Jadwal Puasa Tasua dan Asyura Bulan Muharram dan Bacaan Niatnya

TRIBUNNEWS.COM – Puasa dianjurkan bagi umat Islam pada bulan Muharram, bulan pertama penanggalan Hijriah.

Puasa yang boleh dilakukan pada bulan Muharram adalah puasa Tasua dan Asyura.

Puasa Tasua akan dilaksanakan pada tanggal 9 Muharram atau 15 Juli 2024.

Sedangkan puasa Asyura dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram atau 16 Juli 2024.

Bacaan Niat Puasa Tasua ِ تَعَالَى Nawaitu shauma ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ.

Artinya : “Saya berencana besok puasa Sunah Tasu’a karena keridhaan Allah SWT. »

Niat Puasa Asyura Bacalah itu shauma dalam ‘an adâ’i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta’âlâ.

Artinya: “Saya niat puasa Asyura Sunnah esok hari karena kemaslahatan Allah SWT. Keutamaan puasa Tasua dan puasa Asyura. »

Dikutip dalam “Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah Muslim” karya Ust Muhammad Syukron Maksum, berikut manfaat puasa Tasua dan puasa Asyura:

1. Menebus dosa setahun yang lalu

Puasa Asyura dapat menebus dosa yang dilakukan setahun sebelumnya.

Ketika Abi Qatadah bertanya kepada Rasulullah tentang puasa Asyura, beliau menjawab: “Untuk menebus dosa-dosa setahun yang lalu (HR. Muslim).

2. Mengikuti nasehat Nabi

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas: “Rasulullah berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan masyarakat untuk berpuasa (HR Muslim).

Abu Hurairah juga berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda: “Hari ini adalah hari Asyura dan kamu tidak perlu berpuasa pada hari ini. Dan saya sedang berpuasa sekarang, jadi siapapun yang ingin berpuasa. Dan barangsiapa yang tidak menyukainya maka berbuka puasa.”

Aishah ra., istri tercinta Nabi SAW, mengatakan bahwa hari Asyura adalah hari dimana kaum Quraisy biasa berpuasa pada masa Jahiliyyah.

Nabi juga berpuasa pada hari itu.

Dan sesampainya di Madinah, beliau berpuasa pada hari itu dan mengajak masyarakatnya untuk berpuasa juga.

Namun ketika puasa Ramadhan diwajibkan, Nabi SAW bersabda: “Barangsiapa ingin berpuasa, maka ia berpuasa, dan siapa yang tidak ingin berpuasa, maka ia membatalkan puasanya (HR. Bukhari Muslim).

Melihat kisah Aisyah, nampaknya Rasulullah mewajibkan puasa Asyura.

Namun, nanti saat berpuasa wajib di bulan Ramadhan.

Ia menegaskan boleh atau tidaknya berpuasa.

3. Keutamaannya pada puasa Ramadhan

Selain pernyataan Aisyah, ada lagi hadis Abu Hurairah yang menyatakan bahwa puasa di bulan Muharram sama pentingnya dengan puasa di bulan Ramadhan.

Menurut Abu Hurairah, Rasulullah pernah ditanya: “Sholat manakah yang paling utama setelah sholat fardhu?” »

Nabi bersabda: “Itu adalah shalat di tengah malam. »

Mereka bertanya lagi: “Puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?”

Sabda Nabi: “Puasa di bulan Allah yang kamu namakan bulan Muharram. » (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Daud).

Melihat posisinya tepat di bawah puasa Ramadhan, kita melihat bahwa puasa bulan Muharram mempunyai keutamaan yang luar biasa.

Karena puasa Ramadhan wajib, sedangkan puasa Muharram sunnah.

4. Wujudkan impian sang master

Rasulullah adalah pemimpin umat Islam, orang yang dihormati dan dicintai.

Ada salah satu obsesinya yang belum terwujud karena kematian memanggilnya sebelum tujuannya tercapai.

Obsesinya adalah puasa Tasua, puasa tanggal 9 Muharram.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. : Rasulullah SAW bersabda: “Seandainya aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berpuasa Tasua” (HR Muslim).

(Tribunnews.com, Widya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *