Laporan jurnalis Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Minuman kolagen menjadi tren perawatan kulit dalam beberapa tahun terakhir.
Dengan rutin mengonsumsi minuman kolagen, Anda dapat menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, menjaga elastisitas, dan awet muda.
Lantas, apakah minuman kolagen benar-benar efektif?
Terkait hal tersebut, SpKK dokter kulit dr. Arini Astasari Widodo menanggapinya.
Dr Arini menjelaskan, tubuh sebenarnya bisa memproduksi kolagen secara alami di dalam tubuh, meski tanpa menggunakan minuman kolagen.
“Kolagen alami itu terbentuk di kulit. Kita nggak perlu minum kolagen, jadi harus punya kolagen. Kalaupun tidak minum kolagen, kita sudah punya kolagen,” ujarnya kepada Senopati, Sabtu, saat pembukaan resmi. Cabang Klinik Dermalogia di Jakarta. /April 2024).
Sebaliknya, minuman kolagen yang beredar di pasaran saat ini biasanya mengandung protein dan beberapa bahan yang secara alami memproduksi kolagen di dalam tubuh.
“Minuman kolagen mengandung berbagai jenis protein. Kolagen yang sebenarnya berukuran sangat besar dan tidak dapat diserap oleh lambung atau darah. Teknologi yang saat ini diberikan [pada minuman kolagen] bukanlah kolagen, melainkan yang membentuknya,” kata Dr. jelas Arini.
Sementara itu, Dr Arini juga menjawab pertanyaan tentang bahaya mengonsumsi minuman kolagen.
Menurutnya, tidak ada salahnya mengonsumsi minuman berkolagen.
Asalkan dinyatakan aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Tidak berbahaya. Ada proteinnya. Saya pernah lihat produk protein kolagen yang 5 gram, dan kalau sudah BPOM, itu tidak cukup merusak ginjal,” jelasnya.
Secara terpisah, Dr Arini juga menyampaikan kekhawatiran mengenai asupan gula berlebihan saat meminum minuman kolagen.
“Tergantung berapa banyak gula yang didapat dari kolagen dan seberapa sering meminumnya. Terlalu banyak gula bisa berbahaya. Kalau hanya minum minuman kolagen, tidak perlu minum yang manis-manis lainnya,” ujarnya.