TRIBUNNEWS.COM – PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya terhadap operasional bisnis yang berkelanjutan. Dimana dengan menyeimbangkan aspek sosial (manusia), ekonomi (profit) dan lingkungan (planet).
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PLN Darmawan Persudjo saat acara peringatan Hari Bumi bertema “PLN EcoRangers: Memberdayakan Gaya Hidup Berkelanjutan” yang digelar di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (8/5) berlangsung secara hybrid
Dharmawan Prasudjo menjelaskan Hari Bumi merupakan saat yang tepat bagi perusahaan untuk merefleksikan komitmennya dalam menjalankan operasional bisnis secara berkelanjutan guna mengurangi risiko perubahan iklim. Hal ini juga merupakan bagian dari inisiatif transisi energi untuk mencapai tujuan Kontribusi Nasional (NDC) dan Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060.
“Kegiatan Hari Bumi PLN bertujuan untuk memperkuat komitmen upaya pelestarian bumi melalui tindakan nyata dengan menerapkan praktik bisnis yang mengedepankan keberlanjutan,” kata Dharmawan.
Darmawan mengatakan, beberapa inisiatif konkrit telah dilakukan PLN, antara lain konversi limbah pembangkit listrik (FABA) menjadi produk multiguna yang dapat dijual oleh masyarakat, peningkatan pemanfaatan sumber daya EBT, dan aktif dalam pengembangan kendaraan listrik. Kelola ekosistem dan program offset emisi karbon dalam negeri melalui aplikasi PLN Climate Click.
“Melalui pendekatan komprehensif dan kolaboratif dalam hal ini, PLN mengadopsi pendekatan penggunaan teknologi ramah lingkungan dan diharapkan dapat melindungi bumi dari dampak negatif perubahan iklim dan masa depan,” kata Darmawan akan membangun lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan masa depan bagi generasi yang akan datang.” . .
Darmawan menambahkan, perubahan iklim merupakan masalah global karena 1 ton emisi CO2 di Dubai akan menimbulkan kerusakan yang sama dengan 1 ton emisi CO2 di Jakarta. Kerja sama adalah satu-satunya cara untuk mengatasi tantangan perubahan iklim.
“Sebagai mesin transisi energi di tanah air, PLN menyadari bahwa PLN tidak bisa memimpin upaya mitigasi perubahan iklim sendirian. Dharmawan menjelaskan, “Masyarakat internasional harus bersatu, karena ini masalah bersama, kami mengajak pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat untuk ikut berjuang.” perubahan iklim bersama-sama.”
Menurut Darmawan, penyelarasan antara RUKN dan RUPTL PLN merupakan langkah penting dalam upaya mewujudkan transisi energi di Tanah Air.
“Dalam RUPTL PLN yang paling ramah lingkungan dipadukan dengan RUKN, kami menambah 75 persen kapasitas energi baru terbarukan, dan 25 persen sisanya berasal dari gas pada tahun 2040. Ini merupakan tantangan besar dan PLN berkomitmen untuk melaksanakannya. ,” lanjut Dharmawan.
Dharmawan melanjutkan dengan tema “PLN EcoRangers: Empowering Sustainable Living” yang diusung, dimana perusahaan secara khusus mengajak seluruh insan PLN, pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat Indonesia untuk membantu planet bumi. Mengubah
“Kita tahu bahwa ancaman perubahan iklim semakin nyata, maka mari kita bekerja sama untuk melindungi Bumi dari ancaman pemanasan global dan, jika mungkin, mendinginkan Bumi,” ujarnya.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Lakshmi Devanti yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, sebagai penandatangan Perjanjian Paris, Indonesia dan 194 negara lainnya telah sepakat untuk membatasi pemanasan global tidak lebih dari 1,5 derajat Celcius tekad untuk menjaga. beberapa tahun ke depan. abad
Lakshmi juga memuji berbagai pengembangan yang dilakukan PLN sebagai tulang punggung transisi energi, termasuk mendorong kehidupan berkelanjutan untuk mencegah perubahan iklim di Indonesia.
“Jika kita gagal mengubah gaya hidup berkelanjutan, pemanasan ini akan merusak seluruh ekosistem yang ada, merusak keanekaragaman hayati, dan merusak seluruh modal dasar dan mata pencaharian.” Jadi langkah demi langkah yang telah dijelaskan sebelumnya dan diikuti. Keluar atas nama PLN itu penting sekali,” kata Lakshmi.
Menurut Lakshmi, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jasman P. Hotajulu juga mengatakan pemerintah Indonesia telah menyusun peta jalan transisi energi untuk meningkatkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil bahan bakar.
Untuk itu, pemerintah memadukan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan Rencana Usaha Penyediaan Energi Listrik (RUPTL) paling ramah lingkungan milik PLN sebagai langkah nyata dalam melawan pemanasan global.
Momentum Hari Bumi adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat melalui inisiatif konkrit, menghormati bumi sebagai rumah bagi makhluk hidup, khususnya di bidang energi, menyampaikan kepedulian pemerintah melalui pemanfaatan EBT yang ramah lingkungan. dalam perancangan RUKN dan RUPTL yang semakin ramah lingkungan,” ujarnya.