TRIBUNNEWS.COM – MPLS merupakan salah satu metode yang digunakan sekolah untuk memperkenalkan siswa baru.
Menurut kemdikbud.go.id, MPLS wajib diikuti siswa perempuan pada tahun ajaran baru.
Implementasi MPLS meliputi ice breaker yang akan meningkatkan efisiensi operasional MPLS.
Saat MPLS pemecah salju dilakukan dalam waktu 10 menit. Berikut rekomendasi ide kegiatan ice breaker MPLS untuk tingkat sekolah dasar.
– Perkenalkan diri Anda dengan cara yang unik, misalnya mengawali nama Anda dengan huruf
– Solusi sederhana
– Membuat peta atau ide grafis sesuai kreativitasnya
– Ceritakan cerita pendek atau pengalaman Anda
– Untuk melatih kerja tim, bermainlah dengan tim
– Bermain dengan balon, dan melempar bola ke peserta lain untuk menjawab pertanyaan semua orang
– Cari informasi pribadi
– Tulis nama dan hobi serta kenali siswanya.
– Bernyanyi bersama siswa lain
Panduan Kegiatan MPLS Tahun Ajaran Dasar 2024
1. Meminta siswa untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, beragam, dan aman bagi semua.
2. Minta siswa untuk memecahkan kebekuan.
3. Minta siswa menonton film pendek tentang pencegahan kekerasan bersama-sama.
4. Bisa bermain dan tidak bisa bermain.
5. Memasang poster kejahatan.
6. Mintalah siswa mengidentifikasi perasaan mereka melalui jurnal Wheel of Feelings.
7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
Setiap kegiatan dapat dilakukan kapan saja sesuai dengan jadwal MPLS yang telah disiapkan oleh Dinas Pendidikan. Waktu Mulai Lingkungan Sekolah (MPLS)
MPLS merupakan program yang diselenggarakan sekolah untuk mengenalkan siswa baru terhadap segala hal yang berkaitan dengan sekolah.
Pengenalan ini tidak terbatas pada siswa baru atau siswa dan guru tingkat lanjut, tetapi juga untuk bidang lainnya.
Bidang-bidang tersebut meliputi kurikulum, materi dan prasarana kelas, proses pembelajaran, pengenalan konsep pembelajaran, dan pembinaan.
Bagi pesantren, pengenalan budaya kehidupan asrama merupakan sarana yang penting.
Pelaksanaan MPLS dilaksanakan selama 3 hari pada minggu pertama. Tujuan MPLS:
1. Identifikasi calon mahasiswa baru
2. Membantu peserta didik baru mengenal lingkungan dan lingkungan sekolah, termasuk keselamatan, sarana umum, dan prasarana sekolah.
3. Mengembangkan motivasi, semangat dan sikap positif terhadap belajar sebagai mahasiswa baru
4. Menumbuhkan interaksi positif antara siswa dan warga sekolah lainnya
5. Menumbuhkan perilaku baik yang meliputi integritas, kemandirian, menghargai, menghormati keberagaman dan persatuan, kedisiplinan, kesehatan dan kesejahteraan sehingga tercipta peserta didik yang memiliki nilai-nilai integritas, etos kerja dan semangat gotong royong.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)