Laporan jurnalis Tribunnews.com Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rekrutmen pegawai di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak selalu harus dibarengi dengan prestasi akademik yang luar biasa.
Anda harus memiliki setidaknya gelar sarjana (S1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif, atau IPK, 2,0.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Irfan Setiaputra saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Rabu (7/03/2024).
Awalnya, Irfan mengatakan Garuda Indonesia kerap membuka program Management Trainee atau dikenal dengan MT.
Ini adalah kursus pelatihan manajemen yang fokus untuk mendapatkan kandidat yang memiliki kualitas dan potensi untuk menduduki posisi manajerial.
Saat melaksanakan program MT, manajemen Garuda Indonesia mengaku kerap merekrut lulusan dengan IPK di bawah 3,0.
“Kemarin kita merekrut 100 Management Trainee. Yang mendaftar sudah 30.000 orang. Kemungkinan akan kita tambah lagi dan memerlukan minimal gelar sarjana kurang dari 28 tahun,” kata Irfan dalam pemaparannya.
“Kami tidak rasis. Salah satunya tidak perlu indeks kinerja di atas 3, karena yang di bawah 3 belum tentu bodoh. Seperti saya yang di bawah 3,” sambungnya.
Selain itu, lanjut Irfan, Garuda Indonesia tidak selalu menyeleksi kandidat dari universitas tertentu.
Pihak manajemen juga menyeimbangkan pelamar yang tidak hanya berasal dari Jakarta.
“Kami juga tidak rasis dari perguruan tinggi tertentu. Tapi kami coba imbangi dulu yang masuk agama minoritas, kami terima peserta didik manajemen yang beragama Budha, kami terima juga yang berasal dari Indonesia bagian timur,” kata Irfan.
“Jadi kita imbangi semaksimal mungkin agar tidak harus selalu dari Jakarta. Bahkan ada yang mengaku belum pernah naik pesawat,” tutupnya.