TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin Andi Gani Nena Wea mengikuti Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-112 yang diselenggarakan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) pada 3-13 di Jenewa, Swiss. Juni 2024.
Ada dua perwakilan KSPSI yang mewakili unsur buruh Indonesia, yaitu Jenderal William Yani Wea, Ketua Serikat Pekerja Informal dan Profesional Indonesia (IMMPI) dan Wakil Sekretaris Jenderal DPP KSPSI Akmani.
William Yani alias Bung Wili mengungkapkan, ada 4 poin utama yang dibahas dalam konferensi tersebut.
Pertama, implementasi kesepakatan dan rekomendasi. Kedua, perlindungan biohazard atau biohazard.
Ketiga, tujuan strategis prinsip-prinsip dan hak-hak dasar dalam kehidupan kerja. Keempat, pekerjaan layak dan ekonomi peduli.
“Semuanya bermuara pada satu tujuan, yaitu meningkatkan kesejahteraan pekerja dan hubungan kerja yang baik antara pengusaha dan pekerja,” tulis Wili dalam artikelnya, Minggu (16/6/2024). dikatakan.
Willi yang tergabung dalam Committee of Standard Practice (CAS) mengatakan, untungnya pemerintah Indonesia sudah banyak meratifikasi konvensi ILO mengenai hak-hak dasar pekerja, sehingga perlindungan pekerja lebih terjamin.
Mereka masih berbeda dalam hal implementasi konvensi ILO di negaranya dibandingkan dengan negara lain yang tidak menerapkannya, seperti Indonesia.
Sementara itu, Wakil Sekjen DPP KSPSI Akmani turut hadir dalam acara ILC Biohazard Committee.
Akmani, delegasi perwakilan pemerintah berdialog dengan Muhammad Idham, Direktur Pengujian Kesehatan dan Keselamatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Akmani menilai sistem pemerintah dalam menanggulangi bahaya hayati lebih baik dibandingkan negara lain.
“Contohnya, pada masa pandemi Covid-19, Indonesia melakukan penelitian yang menjadi acuan berbagai negara dalam memerangi epidemi tersebut,” jelasnya.
Akmani turut serta dalam diskusi di Komite Biohazard mengenai berbagai ketentuan biohazard Konvensi ILO yang perlu direvisi karena munculnya berbagai permasalahan baru.
Selain itu, delegasi KSPSI juga mengikuti pleno diskusi kelompok mengenai pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah juga ikut serta dan menyatakan bahwa Indonesia telah sepenuhnya mematuhi seluruh aturan dan rekomendasi ILO.
Di berbagai kesempatan dalam ILC ILO 2024, delegasi KSPSI juga turut serta dalam undangan Women, Mondiaal FNV dan CNV International dalam agenda HUT ke-5 ILO C190, serta dialog dan diskusi bersama implementasi konvensi ILO No. pertemuan. Dari berbagai negara.
Sekadar informasi, ILC diselenggarakan setiap tahun dengan partisipasi unsur tripartit dari 187 negara anggota ILO yang terdiri dari pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja.