TRIBUNNEWS.COM – Direktur Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari menjelaskan situasi pascaerupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara yang terjadi pada Selasa (30/4/2024). ) awal hari ini.
Muhari mengatakan, masyarakat yang tinggal dalam radius tujuh kilometer dari Ruang Gunung harus keluar rumah.
Muhari menjelaskan, radius tersebut melebihi zona aman yang diumumkan BNPB saat terjadi erupsi perdana Gunung Ruang pada 17 April 2024.
Berdasarkan asesmen aktivitas dan dampak Gunung Api Ruang sejak dini hari hingga dini hari tadi, masih terjadi erupsi yang menyebabkan erupsi gunung api tersebut hingga mencapai titik evakuasi di Kota Apengsala bagian utara Pulau Tagulandang. itu diskusi media online, Selasa sore.
Namun saat terjadi erupsi, terjadi lemparan batuan vulkanik sehingga PVMBG menambah atau memperluas radius puncak gunung yang seharusnya keluar kota menjadi tujuh kilometer, lanjut Muhari.
Ia juga mengungkapkan, pasca erupsi Gunung Ruang dini hari, banyak warga yang dievakuasi setelah kembali lebih awal saat awal operasional Gunung Ruang diperkirakan terhenti.
Muhari mengungkapkan, jumlah orang yang akan dideportasi sebanyak 12 ribu orang.
“BNPB memperkirakan jumlah warga yang perlu kita usir sekitar 11-12 ribu orang,” ujarnya.
Muhari juga mengungkapkan, beberapa pihak seperti BNPB, BPBD Sulut, dan TNI telah melakukan pertemuan darurat pasca erupsi Ruang.
Banyak keputusan yang disetujui dalam rapat tersebut, seperti status tanggap darurat pasca erupsi Gunung Ruang diperpanjang selama 14 hari terhitung 30 April hingga 13 Mei 2024.
Kemudian, 834 orang yang dievakuasi dari Pulau Ruang akan dipindahkan dari dua kota, ke Kota Manado, ujarnya.
Muhari mengungkapkan, selain warga yang diangkut ke Manado, warga Pulau Siau juga ikut dievakuasi.
Saat ini, lanjutnya, BPBD bersama TNI-Polri sedang mendeportasi masyarakat Tagulandang ke Pulau Siau.
“Jadi saat ini kapal Basarnas dan kapal KRI telah dikirim ke Pulau Bitung dan Likupang untuk memudahkan evakuasi warga Pulau Tagulandang dan Pulau Siau yang berpenduduk 11.500-12.000 jiwa,” kata Muhari.
Seperti diketahui, Gunung Ruang meletus Selasa dini hari pukul 02.35 WIB menurut PVMBG.
Alhasil, status Ben Ruang kembali naik ke level IV atau peringatan.
Berdasarkan catatan seismograf, amplitudo maksimum pasca ledakan mencapai 55 mm dalam kurun waktu 600 detik.
Selain itu, puncak kolom abu dilaporkan ditemukan sekitar 2.000 meter di atas permukaan.
“Masyarakat Pulau Tagulandang, khususnya yang tinggal di sekitar lokasi penelitian, harus mewaspadai kemungkinan terjadinya lemparan batu, awan, dan tsunami akibat runtuhnya gunung berapi tersebut ke laut,” tulis PVMBG dalam surat resmi X (sebelumnya . Akun Twitter.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)