Belajar dari Kasus Penyekapan di Jaktim, Polisi Ingatkan Masyarakat yang Berutang untuk Bayar Utang

Laporan Jurnalis Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi masih mendalami kasus dugaan penyekapan dan pengeroyokan terhadap pria berinisial MRR di Duren Suite, Jakarta Timur.

Perlakuan tersebut diterima korban, kabarnya karena masalah utang yang mencapai ratusan juta.

Terkait hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengimbau masyarakat tidak melalaikan kewajiban membayar utang.

“Kalau punya utang, bayar saja,” kata Ade Ari kepada wartawan, Rabu (10/7/2024).

Selain itu, Ada Aari juga meminta kepada masyarakat yang meminjam uangnya agar menagihnya dengan cara yang baik.

“Kalau menagih utang harus menggunakan cara yang baik, jangan membuat masalah baru, jangan melakukan tindak pidana apa pun, jangan main hakim sendiri, ada mekanisme pelaporan perdata, ada juga pidana. masalah Benar, “katanya.

Saat ditanya soal laporan polisi MRR (23), Ade Ari menjelaskan, polisi masih mempelajari laporan tersebut.  

“Benar atau tidaknya kejadian itu adalah sesuatu yang terus kami selidiki, tahap penyelidikan masih berjalan.

Penyidik ​​sedang mendalami ada tidaknya dugaan tindak pidana, ujarnya.

Jadi masyarakat atau suatu pihak bisa melaporkan pihak lain, tugas polisi menerimanya lalu mengusutnya, imbuhnya. Alat kelamin ditaburi bubuk cabai

MRR (23) menjadi korban penyekapan dan penyiksaan yang dilakukan 30 remaja pada Maret hingga 1 Juni 2024 di Duren Sawit, Jakarta Timur.

Penyitaan dan penganiayaan terjadi karena korban tidak sanggup membayar uang hasil penjualan mobil yang seharusnya dibagi dengan sistem 60/40 antara H dan MRR.

Marr awalnya berniat membayar uang hasil penjualan kepada H secara bertahap, namun H (pelaku) meminta agar uang tersebut dibayarkan beserta bunganya, sehingga dari 100 juta pertama menjadi 300 juta.

Sayangnya, saat Marr mencoba melunasi utangnya pada Maret 2024, ia dan teman-temannya justru ditawan dan disiksa di tiga tempat.

Pelaku tidak menunjukkan rasa penyesalan saat melakukan aksinya.  

Paman Pak R, Yusman mengatakan, para pelaku justru tertawa-tawa sambil memukuli keponakannya dan membalikkan badan dengan tangan kosong dan berbagai benda dengan cara yang keji.

“Mereka ketawa, ada yang senang. Foto MRR bugil itu dijadikan ikon (meme) di akun grupnya,” kata Yusman di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (9/7/2024).

Para pelaku berbalik arah dari pemukulan, menaburkan bubuk cabai lalu membakar organ vital Marr, memukul bagian belakang kepala korban dengan tabung gas seberat 3 kg dan memaksanya memakan kerikil.

Para pelaku berbalik arah dari pemukulan, menaburkan bubuk cabai lalu membakar organ vital Marr, memukul bagian belakang kepala korban dengan tabung gas seberat 3 kg dan memaksanya memakan kerikil.

Akibat penyiksaan kejam tersebut, Marr kini malah menderita gangguan saraf, ekor bengkok dan trauma, sehingga ia kini membutuhkan perawatan medis lebih lanjut agar bisa pulih. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *