Penjelasan Kapolsek Terkait Viral Ibadah Jemaat Gereja Tesalonika di Tangerang Dibubarkan Warga

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Polisi mengungkap pembubaran jemaah Gereja Tesalonika di Tangerang terjadi tiga bulan lalu.

Ibadah akan dilaksanakan di rumah jemaah. Perilisannya diumumkan pada Selasa (23/7/2024) di akun Instagram @unexplnd.

Ibadah tersebut digelar di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga Tangerang, Banten.

Kapolsek Teluk Naga AKP Wahyu Hidayat mengatakan, “Kejadiannya sudah lama sekali, tiga bulan lalu.

Meski kembali viral di media sosial, Wahew menegaskan kejadian tersebut telah diselesaikan secara damai oleh kedua belah pihak.

“Kedua belah pihak bertemu dengan aman,” katanya.  Warga membatalkan layanan tersebut

Sebelumnya, dalam video, terlihat sekelompok orang yang mengenakan pakaian adat mengganggu ibadah jemaat Gereja Thessaloniki di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Teluk Naga Tangerang, Banten.

Ibadah ini dilakukan di rumah. Warga kemudian melakukan kerusuhan dan menuntut jemaah berhenti beribadah.

Warga pun mengejeknya saat menjelaskan alasan salat di rumah majelis.

Dalam video berdurasi kurang dari satu menit itu, jemaah gereja Thessaloniki terekam saat warga diminta keluar rumah.

Puluhan warga yang mengenakan kemeja dan tengkorak menghalangi jemaah gereja Thessaloniki untuk berdoa.

Seorang warga menjelaskan alasan warga Kampung Melayu Timur berhenti salat.

Salah satunya adalah salat di tengah pemukiman mayoritas Muslim.

“Tunggu (ibadah), kami mayoritas muslim.” Pria itu bersikeras dengan keras.

– Semua orang di sini adalah Muslim! dia setengah berteriak.

Pernyataan pria tersebut pun memicu kemarahan warga yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Warga bersorak mendukung pernyataan tersebut.

Seorang warga berteriak, “Allahu Akbar!” dia terdengar berteriak.

Meskipun ketegangan meningkat, perwakilan dari kota gereja Thessaloniki dengan tenang menjelaskan alasan untuk berdoa di rumah mereka.

– Begini pak, kasihanilah kami pak, kami tidak bisa berdoa seperti itu, bukan? kata perwakilan Gereja Thessaloniki.

Pertanyaan tersebut pun mendapat tanggapan keras dari warga.

Seorang pria berkemeja dan tengkorak putih lainnya berteriak bahwa masyarakat Tesalonika harus berdoa di gereja dan bukan di rumah.

– Kenapa tidak sembahyang di puri (gereja) sana, jelas? Pria itu menyapa warga yang ramai.

Menanggapi pernyataan tersebut, perwakilan Kota Gereja Thessaloniki mengatakan kontrak ibadah di Gereja Thessaloniki yang sebelumnya berada di gedung Puri Naga Indah telah habis.

“Perjanjian kami di Puri telah berakhir,” kata perwakilan dari Kota Gereja Thessaloniki.

Respon tersebut disambut hangat oleh warga.

Yang lain lagi mengejek jemaat gereja Tesalonika karena gereja Tesalonika sudah jatuh. 

– Kalau berdoa minta persetujuan di sana, buat apa berdoa minta persetujuan? kata seorang pria.

Pertanyaan itu disambut gelak tawa seluruh warga.

Artikel ini dibagikan warga Tribuntangerang.com dengan judul Viral Adorasi Gereja Salonika di Teluk Naga Tangerang, kata polisi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *