TRIBUNNEWS.COM – General Manager BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti meyakini kehadiran Jurnal Nasional Jaminan Kesehatan (JKN) akan menjadi sumber informasi penting bagi para peneliti.
Menurutnya, Jurnal JKN telah memberikan dampak yang signifikan dalam mengidentifikasi permasalahan saat ini, menemukan solusi inovatif dan menerapkan kebijakan yang lebih baik untuk meningkatkan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat India.
Melalui Jurnal JKN, BPJS Kesehatan berupaya berkontribusi dalam penyediaan data dan informasi yang relevan serta berkolaborasi dengan peneliti dan pakar untuk menghasilkan penelitian yang berkualitas.
“Saya juga meminta semua pihak untuk mendukung dan berkontribusi dalam pengembangan majalah JKN ini. Biarkan majalah ini menjadi proyek yang menginspirasi dan mendorong perubahan positif di bidang kesehatan.”
Manajer SDM dan Humas BPJS Kesehatan Andy Afdel mengatakan, kehadiran Jurnal JKN BPJS Kesehatan akan menjadi wadah kolaborasi untuk menjaga proyek JKN tetap sehat.
Tak hanya itu, majalah JKN juga menjadi wadah pengetahuan dan informasi teruji yang dapat dijadikan referensi terpercaya dalam proses pengembangan proyek JKN ke depan. Kontribusi masyarakat seperti peneliti, pakar, mahasiswa dan pimpinan BPJS kesehatan itu sendiri dapat dijelaskan dalam jurnal JKN.
Afdal mengatakan Jurnal JKN merupakan bagian dari visi organisasi untuk menjadi sumber informasi dan referensi utama bagi industri jaminan kesehatan.
BPJS Kesehatan memiliki beberapa tujuan strategis ke depan, ujarnya. Tujuan-tujuan ini dirancang untuk memastikan pembangunan berkelanjutan dan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan, khususnya di Indonesia.
“Dengan tujuan tersebut, kami yakin Jurnal Nasional Asuransi Kesehatan akan terus berkembang dan menjadi majalah yang bernilai dan diapresiasi oleh masyarakat. Kami berkomitmen untuk bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut dan menjadi tempat yang baik.” tingkatkan kualitasnya, kata Afdal: Jaminan kesehatan di Indonesia dan dunia.
Ditambahkannya, kehadiran majalah JKN memberikan dampak pada bidang akademik juga. Afdal mengetahui, program JKN yang dilaksanakan BPJS Kesehatan merupakan salah satu program jaminan kesehatan dengan cakupan tertinggi.
Hingga 12 Juli 2024, sebanyak 273,5 juta penduduk Indonesia telah mendaftar menjadi peserta JKN. Artinya, banyak data yang dikelola dan dilindungi. Dengan data yang dimilikinya akan menjadi acuan bagi peneliti untuk melihat kekuatan penelitian dalam meningkatkan pelaksanaan proyek JKN.
“Jurnal JKN telah mengalami perkembangan dan peningkatan kualitas sejak diluncurkan pada tahun 2021. Sejak pertama kali diluncurkan, telah muncul 54 artikel di jurnal tersebut. Namun, sebagai kado HUT BPJS Kesehatan ke-56, majalah BPJS kesehatan Afdal memuat: Sudah berhasil memperoleh Penghargaan Akreditasi Ilmiah dan Kedokteran (SINTA)4.
Ia yakin melalui upaya tersebut, majalah JKN akan terus berkembang dan meraih pengakuan yang lebih tinggi serta berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Namun kami menyambut baik peran serta para peneliti khususnya mahasiswa kedokteran BPJS dan pimpinan untuk memperbanyak jumlah penulisan jurnal sehingga artikel jurnal yang dibuat dapat menciptakan batasan-batasan baru dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan di Indonesia yang akan menjadi sebuah tujuan. Referensi bagi dunia
Kerjasama ditandatangani dengan Universitas Indonesia
Pada saat ini telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan Masyarakat Universitas dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia mengenai penyelenggaraan program PhD di bidang kesehatan masyarakat.
Tampil sebagai responden, Ketua Ikatan Ekonomi Kesehatan Indonesia (IEKI) Hasabullah Saberini mengucapkan terima kasih kepada penulis yang turut serta dalam penyusunan artikel Jurnal JKN. Menurutnya, minat membaca dan menulis masyarakat harus ditingkatkan, khususnya di India.
Hasbullah mengatakan, informasi yang diberikan kepada masyarakat hendaknya dapat dipahami dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat. Kemudian, dengan informasi yang diberikan, masyarakat dapat mendukung dan menjaga kelangsungan proyek JKN melalui tanggung jawabnya sebagai peserta.
“Produk ini bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas. Informasi yang dijelaskan harus jelas, karena sulit dipahami masyarakat. Jadi ini kerja sama kita untuk meningkatkan proyek JKN. Kita berharap semakin banyak dokumen maka semakin banyak masyarakat yang mengetahuinya. Hasbullah mengatakan, banyak yang akan mendukung proyek JKN.
Sementara itu, Ketua TKMKB Adang Bakhtiar juga mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang telah berkontribusi dalam penulisan artikel Jurnal JKN. Menurutnya, artikel yang ditulis sangat mencerahkan pembaca untuk melihat kebenaran program JKN.
Kali ini responden lain juga ikut berpartisipasi, termasuk Direktur Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Pujianto.
Selain itu, banyak penulis yang turut serta dalam majalah JKN, antara lain Deputi Direktur Riset, Inovasi dan Pengembangan BPJS Dani Hendravan, Deputi Direktur Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan Ari Devi Ariani, dan Analis Ekonomi Andika Norveen Molana. .