendon meregang berlebihan, kejang, terpelintir atau robek,” katanya.
Sakit punggung adalah kondisi umum dan dapat menyerang semua usia, tua dan muda.
Dikatakannya, tulang belakang terdiri dari 33 ruas, cakram, sumsum tulang belakang, dan tendon.
Peran tulang belakang adalah menopang bagian tubuh lain seperti kepala, leher, dan badan, menunjang pergerakan, melindungi tulang belakang, dan menjaga postur tubuh.
Fleksibilitasnya membuat orang mampu melakukan latihan dengan efisien, seperti bangkit dari posisi duduk ke posisi berdiri, melompat, berjalan tanpa bersandar pada tangan kanan atau kiri, ujarnya.
Dokter spesialis tulang belakang lainnya di Rumah Sakit Siloam adalah Dr. Suryadi Vairavan Spot (K) memaparkan berbagai faktor yang dapat menyebabkan sakit pinggang.
Ini termasuk cedera, stres, penyakit, dan kondisi medis tertentu.
Yang pertama adalah spondylolisthesis, yang berarti memutar tulang belakang keluar dari posisinya, merusak saraf di sekitarnya, katanya.
Pada saat yang sama, konsultan Tulang Belakang Rumah Sakit Siloam lainnya, Dr. Sakit atau cedera tulang belakang tidak selalu memerlukan pembedahan, kata Suryadhi Vairavan Spot (K).
Pasien hanya memerlukan pengobatan atau terapi fisik, namun jika nyeri punggung terus berlanjut, pembedahan sering kali disarankan.
Pembedahan dilakukan jika pengobatan medis lain tidak menunjukkan hasil yang memadai, kata Suryadi.
Beberapa kondisi yang mengharuskan seseorang melakukan pembedahan adalah kerusakan pada sumsum tulang belakang, stenosis atau hilangnya sumsum tulang belakang, cedera atau osteoporosis, proses kerusakan.
Ada juga cacat lahir, herniated nukleus pulposus (HNP) yang menyebabkan banyak tekanan pada akar saraf dan sumsum tulang belakang, ujarnya.
Seiring berkembangnya teknologi, bedah tulang belakang menggunakan teknik bedah minimal invasif (MISS) berupa sayatan kecil sekitar 1 cm.
Lubang palka ini menyediakan akses ke kamera dan perlengkapan canggih lainnya di palka belakang.
Tim dokter dapat melihat dan melakukan pembedahan dengan menggunakan peralatan khusus melalui kamera yang terhubung dengan layar diagnostik, kata Dohar AL Tobing.
Dokter bisa melihat keluhan sakit punggung dengan lebih baik dengan bantuan alat mikordektomi atau kaca pembesar, kata Dohar, sehingga sebaiknya dilakukan manuver di dekat otot.