TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Biaya pengoperasian dan perawatan truk listrik Fuso e-Canter yang resmi dipasarkan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) di Indonesia diklaim lebih hemat 40 persen dibandingkan truk konvensional dengan internal pembakaran. Mesin diesel (ES).
“Dari sisi operasional dan pemeliharaan, pengoperasian eCanter bisa berkurang 40 persen. Makanya banyak pelanggan kami yang tertarik menggunakan eCanter,” kata Bayu Aprizal, General Director Product Strategy KTB, dalam keterangannya. wawancara media dengan Fuso. berdiri di pameran otomotif GIIAS 2024, Selasa 23 Juli 2024.
Pada GIIAS 2024, KTB menyerahkan unit eCanter kepada pembeli pertama, Yusen Logistics.
Aji Jaya, Direktur Divisi Penjualan dan Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), mengatakan eCanter akan diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun 2022.
Dilanjutkan dengan kegiatan proof of Concept (PoC) truk ini bersama 10 calon pelanggan eCanter melalui uji coba kolaborasi.
Hasilnya respon mereka sangat positif. Misalnya dari aspek operasional dan keamanan, kata Aji Jaya. Talkshow pembahasan truk listrik eCanter di booth Fuso pameran otomotif GIIAS 2024, Selasa 23 Juli 2024.
Ia menambahkan, fungsi eCanter terutama pada aspek keselamatan, efisiensi, biaya operasional dan juga efisiensi pemeliharaan. Oleh karena itu, pengoperasian eCanter sangat berbeda dengan kendaraan konvensional, ujarnya.
Ia mengatakan, pada truk konvensional, perawatan rutinnya antara lain penggantian pelumas mesin ke pelumas gardan, penggantian filter radiator ke filter bahan bakar, dan lain sebagainya.
Dengan eCanter ini, hal itu tidak perlu dilakukan. “Setiap 30.000 kilometer hanya diperlukan perawatan saja, misalnya pengecekan kondisi aki,” jelas Aji Jaya.
Saat ini jarak tempuh versi eCanter yang dijual di Indonesia hanya sekitar 140 kilometer sekali pengisian daya.
Oleh karena itu, truk ini cocok untuk angkutan logistik dalam kota maupun jarak dekat. Untuk itu, KTB pun fokus memasarkan truk eCanter ini di Jabodetabek yang infrastruktur pendukungnya lebih mumpuni.
“Saat ini kami fokus utama pada pengembangan pasar eCanter di Jabodetabek dan transportasi kargo cepat.”
Aji Jaya menambahkan, selama PoC banyak perusahaan yang berharap jarak tempuh eCanter bisa diperpanjang.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penyesuaian kapasitas baterai.
Terkait kontribusi tersebut, Aji Jaya mengatakan sutradara sudah memiliki teknologi baterai eCanter untuk jarak lebih dari 200 km dalam sekali pengisian daya.
“Kami terus berbicara dengan direktur mengenai hal ini,” kata Aji Jaya.
“Saat ini eCanter memiliki kapasitas dan jangkauan baterai yang terbatas. Namun perusahaan awal kami memiliki opsi untuk memperluas jarak hingga 200 atau bahkan 250 km,” kata Aji Jaya.
Menyinggung harga jual eCanter di Indonesia, Aji Jaya mengatakan KTB sedang menyiapkan program paket penjualan sesuai kebutuhan pelanggan beserta sewanya. “Sekarang kami sedang mempelajarinya.”
“Kedepannya pengembangan eCanter tidak akan pernah berhenti, terutama terkait pengembangan kapasitas baterai. Kami terus berbicara dengan direksi,” ujarnya.