Hati-Hati Penipuan Bermodus Telepon Mengaku dari Lembaga Pemerintahan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cara penipuan semakin beragam. Berhati-hatilah saat menelepon dari nomor tak dikenal.

Kurang dari 24 jam, Tribunnews menerima panggilan dari nomor tak dikenal dan caranya pun sama, scam.

Nomor telepon pertama adalah 0812XXXXXXXXX. Setelah Anda menjawab telepon dan meyakinkan calon korban, penipu akan menggunakan telepon umum.

Mesin penjawab mengatakan kami dihubungi oleh lembaga pemerintah dan calon korban diminta menghubungi nomor operator dengan angka nol.

Gugatan pertama datang dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pada notifikasi telepon umum kita diberitahu bahwa ada berkas yang perlu diisi.

Merasa tidak pernah bekerja sama dengan pengadilan, Tribunnews.com pun curiga dan berusaha menuruti perintah para penjahat tersebut.

Saat Anda menekan 0 dan operator mengambilnya, operator berpura-pura mengetahui apa yang Anda butuhkan. Saat mereka menjawab bahwa Tribunnews menelepon dari nomor tersebut, mereka diminta menyebutkan nama dan nomor identitasnya.

Penipu kemudian mengatakan bahwa ada dokumen yang perlu diisi dan harus segera dibayar.

Namun setelah terduga korban adalah seorang reporter, tiba-tiba penelepon tersebut menutup telepon dan tidak pernah menelepon lagi.

Tiga jam kemudian Tribunnews kembali menerima panggilan dari nomor tak dikenal 0811XXXXXXXX.

Setelah diterima, caranya sama yaitu. J. menjawab telepon dengan nada sambung yang memberikan informasi dari BPJS. Seperti sebelumnya, Tribunnews diminta menekan 0 untuk menghubungi operator.

Saat operator mengangkat telepon, Tribunnews mendapat informasi ada tunggakan pembayaran BPJS.

Mereka kemudian akan diminta untuk mengirimkan nomor jaminan sosialnya dan membayar sejumlah tertentu.

Saat diumumkan bahwa yang dihubungi adalah seorang jurnalis, penelepon itu tiba-tiba menutup telepon. Mendapatkan ponsel dari nomor luar negeri disebut-sebut bisa dijadikan teknik penipuan dengan menggunakan AI

Laporan di media sosial bahwa menerima panggilan dari nomor asing dapat menyebabkan penipuan menggunakan kecerdasan buatan atau AI telah menjadi viral.

Diunggah akun Twitter ini pada Jumat (28/7/2023). Pengirim menyatakan, ia tidak sengaja menerima telepon yang menawarkan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Pengunggah pun sempat menolaknya dengan mengatakan bahwa dirinya “tidak tertarik”.

Namun anehnya si penelepon langsung mengakhiri panggilannya.

“Kemudian saya sadar: dia bisa saja menggunakan rekaman suara saya untuk mengedit atau mengkloning suara AI. Saat saya cek, metode ini benar-benar ada,” tulis pengguna yang mengunggah video tersebut. Menurut pengguna yang mengunggah video tersebut, AI tersebut dapat meniru suara manusia hanya dengan mendengarkannya selama tiga detik.

Pratama Persadha, Ketua Lembaga Penelitian Keamanan Siber CISSReC, menjelaskan bahwa secara teknis dimungkinkan untuk membuat suara AI menggunakan sampel suara korban dari sambungan telepon.

“Secara teknis, pelaku bisa saja menelpon korban dalam waktu lama untuk mendapatkan sampel suara yang cukup,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (31 Juli 2023). Sampel suara tersebut kemudian diproses oleh AI dan digunakan untuk curang.

Perbuatan penipuan yang bisa dilakukan bermacam-macam, seperti menelpon keluarga korban dan mengaku membutuhkan uang akibat kecelakaan, meminta rekan kerja untuk meminjam uang, menggunakan suara untuk iklan palsu, dan sebagainya.

Namun, lanjut Pratama, jika hanya mengangkat telepon sebentar, sampel data saja tidak akan cukup untuk membuat cerita dengan AI.

“Meskipun Microsoft mengklaim melalui program AI bernama VALL-E mampu membuat pesan suara menggunakan sampel suara berdurasi tiga detik, tim peneliti Microsoft juga menyatakan bahwa sistem tersebut masih jauh dari sempurna,” ujarnya. .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *