Dilansir reporter Tribunnews.com, Nitis Havaro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tiga negara eksportir terbesar Indonesia pada Mei 2024 adalah China, Amerika Serikat, dan India.
Ketiga negara ini menyumbang 42,39 persen dari total ekspor gas alam dan nonmigas sebesar USD 20,91 miliar pada Mei 2024.
Menurut BPS, China menduduki peringkat pertama dengan kontribusi sebesar 4,73 miliar dollar AS. Jumlah tersebut meningkat mulai April 2024 menjadi 4,28 miliar dolar AS. Impor minyak dan gas bumi Tiongkok menyumbang 22,63 persen dari total impor pada Mei 2024.
Nilai ekspor nonmigas ke Tiongkok meningkat sebesar 4,73 miliar dolar AS atau 10,59 persen dibandingkan April 2024. Pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga ekspor bahan bakar mineral, nikel, komoditas, serta besi. dan baja,” ujarnya. Kata Habibullah dalam keterangan BPS, Rabu (19/6/2024).
Kemudian Amerika Serikat di peringkat kedua dengan perolehan 1,76 miliar dolar AS dari April 2024 senilai 2,18 miliar dolar AS. Amerika Serikat menyediakan 10,45 persen impor gas dan minyak Indonesia pada Mei 2024.
Habibullah menjelaskan, “nilai ekspor nonmigas ke Amerika Serikat sebesar 2,18 miliar dolar AS atau meningkat 24,46 persen dibandingkan April 2024.”
India berada di posisi ketiga, dengan ekspor Indonesia ke India sebesar $1,95 miliar, naik $1,81 miliar dari bulan April. India menyumbang 9,31% dari total impor minyak dan gas.
“Nilai ekspor nonmigas ke Republik Korea meningkat sebesar 1,95 miliar dollar AS atau 7,21 persen dari bulan sebelumnya. Secara tahunan, nilai ekspor Amerika Serikat ke India dan Eropa mengalami peningkatan, kata Habibullah.
Pada bulan Mei 2024, nilai ekspor Indonesia mencapai $22,33 miliar, meningkat 13,82 persen dibandingkan bulan April sebesar $19,62 miliar.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh ekspor migas dan nonmigas pada Mei 2024. Volume ekspor nonmigas mencapai 20,91 miliar dolar AS, meningkat 14,46 persen dibandingkan 18,27 miliar dolar AS pada April.
Sementara itu, kinerja ekspor migas meningkat 1,42 miliar dolar AS atau 5,12 persen dari April 2024 mencapai 1,35 miliar dolar AS.