Buku Semangat Hidup dan Pasrah kepada Tuhan Diluncurkan, Kisahkan Pendiri Astra William Soeryadjaya

Laporan reporter Tribunnews.com Rahmat W Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Setelah penantian selama dua dekade, memoar Ramadhan KH karya pendiri Astra William Soeryadjaya dipresentasikan di Teater Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, pada Rabu (13/6/2024) sore.

Memoar terbitan Gramedia Sastra Populer ini berjudul Semangat Hidup dan Menyerah Kepada Tuhan.

Memoar ini berisi tentang perjalanan hidup William dalam membangun Astra International.

Dalam peluncuran memoar setebal 489 halaman tersebut, keluarga Ramadhan KH juga membawakan acara lakon berjudul Om William Kita.

Presentasi berdurasi 40 menit itu menceritakan kisah William sepanjang hidupnya.

Bermula dari William yang masih lajang, menikah dengan Lily Anwar Soeryadjaya, mendirikan Astra, hingga menjual 100 persen saham Astra untuk menyelamatkan Bank Summa.

Gilang Ramadhan, putra mendiang Ramadhan KH, mengatakan ayahnya sangat selektif dalam memilih tokoh yang akan ditulis dalam karya biografi. Lakon berjudul Om William Kita di Teater Taman Ismail Marzuki. (Spesifik)

“Saya melihat diri saya saat itu adalah orang-orang yang ingin ditulis biografinya. Tapi beliau (Ramadhan KH) sangat selektif. Dan tentunya saya berterima kasih kepada mendiang William Soeryadjaya dan seluruh keluarga besar. Karena ayah saya yang dipercaya untuk menulis. biografinya sangat bagus,” kata Gilang dalam sambutannya usai pementasan drama bertajuk Om William Kita.

Usai pertunjukan teater, acara ditutup dengan penyerahan buku dan sambutan oleh keluarga William Soeryadjaya dan Ramadhan KH.

Memoar Semangat Hidup dan Penyerahan Kepada Tuhan

Mengalami jatuh bangun dalam menjalankan bisnis, William Soeryadjaya pantang menyerah.

Prinsip hidupnya sebagai manusia adalah melayani dan menjadi berkat bagi sesama.

Karena itulah ia harus merelakan sahamnya di Astra, perusahaan yang ia dirikan dan kembangkan demi menyelamatkan Bank Summa.

“Sejak hancurnya Bank Summa dan hilangnya Astra, dalam doa saya selalu memohon kepada Tuhan agar memberi saya kekuatan untuk berusaha mengatasi dampak beban berat yang membebani kami sekeluarga selama berbulan-bulan.”

“Tuhan seakan-akan memberikan pencerahan batin kepada saya. Rasanya ingin segera bangkit, berdiri tegak dan berkeringat untuk membantu lebih dari 2.000 karyawan Bank Summa yang terancam kehilangan pekerjaan dan membayar kewajibannya kepada para nasabah, khususnya nasabah kecil. pelanggan,” katanya. William dalam memoarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *