Israel Gempur Gaza Tengah, Tank-tank Mengarah ke Rafah

TRIBUNNEWS.COM – Pada Rabu (18/7/2024), pasukan Israel menyerang beberapa wilayah tengah Jalur Gaza.

Menurut otoritas kesehatan, setidaknya 9 warga Palestina tewas akibat ketegangan tersebut.

“Delapan orang tewas dalam serangan udara Israel sekitar tengah malam di rumah al-Zawida di Jalur Gaza,” kata otoritas kesehatan, menurut Arab News.

Serangan lain menewaskan satu orang di kamp Nuseirat.

Perlu diketahui bahwa kamp Nuseirat merupakan salah satu dari 8 kamp pengungsi di kantong ini, dimana sehari yang lalu 23 orang tewas akibat serangan udara Israel terhadap sekolah tersebut.

Menurut warga, tank Israel juga menembaki wilayah timur kamp Al-Burayj dan Al-Maghazi di tengah kantong tersebut.

Warga mengatakan serangan udara tersebut menghancurkan sebuah masjid.

Pada saat yang sama, tank-tank Israel bergerak ke Rafah dan melakukan serangan terbatas di sisi selatan kota.

Di Rafah, tank menyerang bagian utara kota sebelum mundur, dimana pasukan Israel menggunakan taktik lain di daerah lain sebelum melancarkan serangan yang lebih dalam.

Tank-tank tersebut telah beroperasi di sebagian besar wilayah kota sejak Mei, meskipun belum memasuki wilayah utara.

Dua orang tewas dalam serangan Israel di Rafah pada hari Rabu, kata petugas medis.

Penduduk setempat mengatakan tentara meledakkan puluhan rumah.

Militer Israel mengatakan bahwa “pasukan terus melakukan operasi yang sesuai dan berbasis intelijen di wilayah Rafah.”

“Mereka menghancurkan ‘sel teroris’ dan mortir digunakan untuk menembak tentara,” kata IDF.

Serangan udara telah menargetkan 25 sasaran di Jalur Gaza dalam satu hari terakhir.

“Tentara melanjutkan operasi mereka di wilayah tengah, termasuk penghancuran bangunan yang digunakan untuk memantau tentara,” jelas IDF.

Sembilan bulan setelah perang, militan Palestina yang dipimpin oleh kelompok Islam Hamas masih mampu menyerang pasukan Israel menggunakan rudal anti-tank serta bom mortir dan sesekali menembakkan roket ke Israel.

Israel telah berjanji untuk melenyapkan Hamas setelah mereka membunuh 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang dalam serangan terhadap komunitas Israel selatan, menurut seorang pejabat Israel.

Setidaknya 38.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan balasan Israel sejak itu, kata pejabat kesehatan Gaza.

Israel mengatakan 326 tentara tewas di Gaza. Hamas menyangkal kejahatan perang

Upaya diplomasi yang dilakukan mediator Arab untuk mengakhiri permusuhan yang didukung oleh Amerika Serikat terlihat jelas.

Namun para pejabat dari semua pihak mengatakan mereka terbuka untuk melakukan perundingan lebih lanjut, termasuk Israel dan Hamas, yang saling menyalahkan atas kebuntuan yang terjadi saat ini.

Kesepakatan itu bertujuan untuk mengakhiri perang dan membebaskan sandera Israel di Gaza dengan imbalan banyak warga Palestina yang dipenjarakan oleh Israel.

(Tribunnews.com, Andari Vulan Nugrakhani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *