TRIBUNNEWS.COM – Ada pepatah mengatakan kerja keras tidak pernah membuahkan hasil. Hal ini berlaku dalam menciptakan dan menjalankan bisnis, termasuk menciptakan dan memasarkan suatu produk.
Di tengah persaingan pasar yang begitu ketat, setiap pelaku usaha perlu kreatif dan inovatif, apalagi jika produk yang ditawarkan merupakan produk yang sedang populer dan banyak disukai.
Kisah sukses kreativitas dan inovasi ini terlihat pada minuman legendaris Indonesia, Kuku Bima. Produksinya merayakan hari jadinya yang ke-20 di Semarang pada Kamis (25/4/2024).
Perayaan tersebut dihadiri oleh Irwan Hidayat, Direktur PT Industri, Jamu Tan Farmasi Sido Munkul DPK (Sido Munkul), yang menjadi pembicara dalam panel talk. Ia pun berbagi cerita tentang 20 tahun sejarah produk ini.
Langkah sukses Kuku Bhima dimulai pada tahun 2003, ketika ia bermimpi untuk memproduksi produk minuman dengan merek Kuku Bhima (Jamu Kuku Bhima) yang sudah ada. Saat itu, ia melihat potensi minuman yang menjanjikan dan ingin berinovasi serta memperkenalkan produk Kuku Beema.
Namun, hal tersebut tidak sesuai dengan ekspektasi kami, dan saat kami mulai fokus mempersiapkan produk untuk penjualan di masa mendatang, target saat itu jauh lebih jauh dari ekspektasi. Irwan mengaku saat itu sedang stres karena harus banyak mengimpor bahan baku produksi.
“Karena produk ini berbahan dasar obat, jamu, kami siap mengimpor. Bahan bakunya sudah kami impor Rp 120 juta sejak November tahun itu. Tapi di Desember perkiraan penjualannya Rp 40 juta.” RUU itu disahkan. “Saya sangat stres, saya tidak bisa berjalan dan rambut saya rontok,” kenangnya.
Namun kerja keras tidak membuahkan hasil. Pada tahun 2005, Siddo Munkul terus mengintensifkan usahanya. Tentu saja hal ini dibarengi dengan semangat berkreasi. Pada tahun 2006, Irwan dan Chido Munkul akhirnya memutuskan untuk mempromosikan produk tersebut bersama bintang iklan pertama Raik Dia Pidaloka dan Tony Kesuma.
“Tahun 2005 rata-rata penjualannya Rp 10 juta, dan sedikit demi sedikit mulai terbayar utangnya,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Irwan juga menjelaskan bahwa kesuksesan Kuku Bhima tidak lepas dari peran besar adiknya Sophian Hidayam dalam pengembangannya, terutama dari segi cita rasa.
“Peran Pak Sofyan Hidayat di hadapan Kuku Bhima sangat penting. Pak Sofyan membuat yang tadinya tidak enak, sekarang enak sekali,” kata Irwan.
Selain rasa, Sofyan Hidayat juga berperan penting dalam pendistribusian produk Sido Munkul.
Rieke Diah Pitaloka mengungkapkan rasa bangganya bisa menjadi bagian dari kisah hidupnya, Kuku Bhima.
“Bagi saya, kisah gulat bukanlah model promosi, tapi Pak Irwan sudah seperti ayah saya dan semua yang bekerja di Kuku Bhima adalah keluarga saya,” kata Raik.
Tak hanya Raik, Shanti juga merasakan hal yang sama. Lahir pada 30 Desember 1978, brand Ambassador Kuku Bhima ini pun mengungkapkan rasa bangganya menjadi bagian dari Kuku Bhima. “Saat saya bergabung dengan Kuku Bhima saya belum mempunyai anak, sekarang saya mempunyai dua orang anak yang berumur 45 tahun dan mereka masih menjadi bagian dari Kuku Bhima,” jelas Santi.
Sementara itu, brand Ambassador baru Kuku Bima, Novia Bachmid, menceritakan kesannya saat syuting iklan di Raja Ampat, Papua. Senang rasanya mengetahui foto saya ada di papan reklame. Sangat senang. “Syuting pertama di Raja Ampat seperti bukan shooting sama sekali, tapi fun on the go,” kata Novy.
Faktor lain yang mempengaruhi keberhasilan ekspedisi Sido Munkul adalah meletusnya Gunung Merapi pada tahun 2006. Saat itu, Irwan berniat menggaet Mbah Marijan, penjaga Gunung Merabi, untuk menjadi bintang iklan.
Langkah kreatif yang berani ini berhasil meningkatkan penjualan rata-rata Rp15 juta di awal kampanye.
“Kemudian iklannya tayang pada Januari-Juni, rata-rata penjualannya Rp 15 juta. Setelah tayang, pada semester kedua rata-rata penjualannya Rp 60 juta, jadi naik 6 kali lipat,” ujarnya.
Irwan menambahkan, dirinya tertarik dengan image petinju Chris John saat itu dan menarik perhatian.
“Chris John dan Mbah Marijan adalah dua orang laki-laki. Laki-laki pemberani yang tetap maju meski ada rasa takut, itulah keberanian sejati. Makanya saya terinspirasi untuk menjadikan laki-laki pemberani,” ujarnya.
Demikianlah kisah perjalanan kemenangan Kuku Bhima. Produk minuman penambah stamina dan menjaga stamina ini telah diekspor ke Malaysia, Nigeria, Brunei Darussalam, Afganistan, Yordania dan masih banyak negara lainnya.
Produk ini dibuat dengan bahan-bahan alami seperti ginseng, royal jelly, madu dan berbagai macam vitamin, produk ini mempunyai banyak varian rasa mulai dari Original, Anggur, Mangga, Kopi, Jambu Biji, Jeruk, Nanas, Soda dan Kismis serta Vitamin C.
Merayakan 20 tahun Kuku Bhima
Mengangkat tema acara “Kuku Bhima Top 20 Wholesalers Meet”, Sidhu Munkul, pemilik Kuku Bhima Manufacturing, mengundang 20 pedagang grosir dari berbagai daerah untuk bersama-sama merayakan kesuksesan Kuku Bhima selama 20 tahun terakhir.
Berangkat dari Batang, Beganparu, Surabaya, Grasik, Pontianak, Batam, Pancharmasin, Medan, Palembang, Tangerang, Banga dan Pontianak serta melihat proses produksi di pabrik Sito Munkul yang berlokasi di Ungaran, Semarang.
Dalam kunjungan tersebut, para perwakilan grosir berkesempatan menyaksikan proses produksi Kuku Bhima dan produk unggulan Sido Munkul lainnya, dilanjutkan dengan makan malam di Dentrem Hotel Semarang.
Irwan Hidayat, Direktur Sido Muncul menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasinya atas pencapaian Kuku Beema Productions pada tahap ini.
Irwan Hidayat mengatakan, “Saya merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian produk Kuku Bhima pada tahap ini. Saya bisa menciptakan lebih banyak inovasi dan ide kreatif kedepannya agar Kuku Bhima bisa semakin maju dan diterima di hati masyarakat.” .
Perayaan ulang tahun produk ini semakin meriah dengan hadirnya brand Ambassador Kuku Pima, dengan Riki Diya Pidaloka sebagai BA pertama, serta mendiang Tony Kesuma, lalu Chris John, Sandy, Tenada, dan Novia Bachmid. Isi acara dengan suara unik mereka.
Dalam rangka perayaan hari jadinya yang ke-20, Kuku Bhima juga mengadakan kompetisi desain kemasan yang akan diproduksi dalam edisi terbatas. 15 pemenang favorit, 4 pemenang utama, dan 1 pemenang utama dipilih untuk karya terpilih. Peluncuran desain kemasan Kuku Bima edisi terbatas juga turut dipamerkan dalam gala dinner tersebut.