Nasib Tragis Pengusaha Aksesori Dibunuh Istri dan Anak di Bekasi: Sempat Makan dan Belanja Bareng

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI- Aksi kejam Juhariah (J) membunuh suaminya Asep Saepuddin (43). Juhariah membunuh Asep dan putranya Silvia Nur Alfiani (22) serta pacar Silvia Hagistiko Pramada (HP).

Pembunuhan berencana itu terjadi pada Kamis (27/06/2024) di Desa Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Negara Bagian Jawa Barat. 

Padahal, sehari sebelum pembunuhan, Asep sempat mengajak istri dan anaknya ke toko untuk makan dan berjualan. 

Ahmad Wahyudi, adik korban, mengatakan Juhariah dan Silvia Nur Alfiani bersikap seperti biasa. 

“Semua baik-baik saja, tidak ada masalah, malam sebelum acara kami juga pergi makan dan berbelanja,” kata pria yang akrab disapa Yudi, Selasa (23/7/2024). 

Sore harinya, lanjut Yudi, korban bersama istri dan anak-anaknya berangkat ke toko setelah magrib. 

Sepulang dari toko, korban bermain bulu tangkis bersama temannya hingga kelelahan dan tertidur. 

“Dia pulang dari toko main bulutangkis, pulang dalam keadaan lelah lalu tidur, lalu bunuh diri pada jam 3 atau 4 pagi,” jelasnya.  Siap menghancurkan barang-barang korban

Ahmad Wahyudi menduga, alasan pembunuhan perempuan tersebut karena pelaku ingin menguasai harta benda korban.

Yudi mengatakan Asep sudah lama menikah dengan pendakwah Juhariah alias J.

Pernikahan keduanya dikaruniai tiga orang anak, Silvia Nur Alfiani (22) dan dua saudaranya, masing-masing berusia 12 dan 4 tahun.

“Pelaku sudah lama menikah, sudah menikah dengan bujangan dan bujangan, ketiga anak pelaku adalah anak sulung dan Silvia adalah anak kandungnya,” kata Yudi.

Yudi meragukan tujuan utama pembunuhan kakaknya adalah keuntungan finansial dan penderitaan, karena kenyataannya tidak seperti itu.

Yudi melanjutkan, kakaknya adalah seorang pengusaha yang membuat aksesoris seperti gelang, anting, cincin dan lainnya.

Perusahaan ini dijalankan olehnya, mempekerjakan banyak orang yang dibayar berdasarkan upah per proyek.

“Almarhum adalah seorang pengusaha yang setiap harinya mendatangkan 10 atau ratusan perempuan kontrak,” ujarnya.

Melalui usahanya ini, Asep bisa dikatakan memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan sekolah anak-anaknya.

“Tidak ada alasan ekonomi, karena almarhum bekerja dengan saya, saya tahu betul keadaan ekonominya,” jelasnya.

Menurut dia, tujuan utama pelaku adalah mencuri harta benda korban dan menggunakan data pribadinya untuk mengajukan pinjaman online.

“Saya kira karena mau cek harta saya, baru selesai, bukan hanya utangnya saja yang tidak tercatat, tabungan saya hanya Rp 53 ribu,” ujarnya.

Sedangkan pelaku Silvia Nur Alfiani alias SNA dan kekasihnya Hagistiko Pramada alias HP tidak punya motif ikut dalam pembunuhan tersebut, apalagi dirugikan karena hubungan tidak sah.

Yudi membenarkan, korban mengenal baik HP karena sudah lama berpacaran dengan putra sulungnya, SNA.

“Aku kenal baik satu sama lain (dengan HP), aku sudah pacaran selama 5 tahun, aku sudah jatuh cinta sejak SMA, seperti tinggal bersama anak pacarmu, masalahnya mereka tidak akur, aku suka juga. jelaskan bahwa dia telah jatuh cinta selama lima tahun, saya juga tahu itu, ”tegasnya.

Asep Saepudin dibunuh pada Kamis (27/6/2024) dini hari di kediamannya di Desa Serang, Desa Taman Rahayu, Kecamatan Setu, Wilayah Bekasi.

Sebelumnya, polisi mendapat laporan Asep meninggal dunia karena sakit. Namun, ada bekas luka yang mencurigakan di tubuh manusia.

Karena itu, anggota keluarga yang tidak terlibat dalam kasus tersebut meminta agar kematian Asepa diusut hingga kebenaran pembunuhan tersebut terungkap.

Ketiganya dipukuli hingga tewas, dicekik lehernya, dan kepalanya dipukul dengan helm.

Setelah cerita ini diterbitkan, tiga tersangka ditangkap polisi dan didakwa melakukan pembunuhan berencana berdasarkan Pasal 340 KUHP, dengan ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.

Pengarang : Yusuf Bakhtiar

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sehari Sebelum Pembunuhan, Korban Ajak Pelaku Makan di Mall: Sering Dilakukan Anak Perempuan.

Dan

Di Bekas, seorang pria dibunuh oleh istri dan putrinya, saudara laki-laki korban menduga motifnya adalah untuk merampas harta bendanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *