Laporan jurnalis Tribunnews.com Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Produsen kendaraan di Indonesia mulai menggunakan standar emisi Euro 4 untuk menciptakan mesin yang lebih ramah lingkungan.
Mulai tahun 2018, pabrikan membuat mesin bensin sesuai standar Euro 4 dan akan dilanjutkan dengan mesin diesel pada tahun 2022.
Yang cukup disayangkan adalah sebagian besar bahan bakar yang dijual oleh perusahaan pemasok bahan bakar bahkan tidak berstandar Euro 4.
Akibatnya, meski mesin kendaraan sudah berstandar Euro 4, namun bahan bakarnya tetap tidak sesuai standar, yang tentunya akan menimbulkan emisi tinggi dan menimbulkan polusi udara.
Sekretaris Jenderal Gaikind Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya baru-baru ini berbicara dengan Pertamina dan mendapat kabar yang cukup mengejutkan terkait penerapan standar emisi bahan bakar Euro 4.
“Baru tahun ini ada surat edaran Kementerian ESDM yang menyatakan pengiriman BBM Euro 4 ditunda ke 2027. Nah, kita produksi mulai 2018 dengan bensin dan solar pada 2022,” kata Kukuh dalam diskusi solusi. mengatasi stagnasi pasar otomotif, Jakarta, Rabu (7 Oktober 2024).
Kukuh menjelaskan bahan bakar yang tidak memenuhi standar emisi Euro 4 membuat investor ragu mengembangkan berbagai kendaraan ramah lingkungan di Indonesia.
Tentu saja hal ini mengancam berbagai investasi baru yang seharusnya bisa masuk ke dalam negeri, namun harus dicegah dengan bahan bakar yang belum berstandar Euro 4.
“Itu menjadi masalah karena terkait dengan rencana besar prinsipal. Mereka ingin berkembang di Indonesia, tapi Indonesia belum siap untuk bahan bakarnya,” ujarnya.