Rumah Lokasi Tewasnya Brigadir RA di Jaksel Disebut Milik Mantan Menperin Fahmi Idris 

Wartawan Tribunnews.com Abdi Ryanda Shakti melaporkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rumah di Jalan Mampang Prapatan IV nomor 20 RT 10/RW 02, Jakarta Selatan menjadi saksi bisu meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi alias RAT.

Dari pemeriksaan polisi, korban ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Toyota Alphard, diduga bunuh diri pada Kamis (25/4/2024).

Tribunnews.com mencoba menelusuri pemilik rumah tersebut.

Hasilnya, rumah tersebut terungkap milik politisi Partai Golkar dan mantan Menteri Perindustrian di pemerintahan PBB, Fahmi Idris.

Salah satu satpam perumahan yang berada tepat di sebelah rumah, bernama Suryani, membenarkan bahwa rumah tersebut milik mendiang Fahmi Idris.

Iya, rumah Fahmi Idris, kata Suryani saat ditemui di lokasi, Sabtu (27/4/2024).

Namun, ia mengetahui bahwa rumah tersebut disewa atau disewakan, meski ia tidak mengetahui siapa orang yang menyewanya.

Informasi itu didapat Suryani setelah menanyai mantan satpam yang langsung menjaga gedung tersebut.

“Saya baru-baru ini bertanya, ‘Pak, apakah kontrak ini dijual?’ Kontraknya empat tahun,” kata Suryani menirukan pembicaraan.

“Saya baru ngobrol dengan (mantan) security kemarin,” imbuhnya.

Ia mengatakan, warga sekitar juga mengetahui rumah tersebut milik Fahmi Idris karena banyaknya karangan bunga saat Fahmi meninggal pada tahun 2022.

“Ini ujung ke ujung,” katanya.

Selain itu, Fahmi Idris juga dikenal dermawan dan membantu orang-orang di sekitarnya semasa hidupnya.

“Semua tahu kalau rumah di sini ini milik Fahmi Idris. Beliau senang menyantuni anak yatim piatu setiap hari Jumat. Anak-anak orang yang tidak bisa datang ke sini mendapat manfaat dari dukungannya. Ini almarhum Fahmi Idris,” ujarnya. .

Salah satu pekerja yang menjaga rumah tersebut semasa Fahmi Idris masih hidup, Sahrial, mengatakan, rumah tersebut kini disewakan kepada orang lain.

Ia kini menjaga sebuah rumah kosong yang masih menjadi milik keluarga Fahmi Idris, tak jauh dari rumah tersebut.

“Iya kalau tidak salah (rumahnya) tidak dibeli, seperti kontrak,” ujarnya.

Sahrial mengatakan, rumah tersebut sudah dihuni orang lain selain keluarga Fahmi Idris selama dua tahun terakhir.

“Mungkin dua tahun. Jadi kalau dia meninggal, kesepakatannya tidak akan bertahan lama,” ujarnya.

Tribunnews.com sendiri mencoba mengonfirmasi hal tersebut kepada putri Fahmi Idris, Fahira Idris.

Namun hingga artikel ini diterbitkan, Fahira Idris belum memberikan jawaban mengenai kepemilikan rumah tersebut saat ini.

Sebelumnya, seorang petugas Divisi Lalu Lintas Polres Manado Sulut ditemukan tewas dengan luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4/2024).

Saat ditemukan, korban berada di kursi sebelah kanan pengemudi kendaraan Toyota Alphard B 1544 QH yang disebut-sebut milik kerabatnya.

Badannya terjatuh ke kiri dan sabuk pengaman masih terpasang.

Mobil itu milik kerabat yang bersangkutan yang berdomisili di alamat TKP (tempat kejadian perkara), kata Kapolres Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jumat 26/4/2024.

Terkait hal itu, Ade sebelumnya menyebut Brigadir RAT sedang cuti di Jakarta, sebelum ditemukan tewas.

Menurut dia, korban pergi berlibur ke Jakarta untuk mengunjungi rumah kerabatnya.

“(Korban di Jakarta) Dia sedang cuti mengunjungi kerabatnya,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan AKBP Bintoro juga menjelaskan, ditemukan luka diduga luka tembak di kepala Brigadir RAT saat ditemukan tewas di dalam mobil.

“Kami mengetahui ada luka di kepala korban di pelipis kanan, pelipis kanan, dan pelipis kiri,” kata Bintoro kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Jumat 26/4/2024.

Dalam olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi juga menemukan luka tembak di bagian atas kendaraan yang sebelumnya digunakan RAT.

Berdasarkan hasil tersebut dan hasil pemeriksaan di lapangan, polisi menduga korban meninggal dunia akibat bunuh diri.

“Untuk saat ini dapat kita simpulkan bahwa tersangka yang bersangkutan melakukan bunuh diri,” tutupnya.

Polisi juga menemukan senjata jenis HS 9 mm.

Total ada 13 saksi yang diperiksa polisi dalam kasus ini, termasuk pemilik rumah bernama Devi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *