Reporter Tribunnews.com Dennis Destryawan melaporkan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyasar para penyelundup Benih Lobster Bening (BBL). Kami akan menemukan pelakunya sampai ke akar-akarnya.
Kata Direktur Jenderal Badan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono.
KKP akan bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi pelaku penyelundupan BBL ilegal ke luar negeri.
“Tidak berhenti di tukang pos saja, tapi akan mengungkap siapa dalangnya,” kata kantor KKP. Kata Ibu Kota Jakarta, Pung Nugroho, Jumat (14 Juni 2024).
Ia menegaskan, saat menangkap pelaku, biasanya informasi didapat dari kurir dan identitas di baliknya akan terungkap. Masalahnya, menurut Pung, para kurir masih ragu mengungkapkan siapa kurirnya.
Pilihan lainnya adalah dengan merilis informasi kontak mereka, katanya. Selain itu, Pemerintah Singapura Kami juga menjalin kerja sama dengan negara seperti Malaysia. Namun cara penanganan pelaku kejahatan terus berubah sehingga menimbulkan kesulitan bagi pihak berwenang.
“Kami juga tidak mau menyerah,” kata Pung Nugroho. Kami ingin pergi ke sana. Kami menghancurkan jalan, bahkan gudang.”
Sementara itu, Direktur Penanganan Pelanggaran Teuku Elvitrasyah Teuku Elvitrasyah mengatakan, saat ini pihaknya sedang menangani dua kasus BBL. Diantaranya posisi di Banyuwangi dan Cilacap.
Terkait pelanggaran BBL ini, diperlukan kerja sama bilateral serta dukungan regional atau nasional, ujarnya.
Sebab, jutaan rupee bisa hilang dalam kasus penyelundupan BBL. Berdasarkan data PSDKP, sepanjang tahun 2023, jumlah BBL yang berhasil diselamatkan aparat penegak hukum dari penyelundup akan melebihi 1,34 juta. Sedangkan hingga Mei tahun ini, jumlahnya sudah mencapai hampir 1 juta.