Di Belahan Bumi Utara, saat matahari terbit di musim panas, orang-orang menyalakan lampu atau berjalan-jalan di luar.
Namun paparan panas dan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Apalagi bagi orang yang harus bekerja di luar ruangan, terik matahari bisa menyebabkan heat exhaustion atau bahkan heatstroke.
Istilah kelelahan akibat panas dan serangan panas sering disalahartikan sebagai hal yang serupa.
Padahal, kedua istilah tersebut merujuk pada tahapan berbeda di mana suhu tubuh meningkat akibat paparan udara panas. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Apa itu serangan panas?
Sinar matahari yang terik atau panas yang ekstrim dapat membuat tubuh menjadi terlalu panas dan menyebabkan rasa lelah.
Heatstroke adalah penyakit yang berhubungan dengan panas seperti ruam panas, kram panas, dan sengatan panas.
Meskipun tidak seserius serangan panas, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan kelainan bentuk yang lebih serius jika tidak ditangani dengan benar.
Sakit kepala biasanya merupakan tanda pertama serangan panas. Penderita kelelahan panas tidak hanya memiliki wajah merah atau berkeringat, tetapi juga berjalan lambat dan sering merasa mual atau ingin muntah. Dalam kasus akut, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan pasien kehilangan kesadaran.
Ironisnya, kulit orang yang menderita kelelahan akibat panas biasanya dingin, bukan panas. Serangan panas, apa solusinya?
Pertama-tama, penderita heat stroke sebaiknya segera menghindari sinar matahari, berpindah ke tempat sejuk atau teduh, dan minum air sesegera mungkin.
Kain dingin dan lembap dapat membantu mendinginkan tubuh Anda. Selain itu, orang yang mengalami sengatan panas harus minum cukup cairan untuk membantu tingkat hidrasinya kembali normal.
Minumlah air dingin atau minuman olahraga untuk menggantikan garam yang hilang, tetapi hindari alkohol dan kafein.
Hal ini, selain keringat berlebih, juga dapat memperburuk dehidrasi yang dialami pasien, yang menurut para ahli dapat menyebabkan hilangnya dua liter cairan ekstra pada hari yang sangat panas.
Pasien memerlukan istirahat total hingga gejala membaik.
Dalam kasus yang parah, kelelahan akibat panas dapat menyebabkan muntah, kebingungan, dan bahkan pingsan. Apa itu sengatan panas?
Kelelahan akibat panas lebih berbahaya daripada serangan panas. Gangguan ini terjadi ketika seseorang melakukan aktivitas fisik di cuaca panas atau mengalami gejala kelelahan akibat panas yang tidak ditangani dengan baik.
Saat cuaca panas, tubuh Anda menyerap lebih banyak panas daripada yang bisa dikeluarkannya. Suhu tubuh bisa naik hingga 41°C dalam waktu 10 hingga 15 menit. Panas berlebih ini menyebabkan respons peradangan di seluruh tubuh.
Sistem termoregulasi tubuh dan produksi keringat terganggu. Berkeringat adalah cara tubuh melepaskan panas. Ketika aliran keringat berhenti, tubuh tidak lagi memiliki pendinginan yang cukup.
Serangan panas bisa mengancam jiwa. Gejalanya berupa gangguan kesadaran, sakit kepala, pusing, dan mengantuk. Kejang, muntah, diare, dan tekanan darah rendah juga bisa terjadi. Heat stroke dapat terjadi dalam waktu 1 hingga 6 jam dan dapat mengakibatkan kematian dalam waktu 24 jam jika tidak ditangani dengan baik.
Pada orang lanjut usia, penderita penyakit kronis, dan anak-anak, serangan panas biasanya disebabkan oleh suhu tinggi dan kekurangan cairan dan elektrolit. Pada orang dewasa yang sehat, heatstroke biasanya terjadi ketika aktivitas fisik berlebihan, seperti berolahraga atau bekerja di luar ruangan, terjadi saat cuaca panas. Serangan Panas: Apa yang Harus Dilakukan?
Gejala sengatan panas memerlukan perawatan darurat. Orang yang terkena dampak harus menghindari sinar matahari dan panas dan menyimpannya di tempat sejuk atau teduh.
Pasien harus didinginkan sesegera mungkin dengan meminum air dingin, mengompres es, atau mengenakan pakaian basah.
Pada suhu yang sangat tinggi, sistem termoregulasi tubuh akan cepat kewalahan.
Selain itu, orang lanjut usia sering kali hanya minum sedikit air. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi keringat dalam jumlah yang cukup sehingga tubuh sulit mendinginkan diri.
Dalam kebanyakan kasus, disarankan dan aman untuk menghubungi dokter Anda.
Cara terbaik untuk mencegah kelelahan akibat panas atau heat stroke adalah dengan menghindari paparan sinar matahari, terutama pada siang hari.
Selain itu, penduduk di daerah gelombang panas umumnya disarankan untuk memakai pelindung kepala, seperti topi berwarna cerah, dan minum lebih banyak cairan.
Bungkus/tenaga kuda