TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim kemenangan di medan pertempuran Rafah melawan Hamas.
Komandan Pasukan Nahal Yair Zukerman mengatakan hal ini.
Zuckerman menggambarkan kondisi sulit di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Menurut Zuckerman, Hamas telah menggunakan banyak cara untuk melawan ISIS.
Termasuk terowongan Rafa, ini menciptakan labirin yang luas dan menghubungkan distrik dengan pintu masuk melalui tembok.
Zuckerman menyoroti lambatnya kemajuan IDF melawan Hamas di Rafah, mengutip Palestine Chronicle.
Diakuinya, pertarungan itu melelahkan.
Ia juga menjelaskan bahwa Hamas menggunakan banyak kamera di Rafah untuk mengatur pertempuran di atas dan di bawah tanah.
Selain itu, tantangan lainnya adalah Hamas menjadikan rumah dan ruangan sebagai jebakan.
Merujuk pada kejadian baru-baru ini yang menewaskan empat tentara Israel dalam ledakan sebuah rumah yang awalnya kosong.
Tentara Israel telah melancarkan serangan darat di Rafah sejak 6 Mei, menyebabkan lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi karena kondisi kemanusiaan yang mengerikan. Update korban di Gaza
Sejak 7 Oktober, jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza terus meningkat.
Jumlahnya kini mencapai 37.164 orang, demikian laporan Kementerian Kesehatan Gaza pada Selasa (18/6/2024), mengutip Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan Gaza juga menyatakan dalam pengumumannya bahwa 84.832 orang juga terluka akibat serangan terus menerus Israel.
“Dalam 24 jam terakhir, sedikitnya 40 orang tewas dan 120 lainnya luka-luka akibat serangan Israel,” kata kementerian itu.
“Banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalanan karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” tambah Otoritas Kesehatan Gaza.
Delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)