2 Markas Besar Militer Israel Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Sirene di Wilayah Utara Meraung

TRIBUNNEWS.com – Hizbullah mengumumkan bahwa mereka menembakkan 100 roket Katyusha ke dua sasaran Israel pada Rabu (3/7/2024), sebagai pembalasan atas serangan Zionis yang menewaskan seorang komandan tinggi Hizbullah.

“Sebagai bagian dari respons terhadap serangan dan pembunuhan yang dilakukan musuh di kota pesisir selatan Taya, pejuang Hizbullah menyerang dua markas militer Israel di Dataran Tinggi Golan dengan 100 roket Katyusha,” kata Hizbullah, dilansir Al Arabiya.

Serangan itu dikonfirmasi oleh stasiun penyiaran Israel, Channel 12 Israel, yang mengonfirmasi bahwa beberapa roket ditembakkan ke pegunungan Israel dari Lebanon.

Sejauh ini, belum ada laporan adanya korban jiwa, meski sirene udara terdengar di banyak wilayah Israel utara.

Diberitakan Al Mayadeen, serangan Hizbullah berhasil menyasar dua markas militer, yakni markas Divisi Teritorial 210 Bashan di Barak Nafah dan sebagian Resimen Utara Komando Pertahanan Udara dan Angkatan Udara Israel di Barak Kela.

Sebagai informasi, Divisi Teritorial ke-210 mengomandoi enam brigade, satu batalyon sinyal, satu batalyon intelijen, dan satu kompi insinyur tempur yang mengawasi garis depan perbatasan Suriah melalui Dataran Tinggi Golan.

Media dan kantor berita pemerintah Israel menangkap gambar asap yang membubung di Dataran Tinggi Golan setelah beberapa roket Hizbullah mendarat di sana.

Pejuang Hizbullah menyerang markas Brigade Teritorial 769 Hiram di barak Kiryat Shomna, menggunakan peluncur roket skala besar Falaq.

Mereka juga memperbarui serangan roketnya ke barak Kela yang menargetkan unit infanteri di dekat pangkalan tersebut, yang dihantam oleh beberapa roket Grad pada pukul 18:43 waktu setempat.

Pada saat yang sama, Hizbullah menembakkan rudal Burkan kaliber besar, yang dapat membawa hulu ledak seberat 500 kilogram, ke kamp Zar’it Israel.

Sirene peringatan terdengar di seluruh kota dari Upper West Al-Jalil hingga al-Jalili Pandhandle dan Dataran Tinggi Golan beberapa kali pada hari Rabu.

Hizbullah juga melakukan beberapa serangan lainnya, konsisten dengan dukungannya yang berkelanjutan terhadap Palestina.

Ini termasuk penembakan terhadap situs militer al-Raheb dan penghancuran peralatan Israel yang dipasang di situs militer Birket Risha.

Serangan stasiun Nafah adalah salah satu yang terburuk yang dilakukan Hizbullah sejak 8 Oktober 2023.

Serangan tersebut juga menandai satu dari tujuh serangan rudal terhadap pangkalan tersebut, yang pertama diluncurkan pada 26 Februari. Seorang komandan senior Hizbullah tewas dalam serangan Israel.

Sebelumnya, serangan udara Israel pada hari Rabu menewaskan seorang komandan Hizbullah, kata dua sumber keamanan di Lebanon.

Sumber tersebut mengidentifikasi komandan Hizbullah yang terbunuh sebagai salah satu pemimpin kelompok tersebut.

Pernyataan Hizbullah mengidentifikasi komandannya sebagai Mohammed Nasser.

Sumber keamanan di Lebanon mengatakan Nasser mengawasi beberapa aktivitas Hizbullah di perbatasan, tempat kedua pihak terlibat dalam pertempuran terburuk sejak perang tahun 2006.

Sumber itu mengatakan Nasser tewas dalam serangan Israel di luar kota Tirus di Lebanon selatan.

Seorang pejuang Hizbullah kedua dan seorang warga sipil juga tewas, kata sebuah sumber.

Mereka mengatakan Nasser memiliki status dan kepentingan yang sama bagi kelompok tersebut seperti Taleb Abdallah, panglima tertinggi yang dibunuh oleh Israel pada bulan Juni.

Kematian Abdallah juga mendorong Hizbullah melancarkan serangan drone dan rudal besar-besaran sebagai pembalasan.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan pada hari Rabu bahwa militer Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan terhadap Hizbullah, namun mereka lebih memilih proses negosiasi.

“Kami menyerang Hizbullah lebih keras setiap hari dan kami akan siap melakukan apa pun yang diperlukan di Lebanon, atau mencapai kesepakatan melalui posisi yang kuat.”

“Kami lebih memilih membuat undang-undang melalui dialog, dan jika kebenaran memaksa kami, kami tahu cara melawannya,” kata Gallant dalam pernyataan yang dikeluarkan kantornya, dilansir Reuters.

Pertempuran tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa di kedua sisi perbatasan, memaksa puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka.

Serangan Israel ke Lebanon telah menewaskan lebih dari 300 pejuang Hizbullah dan 87 warga sipil, menurut laporan Reuters.

Israel mengatakan penembakan dari Lebanon menewaskan 18 tentara dan 10 warga sipil.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *